Starting XI Pemain Termahal di MLS, Ada yang nguntit Lionel Messi

Roman Burki, yang dikenal selama bertahun-tahun di Borussia Dortmund, bergabung ke St. Louis City pada 2022. Ia menjadi penjaga gawang dengan bayaran tertinggi di Major League Soccer.

Dia membawa banyak pengalaman ke MLS. Musim lalu, Burki tampil mengesankan dengan persentase penyelamatan sebesar 78,5%, menjadikannya pemain terbaik ketiga di MLS.

Sebagai pemain yang berpenghasilan tertinggi di Kota St. Louis, jelas mereka mengharapkan dia menjadi kontributor utama.

Dia sudah mencatatkan clean sheet hanya dalam tiga pertandingan yang dia mulai di MLS.

DeAndre Yedlin, mantan kapten Inter Miami, baru-baru ini pindah ke FC Cincinnati. Masuknya pemain-pemain penting ke Inter Miami baru-baru ini memaksa kepergian Yedlin untuk mengosongkan ruang dalam anggaran mereka.

Yedlin tampak antusias dengan babak baru dalam karier di FC Cincinnati. Yedlin adalah ancaman serangan yang konstan.

Dia terlihat melakukan lari yang tumpang tindih untuk berada di belakang pemain bertahan dan memberikan umpan silang ke dalam kotak untuk rekan satu timnya.

Pemain Timnas AS Walker Zimmerman telah mengukir seluruh karier profesional di Major League Soccer.  Ia adalah salah satu bek dengan bayaran tertinggi di liga tersebut.

Sejak bergabung dengan Nashville SC pada 2020, dia menjadi bagian penting di lini belakang.

Dengan kontrak yang diperpanjang hingga 2025, Zimmerman menempati peringkat ketiga dengan penghasilan tertinggi di klub, menghasilkan 1,8 juta dolar per tahun.

Zimmerman unggul sebagai bek satu lawan satu dan unggul secara signifikan dalam duel udara.

Bek asal Brasil, Thiago Martins, telah menjadi andalan lini belakang New York City FC sejak tiba pada 2022.

Setelah berkembang di Jepang, ia dengan cepat memantapkan diri sebagai pemain kunci di New York, plus dilengkapi gaji besar.

Kepemimpinan dan pengalaman Martins adalah aset yang sangat berharga. Martins bukan hanya seorang bek yang terampil. Dia juga seorang pemimpin vokal yang mengatur lini belakang dan menjaga rekan satu timnya tetap tenang.

Alba menerima gaji mingguan sebesar 220.000 dolar (Rp3,476 miliar) saat berada di Barcelona. Mengikuti batasan gaji ketat yang diberlakukan di MLS, dia rela menerima pengurangan gaji yang signifikan untuk bersatu kembali dengan beberapa mantan rekan satu timnya, salah satunya Messi. 

Meskipun ia tidak lagi mendapatkan penghasilan besar seperti di Eropa, Alba tetap menjadi bek sayap dengan bayaran tertinggi di MLS.

Yang mengesankan, dia dengan mulus beradaptasi dengan lingkungan baru dan dengan cepat menjadi favorit penggemar di Chase Stadium.

Houston Dynamo mengamankan bagian penting tim dengan merekrut gelandang Meksiko Hector Herrera pada 2022.

Herrera langsung menjadi pemain dengan gaji tertinggi di klub. Ia mendapat gaji tahunan yang lumayan sebesar 4,75 juta dolar, lebih dari dua kali lipat pemain dengan bayaran tertinggi berikutnya.

Musim lalu, Herrera membuktikan kemampuan di lapangan, mencetak empat gol dan 13 assist, menjadi faktor utama dalam mendorong Dynamo ke babak playoff.

Dengan kepemimpinan dan bakat Herrera di lapangan, ditambah dengan komitmen klub untuk menang, Dynamo siap untuk meraih gelar Piala MLS dengan serius.

Gelandang Polandia Mateusz Klich telah mengejutkan banyak orang dengan menjadi salah satu pemain dengan penghasilan tertinggi di Major League Soccer.

Gajinya saat ini melampaui nama-nama besar Eropa seperti Sergio Busquets, Riqui Puig, dan Victor Wanyama yang juga bermain di MLS.

Sejak bergabung dengan DC United pada 2023, Klich memberikan dampak positif. Ia telah mengemas 12 gol atau assist dalam 38 penampilan, membuktikan kemampuannya di lapangan.

Xherdan Shaqiri telah menjadi favorit penggemar di Chicago Fire sejak bergabung pada 2022, dengan kontrak yang menggiurkan.

Maestro asal Swiss ini telah memukau penonton dengan gerak kaki dan bakat dalam mencetak gol. Hanya dalam 66 penampilan, dia telah mengumpulkan 27 gol atau assist yang luar biasa, menunjukkan pengaruhnya yang tak terbantahkan terhadap tim.

Shaqiri masih diketahui sesekali mencetak gol ajaib, membuat para penggemar tetap tenang.

Lionel Messi menduduki peringkat teratas sebagai pemain dengan penghasilan tertinggi di Major League Soccer, menghasilkan 230.700 per pekan atau setara Rp3,62 miliar. Itu hanyalah gaji pokoknya. Messi masih menerima bonus, kesepakatan merek, dan aliran pendapatan lainnya, dan penghasilannya melonjak lebih tinggi lagi.

Namun, nilai Messi jauh melampaui label harganya. Sejak kedatangannya tahun lalu, dia merevolusi MLS.

Kecemerlangan La Pulga di lapangan tidak dapat disangkal, namun dampaknya jauh melampaui lapangan. Kekuatan bintang Messi telah menarik perhatian penonton global, mengubah MLS menjadi liga yang wajib ditonton.

Pemain bertubuh mungil asal Argentina ini pantas mendapat pujian karena berhasil memikat penggemar di seluruh dunia dan menambah kegembiraan di kancah sepak bola Amerika.

Sentuhan akhir Christian Benteke tampaknya telah meninggalkannya menjelang akhir masa tugas di Crystal Palace.

Namun, sejak bergabung dengan DC United pada 2022, dia secara spektakuler menemukan kembali kemampuan mencetak gol.

Penyerang Belgia yang kuat ini telah mencetak 18 gol hanya dalam 39 penampilan untuk klub barunya, semakin menegaskan kebangkitan dengan hat-trick baru-baru ini melawan New England.

Dengan 81.700 dolar AS seminggu, DC United tentu saja mendapatkan hasil yang sepadan dengan produksi gol Benteke yang konsisten.

Lorenzo Insigne dari Toronto FC layak mendapat gaji yang besar karena menyuguhkan performa luar biasa.

Pemain sayap Italia berusia 32 tahun itu telah mengantongi dua gol dalam dua pertandingan terakhirnya, membuat pertahanan lawan frustrasi dan fans bersemangat.

Mengingat statusnya sebagai pemain dengan pendapatan tertinggi kedua di liga, skor konsisten seperti inilah yang diharapkan Toronto dari pemain bintang mereka.

Sumber: Khelnow