Sukses


Kebijakan Presiden Trump Dinilai Mengancam Mimpi Besar FIFA di Amerika Serikat

Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi mengganggu penyelenggaraan Piala Dunia 2026 di tengah ketegangan politik dan ekonomi.

Bola.com, Jakarta - Amerika Serikat dijadwalkan menjadi tuan rumah dua ajang sepak bola internasional terbesar dalam dua tahun berturut-turut: Piala Dunia Antarklub FIFA pada musim panas ini dan Piala Dunia 2026 yang akan digelar bersama Meksiko dan Kanada.

Namun, kembalinya Donald Trump ke tampuk kekuasaan sebagai Presiden Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran yang berpotensi mengganggu penyelenggaraan dua turnamen akbar tersebut.

Sebagai pusat sorotan dunia sepak bola dalam waktu dekat, Amerika akan menjadi lokasi bersejarah bagi versi baru dari dua kompetisi global FIFA yang diperluas skalanya.

Untuk kali pertama, Piala Dunia Antarklub akan menampilkan 32 tim—jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan edisi-edisi sebelumnya yang sebagian besar hanya diikuti oleh kurang dari 10 tim.

Sementara itu, Piala Dunia 2026 akan menjadi yang pertama menampilkan 48 tim sejak edisi 1998, dan Amerika Serikat akan memainkan peran sentral dengan menjadi tuan rumah mayoritas pertandingan, termasuk partai final.

Namun, kebijakan pemerintahan Trump terkait tarif perdagangan dan imigrasi telah menciptakan ketidakpastian di kancah hubungan luar negeri, yang bisa berdampak langsung terhadap antusiasme dan partisipasi internasional dalam kedua turnamen tersebut.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Tanggapan Presiden Trump

Presiden Donald Trump menanggapi kekhawatiran tersebut dengan santai. Dalam sebuah acara di Gedung Putih yang dihadiri Presiden FIFA, Gianni Infantino, Trump berkata:

Saya pikir ini akan membuatnya lebih menarik. Ketegangan adalah hal yang baik, menurut saya itu membuat semuanya jadi lebih seru," ujarnya kepada para wartawan di Ruang Oval.

Meski begitu, penjualan tiket untuk Piala Dunia Antarklub 2025 berjalan lambat, padahal turnamen tersebut hanya tinggal beberapa bulan lagi.

Minimnya respons ini terjadi seiring dengan menurunnya angka kunjungan wisatawan ke Amerika Serikat—baik dari Meksiko dan Kanada, maupun dari Inggris.

 

3 dari 5 halaman

FIFA Tetap Yakin

Gianni Infantino tetap optimistis dan menepis kekhawatiran tersebut.

"Saya tidak khawatir soal penjualan tiket. Stadion-stadion akan penuh di Amerika," tegasnya.

"Jika di Amerika saja stadion sepak bola bisa penuh untuk laga persahabatan maka ketika Anda datang membawa Piala Dunia dan pemain-pemain terbaik yang memperebutkan gelar juara, kita tinggal mempromosikannya, memperkenalkannya, dan menjelaskannya kepada publik."

"Itulah yang sedang kami lakukan. Ini akan menjadi pesta sepak bola, dan stadion-stadion akan penuh, dengan fans yang datang dari seluruh penjuru dunia," tambah Infantino.

Namun, situasi politik di AS membuat banyak calon penonton dari luar negeri berpikir dua kali sebelum memesan tiket dan penerbangan ke Piala Dunia Antarklub, atau bahkan Piala Dunia tahun depan jika tidak ada perubahan kebijakan.

 

 

4 dari 5 halaman

Dunia Mencintai Amerika

Infantino mengatakan bahwa dirinya telah mendapat jaminan dari Gedung Putih bahwa penggemar sepak bola dari berbagai negara tidak akan menghadapi kendala selama penyelenggaraan kedua turnamen tersebut.

Ia juga mengadakan pertemuan dengan Jaksa Agung Amerika Serikat, Pam Bondi, dan Direktur FBI, Kash Patel, di kantor FIFA di Miami untuk membahas rencana keamanan serta potensi persoalan visa bagi para pendukung yang akan datang dari luar negeri.

"Dunia mencintai Amerika, apa pun yang dikatakan oleh sebagian orang," ujar Infantino.

"Kolaborasi ini sangat krusial. Hal ini tidak mungkin terjadi beberapa tahun lalu ketika citra FIFA sangat buruk. Kami telah menempuh perjalanan panjang untuk membangun kembali kepercayaan. Hari ini, kami bekerja secara transparan, jelas, dan etis."

"Kami akan membawa dunia ke Amerika Serikat. Ini adalah bagian dari jaminan yang diberikan pemerintah AS saat proses bidding, dan kini kembali ditegaskan. Dunia akan disambut dengan tangan terbuka," lanjutnya.

 

 

5 dari 5 halaman

Kekhawatiran Juga Muncul Jelang Olimpiade 2028

Kekhawatiran serupa juga disuarakan oleh Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (USOPC) terkait penyelenggaraan Olimpiade Los Angeles 2028.

Kekhawatiran itu mencuat setelah muncul memo internal yang mengindikasikan bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan pembatasan perjalanan besar-besaran.

Ketua USOPC, Gene Sykes, kemudian mengungkapkan bahwa ia telah mendapat jaminan yang signifikan dari Gedung Putih terkait proses visa bagi atlet dan pengunjung Olimpiade dan Paralimpiade 2028.

Video Populer

Foto Populer