Sukses


    Panpel Persija Minta The Jakmania Tak Nyalakan Flare

    Bola.com, Jakarta - Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persija Jakarta tidak mau kecolongan lagi dengan adanya cerawat dan petasan yang menyala pada laga kontra Persela Lamongan, Minggu (13/5/2016) di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat pertandingan melawan Semen Padang, hampir semua sektor di tribune SUGBK terdapat nyala cerawat dan petasan.

    Cerawat atau red flare menjadi momok bagi Persija bahkan klub lain. Di satu sisi, pertandingan akan berjalan semarak, namun hal itu jelas bertentangan dengan regulasi dan kode disiplin dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator pertandingan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.

    Panpel tak henti-hentinya mensosialisasikan laranga nflare dan petasan kepada para pendukung Persija. Panpel dan keamanan akan menyaring dengan ketat penonton sebelum masuk ke stadion.

    "Nantinya akan ada dua kali pemerikasaan di pintu sebelum masuk ring road SUGBK dan saat masuk pintu stadion. Hal ini dilakukan guna meminimalkan flare di pertandingan nanti malam," jelas Ketua Panpel, Bobby Kusumahadi kepada bola.com, Jumat (13/5/2016) siang.

    Panpel dibantu sekitar 4.150 personel gabungan Polri dan TNI yang akan berjaga ketat peredaran flare di sekitar SUGBK.

    "Panpel sudah sosialisasikan aturan tersebut kepada The Jakmania. Imbauan untuk tak menyalakan flare juga sudah kami sampaikan di tiket pertandingan. Kami tidak ingin dapat teguran dan denda lagi, karena merugikan klub," lanjutnya.

    Persija sudah mendapatkan teguran dan kemungkinan denda sebesar Rp 10 juta akibat flare di pertandingan pekan kedua melawan Semen Padang. Meski demikian, Persija belum mendapat surat resmi dari PT GTS terkait denda tersebut.

    "Kami sudah membalas surat teguran dari PT GTS. Hingga kini belum ada balasan. Kemungkinan PT GTS juga melihat laga melawan Persela," tandasnya.

    Sebelum Persija, PT GTS juga sudah menjatuhkan denda kepada Arema Cronus dan Persib Bandung terkait dengan pelanggaran kode disiplin pertandingan. Kedua klub tersebut mendapat denda sebesar Rp 10 juta setelah pendukung kedua klub kedapatan menyalakan flare pada laga pekan pertama TSC.

    Video Populer

    Foto Populer