Sukses


    Kas Hartadi: Bak Tukang Sulap, 5 Hari Bangun Kekuatan Persik

    Bola.com, Kediri - Obsesi dan cita-cita besar ada dalam dada Kas Hartadi. Pelatih anyar Persik Kediri ini hanya punya waktu lima hari untuk membentuk karakter permainan Harianto dkk. untuk mengarungi Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 akhir April ini.

    Tapi mantan arsitek Sriwijaya FC ini optimis bisa membuat Macan Putih mengaum keras lagi di pentas sepak bola Indonesia. Berikut wawancara bola.com dengan pelatih yang akrab dipanggil Nduk oleh sahabat-sahabat ini pada Senin (25/4/2016):

    Bagaimana ceritanya, Anda berlabuh ke Persik Kediri?

    Antara saya dan Persik saling membutuhkan. Saya butuh pekerjaan, sementara mereka perlu pelatih kepala dengan lisensi yang disyaratkan operator kompetisi ISC B. Karena Alfiat, pelatih lama masih bersertifikat B Nasional. 

    Apa pertimbangan Anda memilih Persik. Apa tak ada tawaran dari klub lain?

    Tujuan utama, saya harus melatih klub yang dekat dengan rumah di Solo. Sebenarnya saya juga ingin menangani Persis, tapi pihak Persik lebih cepat dan serius dengan saya. 

    Tahun ini, saya tak bisa pergi jauh-jauh dari rumah. Karena istri saya, Hastuti, sedang hamil lima bulan. Empat bulan lagi, kata dokter dia akan melahirkan. Jarak Kediri-Solo relatif dekat. Jika sewaktu-waktu istri melahirkan, saya bisa cepat pulang ke rumah.

    Apa perasaan Anda melatih Persik?

    Rasa senang dan bangga pasti ada. Seperti ketika saya melatih klub-klub lain selama ini. Apalagi sejatinya Persik ini klub besar karena pernah dua kali juara Indonesia dan tampil di LCA. 

    Apa target manajemen di ISC B nanti?

    Targetnya berjenjang, kami harus lolos babak 16 besar dulu. Semua harus melalui proses, tak bisa tiba-tiba jadi juara. Tapi saya pribadi ingin memberi gelar juara di ISC B nanti. Karena sebenarnya habitat Persik bukan di kasta ini. Saya ingin mengembalikan Persik ke ISL.

    Kas Hartadi (bertopi) resmi jadi pelatih Persik Kediri pada ajang ISC B 2016. (Bola.com/Robby Firly)

    Anda cuma punya waktu lima hari persiapan ke ISC B, apa yang dilakukan di waktu yang sependek itu?

    Saya hanya menjaga kebugaran pemain dengan latihan fisik secukupnya. Yang terpenting, saya lebih menekankan pada taktik dan skema permainan. Dalam waktu yang singkat, saya tak banyak melakukan perubahan.

    Saya beruntung, karena di tim Persik masih banyak pemain-pemain senior. Yang muda pun sangat layak bermain di level ini. 

    Siapa mantan anak didik Anda yang dibawa ke Persik?

    Saya hanya mengajak Mahyadi Panggabean dan Dodok Anang. Posisi lain sudah lengkap seperti Harianto, Kusnul Yuli, Supriadi, Wimba Sutan, Slamet Sampurno, hingga Agung Suprayogi.

    Bagaimana Anda melihat persaingan di Grup 6 ini?

    Sangat kompetitif. Semua tim saya anggap sebagai ancaman bagi Persik untuk lolos penyisihan grup. Tahun lalu, Persik kesulitan keuangan.

    Anda tak khawatir nantinya gaji tak dibayar?

    Saya percaya dengan manajemen Persik Kediri. Saya juga tak terlalu memikirkan soal gaji. Fokus saya hanya bekerja dan memberi terbaik untuk Persik dan masyarakat Kediri. Seperti misi Wali Kota Kediri yang ingin membangkitkan Tim Macan Putih. 

    Saya yakin  jika saya sudah bekerja baik dan berprestasi, manajemen pasti tak akan  melupakan hak-hak saya. Bagi saya tak etis bila belum bekerja tapi sudah menuntut hak. Biarlah semua mengalir saja.

    Video Populer

    Foto Populer