4 Duel Panas yang Akan Tersaji saat PSG Hadapi Inter pada Final Liga Champions: Lautaro Martinez Vs Marquinhos

Denzel Dumfries menghancurkan Barcelona di kedua leg semifinal, membuktikan dirinya sebagai aset menyerang yang tak ternilai meski bermain sebagai bek sayap. Lari overlapping-nya di sisi sayap dan kemampuan udara yang sudah dikenal membuat pemain asuhan Hansi Flick kewalahan.

Namun, pemain asal Belanda ini tidak hanya mengesankan di fase menyerang. Ia juga sangat tangguh di lini belakang, membuktikan kualitasnya saat menghadapi salah satu kandidat utama Ballon d’Or, Raphinha. Bek kanan berusia 29 tahun ini akan menghadapi lawan yang sudah dikenalnya di Munich.

Khvicha Kvaratskhelia pernah melumpuhkan pertahanan Serie A dengan mudah saat bermain untuk Napoli. Winger asal Georgia ini tampil luar biasa sejak bergabung dengan PSG Januari lalu, dengan cepat menjadi starter tak tergantikan. Ia juga berperan penting dalam kesuksesan Les Parisiens di fase knockout, mencetak dua gol dan memberikan dua assist dalam delapan pertandingan.

Jika Inzaghi ingin menahan salah satu ancaman utama PSG, ia harus mengandalkan Dumfries dalam performa terbaiknya.

Tak perlu diragukan, Nicolo Barella adalah motor penggerak Inter di lini tengah. Pemain kecil tapi bertenaga ini memiliki work rate tinggi dan kemampuan playmaking luar biasa, menjadikannya salah satu gelandang box-to-box terbaik di Eropa.

Barella menggabungkan pressing tanpa henti dengan visi dan presisi, sering mengatur tempo serangan Inter dan menjadi jantung sistem Inzaghi. Kemampuannya beralih dari bertahan ke menyerang dengan sukses membuatnya sangat penting.

Namun, Joao Neves yang masih muda telah membuktikan dirinya sebagai salah satu prospek terbaik Eropa. Tenang di bawah tekanan, disiplin taktik, dan kontrol bola yang luar biasa, Neves adalah gambaran sempurna gelandang modern.

Pertarungan sengit di lini tengah ini akan sangat menarik untuk disaksikan.

Baru saja dinobatkan sebagai bek terbaik Serie A musim 2024/25, Alessandro Bastoni akan menghadapi salah satu penyerang paling tajam di Eropa. Bek tengah Italia ini tampil baik melawan Lamine Yamal, meski bintang muda Barcelona itu memberi tekanan hebat di kedua leg.

Beruntung bagi Inter, kecepatan dan kesadaran ruang Bastoni membuatnya kandidat ideal untuk menjaga Ousmane Dembele yang sangat cepat. Dembele, yang menjadi favorit Ballon d’Or dari luar kandidat utama, menjalani musim impian. Selain memimpin daftar pencetak gol Ligue 1, mantan bintang Barca ini tampil luar biasa di level tertinggi Eropa.

Kanan-kiri dan sangat tak terduga, Dembele adalah mimpi buruk bagi bek manapun. Musim ini ia naik ke level lain, menakut-nakuti lawan dengan kecepatan supersonik dan gaya bermain langsung. Bastoni dipastikan akan menghadapi ujian berat.

Terakhir, rival abadi ini akan bertemu di panggung kontinental terbesar untuk pertama kalinya. Lautaro Martinez telah menyamai rekor Hernan Crespo sebagai pencetak gol terbanyak Inter dalam satu musim Liga Champions (9 gol), dan berpeluang mencetak sejarah klub malam ini.

Meski performa domestiknya naik turun, El Toro selalu tampil maksimal di kompetisi elit Eropa dan ingin menutup kampanye Liga Champions yang gemilang dengan gaya. Namun, jika ada bek yang mampu menahan sang talisman Argentina, itu adalah Marquinhos, mantan bintang Roma.

Sebagai pemain berpengalaman di kancah Eropa, Marquinhos adalah salah satu bek tengah terbaik dunia. Sebagai orang Brasil, ia punya motivasi ekstra untuk membungkam rekan senegaranya di momen monumental ini. Dari sisi serangan Inter, duel ini bisa menjadi kunci penentu pertandingan.