Pelatih Klub ISC B Tak Setuju Rencana Menpora Bubarkan ISC

Bola.com, Solo - Insiden kerusuhan antara suporter Persija Jakarta, Jakmania dengan aparat kepolisian pada laga Persija melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (24/6/2016) malam memunculkan polemik baru.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memiliki rencana untuk mencabut rekomendasi izin pelaksanaan ajang tersebut. Namun sejumlah kalangan termasuk pelatih mengecam keputusan penghentian kompetisi secara sepihak jika benar-benar terealisasi.

Pelatih PSCS Cilacap, Aris Budi Sulistyo menilai rencana penghentian ajang Indonesian Soccer Championship merupakan keputusan yang salah.

Dia menilai, kerusuhan suporter dengan kepolisian hanya berada di satu titik dan tak bisa hukuman dipukul rata untuk semua klub yang selama ini tak timbul masalah apapun.

"Kalau sampai terjadi (pengentian kompetisi) ya pemerintah mematikan sumber nafkah kami. Apalagi kompetisi Divisi Utama hampir setahun vakum. Masalah memang biasa terjadi, namun penghentian kompetisi keputusan yang bodoh," kata Aris Budi kepada Bola.com, Minggu (26/6/2016).

Hal senada juga dilontarkan pelatih Persis Solo, Widyantoro yang berharap adanya solusi terbaik atas insiden kerusuhan itu. Meski menentang rencana pemerintah, pelatih asal Magelang itu menyerahkan segala keputusan kepada operator dan Kemenpora.

"Harapannya tentu jangan sampai pembubaran kompetisi. Namun semua keputusan berada di pemegang kebijakan kami tak bisa apa-apa," tutur dia.

Sementara pelatih Persik Kediri, Kas Hartadi enggan berbicara banyak soal masalah itu. Hanya, dia menilai kerusuhan suporter di Jakarta tak ada hubungannya dengan laga-laga lain termasuk Indonesian Soccer Championship (ISC).

Pelatih asal Solo itu juga berharap kasus yang terjadi bisa diselesaikan sampai tuntas dan tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.

"Baru enak-enaknya ada kompetisi mau dibubarkan lagi. Saya kira banyak solusi yang bisa dijalankan selain pembubaran kompetisi," tutur eks pelatih Sriwijaya FC tersebut.