Sukses


Piala AFF 2016: Cerita Biksu Thailand dan Uang 100 Baht

Bola.com, Hanoi - Biksu asal Thailand, Nirun Srilachai menjadi teman perjalanan yang menyenangkan bagi Bola.com sejak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang menuju Bandara Noi Bai, Hanoi, Vietnam pada Senin (5/12/2016). Bola.com berangkat dengan pesawat Thai Airways menuju Vietnam untuk meliput laga leg kedua semifinal Piala AFF 2016 antara Vietnam kontra Timnas Indonesia di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016).

Bola.com kebetulan duduk bersebelahan dengan biksu yang akrab disapa Q itu. Ia pun bercerita banyak hal, mulai dari kisah hidupnya hingga tentu saja soal sepak bola, salah satu olahraga favorit di Negeri Gajah Putih.

Laporan Juprianto Alexander dan Peksi Cahyo dari Vietnam

Saat ini kompetisi di Thailand merupakan salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Selain itu, tim yang diasuh Kiatisuk Senamuang juga tinggal selangkah lagi lolos ke final Piala AFF 2016.

Nirun mengungkapkan bahwa ia sudah 20 tahun menjadi seorang biksu Budha. Ia memutuskan menjadi biksu karena lahir dari keluarga miskin. Kedua orangtuanya kesulitan untuk memberikan pendidikan yang layak untuk dirinya dan juga empat saudaranya yang lain.

Alhasil, sejak usia 15 tahun, ia sudah tinggal di kuil Watchakkawat Samphantawong, Bangkok, demi mendapatkan pendidikan gratis. Kendati jalan hidupnya tidak mudah, pria yang mengaku fasih memakai bahasa Kamboja, Laos, dan sedikit bahasa Inggris ini tetap bersyukur bisa menjadi seorang biksu.

Ia juga merasa terhormat karena bisa ikut dalam upacara pemakaman Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang meninggal dunia dalam usia 88 tahun, beberapa waktu lalu. "Saya juga sudah pernah jalan-jalan sampai ke Amerika maupun Belgia. Semua perjalanan saya itu dilakukan untuk ibadah, tidak untuk hal lain," ia menuturkan sambil memperlihatkan foto upacara pemakaman raja Thailand.

Di sisi lain, Nirun mengaku tidak tahu banyak mengenai sepak bola negaranya, termasuk kiprah the War Elephants yang meraih kemenangan 2-0 atas Myanmar pada leg pertama semifinal. Biksu berusia 35 tahun ini hanya tahu klub top di Thai Premier League, Buriram United FC, klub yang berasal dari tempat kelahirannya.

"Sesekali saya juga menyaksikan pertandingan, tapi hanya lewat layar televisi. Kami tidak boleh keluar dari kuil, termasuk untuk menonton sepak bola, kecuali untuk keperluan ibadah," kata Nirun yang didampingi empat rekannya dalam pesawat menuju Bangkok.

Bola.com berfoto bersama seorang biksu asal Thailand, Nirun Srilachai di dalam pesawat Thai Airways setelah tiba di Bandara Suvarnabhumi, Thailand, Senin 5/12/2016). (Bola.com/Istimewa)

"Kalau soal sepak bola, teman saya yang di belakang jauh lebih tahu. Termasuk kalau bicara soal turnamen Asia Tenggara itu (Piala AFF)," kata Nirun sambil menunjuk rekannya yang duduk di kursi bagian belakang seraya tersenyum.

Setelah berbincang banyak hal, Nirun tiba-tiba mengeluarkan uang 100 baht dan memberikannya kepada Bola.com. Sempat menolak pemberian uang tersebut, Bola.com akhirnya tak kuasa menolak karena Nirun memaksa memberikan uang tersebut sebagai hadiah.

Dalam uang pecahan 100 baht itu terdapat nama mendiang raja Thailand, Bhumibol Adulyadej. "Anggap saja ini suvenir dari saya. Kalau pergi ke Thailand juga tolong beritahu saya saya agar bisa datang ke kuil tempat saya tinggal," ucap Nirun mengakhiri.

Setelah itu, Nirun dan keempat rekannya berpamitan di Bandara Suvarnabhumi, Thailand untuk melanjutkan perjalanan ke kuil, tempat mereka tinggal. Sedangkan Bola.com melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat Thai Airways menuju Hanoi untuk meliput aktivitas dan perjuangan Tim Merah Putih melawan Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2016.

Pertemuan dengan Nirun pun terasa bermakna karena mewarnai perjalanan perdana Bola.com untuk sampai ke Negeri Paman Ho. Saat tiba di Hanoi, Bola.com masih mengingat dengan baik cerita perjuangan hidup sang biksu dan uang 100 baht.

Mungkin, perbincangan dengan biksu dari Thailand dan uang 100 bath menjadi pertanda baik bagi Bola.com dan juga Timnas Indonesia untuk merangkai jalan ke partai final yang sepertinya akan bersua Thailand, sang juara bertahan Piala AFF tahun 2014. Semoga.

 

Video Populer

Foto Populer