Sukses


Benfica Bikin Napoli Tak Berkutik, Jose Mourinho Sindir Reaksi Antonio Conte

Pelatih Jose Mourinho menyindir reaksi pelatih Napoli, Antonio Conte.

Bola.com, Lisbon - Pelatih Jose Mourinho menyindir reaksi pelatih Napoli, Antonio Conte, setelah bentrok kedua tim pada lanjutan Liga Champions di Estadio Da Luz, Kamis (11/12/2025) dini hari WIB. 

Pada laga tersebut, Benfica tampil mengejutkan dan melibas juara bertahan Liga Italia, Napoli, dengan skor 2-0. 

Mourinho membuat kejutan di Estadio da Luz ketika mencadangkan penyerang tengah Vangelis Pavlidis dan memilih Franjo Ivanovic sebagai starter. Keputusan itu terbukti jitu, karena gol-gol Benfica dicetak oleh Richard Rios lewat flick di tiang dekat, disusul Leandro Barreiro. 

“Tim sudah tampil bagus dalam 3-4 minggu terakhir. Saya melihat performa bagus melawan Sporting, jadi saya juga mengharapkan performa bagus di sini,” ujar Mourinho kepada Sky Sport Italia, seperti dikutip Football Italia. 

“Saya juga tahu kami menghadapi tim Napoli yang fantastis, dengan pelatih top yang memainkan tiga bek dan itu selalu menyulitkan lawan. Namun kami tampil sangat baik dan pantas menang," imbuh pelatih berkebangsaan Portugal itu. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kata-kata Mourinho

Selepas laga, Conte menyebut Napoli kehabisan tenaga secara fisik akibat krisis cedera dan kurang tajam. Mourinho tampak tidak terkesan dengan kata-kata Conte tersebut. 

“Dengan mengatakan bahwa Benfica lebih bugar secara fisik, itu terdengar seperti alasan,” balas Mourinho.

“Kami membaca pertandingan dengan baik. Saya memutuskan memainkan Ivanovic ketimbang Pavlidis di depan, dan itu mengubah cara kami menyerang. Pavlidis sering melakukan pergerakan yang membuatnya mudah ditekan tim seperti Napoli. Ivanovic memberikan lebih banyak ketidakstabilan bagi tim yang bertahan dengan tiga pemain."

“Para pemain menunjukkan karakter dan kecerdasan, mentalitas Benfica, yang berarti ketika Anda berada dalam kesulitan terbesar, Anda justru melangkah maju. Kami tahu tanpa kemenangan di sini, kami tersingkir. Tapi sekarang setelah kami punya enam poin, kami kembali bersaing," imbuh Mourinho. 

 

3 dari 3 halaman

Sepak Terjang Benfica

Benfica sebelumnya kalah dalam empat laga pertama Liga Champions musim ini, tetapi kini meraih dua kemenangan beruntun, yaitu 2-0 di kandang Ajax dan 2-0 atas Napoli di markas sendiri.

Topik lain yang dibahas setelah penurunan performa beberapa pekan terakhir adalah klaim bahwa Serie A dimainkan dengan tempo lebih rendah dibanding liga-liga Eropa lainnya, sehingga tim-tim Italia kesulitan di Liga Champions. Apakah Mourinho sepakat?

“Sulit bagi saya untuk mengatakan itu. Di Portugal, kami punya masalah yang sama. Terakhir kali tim Portugal memenangkan Liga Champions lebih dari 20 tahun lalu, dan terakhir kali tim Italia menang sudah 15 tahun lalu, jadi ada benarnya," tutur Mourinho. 

“Tim yang memenangkan Liga Champions biasanya adalah mereka yang berinvestasi paling besar. Meski begitu, ada juga yang terus berinvestasi namun tetap tidak bisa menang. Inter mencapai dua final dalam tiga tahun terakhir, jadi di sisi lain, tim-tim Italia tidak bisa dibilang buruk," imbuh dia. 

Tentu, terakhir kali tim Portugal atau Italia menjuarai Liga Champions, keduanya memiliki Mourinho di bangku pelatih.

Sumber: Football Italia

Video Populer

Foto Populer