Power Ranking 10 Calon Pemenang Ballon d'Or 2025 Terbaru: Lamine Yamal dan Ousmane Dembele Saling Sikut

Achraf Hakimi menjalani musim yang gemilang. Bek sayap yang lincah ini selalu menjadi ancaman, menghujani sisi kanan pertahanan tim paling menarik di Eropa. Tanpa energinya yang tak pernah habis, Paris Saint-Germain tidak akan sama lagi, dan itulah mengapa ia sering dimainkan oleh Luis Enrique.

Pemain asal Maroko ini menjadi starter di semua 17 pertandingan dalam perjalanan klub menuju kejayaan Liga Champions. Dia telah bermain lebih dari 50 kali musim lalu, membantu timnya memenangkan Ligue 1 dan mencapai final Piala Dunia Antarklub.

Dengan 27 kontribusi gol, jelas ia bukan bek sayap biasa, tetapi juga jarang terlihat sebagai kelemahan di lini pertahanan. Ia juga meraih Piala Super Eropa, mengalahkan Tottenham Hotspur di final.

Setelah menjuarai Liga Champions bersama Paris Saint-Germain, diikuti oleh UEFA Nations League bersama Portugal, dalam kurun waktu delapan hari yang luar biasa, Nuno Mendes tiba-tiba melambungkan namanya ke dalam persaingan peraih Ballon d'Or.

Adakah bek kiri yang lebih baik di dunia sepak bola saat ini? Pemain berusia 22 tahun ini tampil gemilang sepanjang musim 2024/2025, yang berpuncak pada penampilan gemilangnya saat Portugal menang atas Spanyol di Nations League.

Setiap bek kesulitan membendung Lamine Yamal musim ini, tetapi Mendes menunjukkan bagaimana caranya di Allianz Arena.

"Pertandingan melawan Yamal itu seperti banyak pertandingan lain yang pernah saya hadapi sepanjang musim ini," kata Mendes kepada wartawan, menurut Daily Post.

"Saya telah berhadapan dengan banyak pemain hebat, pemain yang sangat terampil secara teknis yang dapat membuat perbedaan, tetapi hari ini saya berhasil menyamakan kedudukan untuk Lamine dan tidak membiarkannya melakukan yang terbaik. Ini membantu tim dan saya senang telah membantu tim memenangkan trofi ini."

Rasanya seperti sebuah keniscayaan bahwa suatu saat dalam kariernya, Kylian Mbappe akan berdiri di puncak podium sambil mengangkat bola emas yang terkenal itu. Penyerang Prancis ini telah disebut-sebut sebagai penerus Messi dan Ronaldo di masa depan.

Namun, kini di usia pertengahan 20-an, ia semakin dekat untuk mengukuhkan statusnya sebagai pesepak bola terbaik dunia. Di Real Madrid, ia memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan Ballon d'Or dibandingkan sebelumnya di Paris Saint-Germain.

Masalah utamanya sekarang adalah ia bukan satu-satunya superstar di ibu kota Spanyol yang ingin memenangkan penghargaan tersebut.

Meski begitu, performanya menunjukkan ia memiliki semua potensi yang dibutuhkan untuk menjadi pemain utama di Bernabeu selama bertahun-tahun mendatang. 

PSG memasuki jendela transfer Januari 2025 dengan nama dalam pikiran, Khvicha Kvaratskheli. Pemain sayap Georgia itu tanpa henti di sisi Napoli dan disebut-sebut oleh tim-tim di seluruh Eropa.

Namun, PSG yang ambisiuslah yang mengamankan jasanya dan mereka tidak melihat ke belakang sejak itu. Kvaratskheli dengan cepat menjadi pemain penting PSG.

Dia tidak hanya benar-benar cepat, tetapi apa yang dapat dia lakukan dengan bola dengan kecepatan seperti itu adalah yang membedakannya dari yang lain. Ingin pemain sayap yang dapat membawanya dengan kedua kaki dan mengalahkan, mungkin, setiap bek di planet ini dalam perlombaan kaki?

Tidak perlu mencari yang lain selain Kvaratskhelia, yang pernah dikaitkan dengan kepindahan ke klub Liga Inggris, Arsenal. 

Jika ada keraguan atas bakatnya yang luar biasa, penampilannya di final Liga Champions sungguh memukau. Ia mencetak dua gol dan satu assist sebelum ditarik keluar. Doue selalu menjadi ancaman, tetapi itu tentu bukan hal baru.

Sepanjang musim, ketika klub Ligue 1 tempat ia bermain juga dinobatkan sebagai juara Prancis, ia menjadi ancaman. Dari mencetak banyak gol hingga menaklukkan para bek lawan, Luis Enrique tahu selalu bisa mengandalkan kecemerlangan muda Doue. 

Total 56 kontribusi gol dalam 51 pertandingan di semua kompetisi, sungguh, merupakan pencapaian luar biasa yang mencerminkan dampak Mohamed Salah di Liverpool sejak pindah ke Anfield.

Meskipun ia mendekati tahap akhir kariernya, dan harus bekerja sama dengan manajer baru untuk pertama kalinya sejak tiba di Merseyside, sang Raja Mesir tetap menjadi salah satu pemain terbaik Liga Inggris.

Bahkan, performanya tampak semakin membaik seiring bertambahnya usia. Sejarah telah menunjukkan data statistik menjadi semakin penting dalam menentukan siapa yang memenangkan penghargaan individu.

Oleh karena itu, Salah jelas merupakan kandidat kuat untuk penghargaan Ballon d'Or 2025, terutama karena Liverpool berjaya di Liga Inggris pada kesempatan pertama bagi Arne Slot.

Namun, tersingkirnya The Reds dari Liga Champions secara prematur telah mengurangi peluang sang pemain sayap berpengalaman, begitu pula dengan penurunan performanya di penghujung musim 2024/2025.

Ia mungkin telah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pria PFA, tetapi kemungkinan besar itu tidak akan cukup untuk meningkatkan peluangnya secara signifikan.

Mantan bintang Leeds United asuhan Marcelo Bielsa, Raphinh, telah membungkam kritik dengan kombinasi daya tembak dan tipu dayanya. Ia menjadi pemain yang sangat merepotkan para bek di kasta tertinggi Spanyol dan Eropa.

Banyak yang terkejut ketika Barcelona, ​​salah satu tim terbesar di dunia, memboyong pemain Brasil itu.

Namun, Flick dan Barcelona yang menikmati momen tersebut. Raphinha, 28 tahun, mencetak angka-angka luar biasa sepanjang musim 2024/2025, yaitu 34 gol dan 25 assist dalam 57 pertandingan.

Harapannya semakin terhambat oleh fakta trofi Liga Champions tidak jatuh ke Costa Brava musim ini. Tetapi dua golnya baru-baru ini melawan Madrid saat Barca membantu klub meraih gelar liga dan mengingatkan semua orang akan kredibilitasnya. 

Vitinha agak kurang mendapat sorotan hampir sepanjang musim. Namun, Vitinha telah menjadi tulang punggung tim PSG yang menjuarai Liga Champions dan akhirnya mulai menunjukkan performa terbaiknya.

Terlepas dari performa gemilang tim, kesuksesan mereka tidak akan sesukses ini tanpa gelandang Portugal ini. Kehadirannya yang gemilang di jantung permainan, dan kepiawaiannya di ruang sempit memungkinkan rekan-rekan setimnya untuk berkembang di tempat lain.

Jika Anda masih belum mengerti bagaimana kedewasaannya meningkatkan permainan timnya, jawabannya sederhana, tanpa Vitinha, PSG bisa dibilang tidak sebaik saat ia ditempatkan di lini tengah.

Kebangkitannya dari pemain cadangan di Wolverhampton Wanderers menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia sungguh luar biasa.

Sekarang setelah ia memenangkan Nations League bersama Portugal, mengangkat Piala Super Eropa, dan membantu PSG mencapai final Piala Dunia Antarklub, tempat di podium Ballon d'Or kini menjadi kemungkinan yang sangat nyata.

Belum pernah ada pemenang Ballon d'Or di usia muda sebelumnya. Faktanya, Lamine Yamal masih memiliki beberapa tahun lagi untuk mencapai prestasi ini.

Performanya saat ini, dikombinasikan dengan ketenarannya, menjadikannya kandidat kuat di tahun-tahun mendatang. Tetapi bisakah ia melakukannya di tahun 2025?

Setelah membela salah satu klub terbesar di Eropa sejak usia 15 tahun dan membantu negaranya meraih Piala Eropa di usia 16 tahun, Yamal jelas merupakan sosok pemberani yang mewujudkan ungkapan 'jika Anda cukup baik, Anda sudah cukup dewasa'. 

Meskipun Barca tersingkir dari Liga Champions, penampilan Yamal di kompetisi tersebut benar-benar menarik perhatian. Ada gol indahnya melawan Espanyol yang memastikan gelar La Liga kedunya,  – setelah juga mencetak gol di El Clasico terakhir.

Jadi mungkin Ballon d'Or masih bisa dimenangkannya. Pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, tentu saja meyakini hal itu, setelah mengungkapkan tiga pilihan teratasnya untuk penghargaan tersebut. Meski ia gagal membawa Spanyol meraih kemenangan di final Nations League, ia tetap menjadi kandidat serius Ballon d'Or.

Tidaklah salah jika dikatakan beberapa tahun terakhir ini merupakan masa-masa yang penuh gejolak bagi Ousmane Dembele, bukan?

Ia menarik perhatian banyak orang saat masih bermain di Borussia Dortmund. Pemain Prancis ini gagal bersinar di Barcelona.

Tetapi kepindahannya dari Spanyol ke Paris Saint-Germain telah membuahkan hasil. Ia kini kukuh di puncak perebutan Ballon d’Or yang sangat didambakan tahun ini.

Posisinya juga didasarkan pada prestasi. PSG sedang dalam performa terbaiknya dengan Dembele, yah rekor golnya berbicara sendiri. Dalam 53 pertandingan di semua kompetisi, pemain sayap yang kini menjadi penyerang ini telah mencetak 35 gol dan 16 assist.

Gol-gol tersebut juga penting. Bayangkan saja aksinya yang paling cepat mencetak gol melawan Liverpool atau gol indahnya melawan Arsenal dalam perjalanan menuju kejayaan Liga Champions.

Ballon d'Or hampir pasti akan menjadi miliknya jika berhasil membawa PSG meraih kemenangan di final Piala Dunia Antarklub 2025. Tapi, Chelsea yang menjadi juara. 

Sumber: Give Me Sport