Sukses


Keren! Jersey Klub Liga 3 Indonesia Produksi Jember Tembus Pasar Eropa

Bola.com, Jakarta Belakangan desain jersey marak jadi perbincangan suporter sepak bola Indonesia di media sosial. Jersey Timnas Indonesia yang didukung apparel Erspo tak luput dari kritikan karena dianggap terlalu sederhana.

Tapi, beberapa hari ini sebuah kejutan muncul. Jersey lokal yang diproduksi di Jember, Jawa Timur jadi perbincangan sampai mancanegara, yakni jersey away klub Liga 3, Persedikab Kabupaten Kediri yang di-support apparel Noto Sportwear, Jember.

Pada 20 Maret lalu, sebuah akun X asal Inggris, Classic Football Shirts membuat cuitan. Akun yang memiliki 500 ribu pengikut ikut menjual jersey away Persedikab. Padahal, selama ini akun tersebut lebih banyak mengulas dan menjual jersey Eropa.

Tapi beberapa kali mereka juga memuat jersey timnas Indonesia. Namun, respons paling banyak muncul di cuitan jersey Persedikab ini. Sebanyak 212 komentar dan seribu kali repost membuat jersey tersebut viral di duna maya.

2 dari 3 halaman

Banyak Pujian

Kolektor jersey mulai memburunya. Termasuk infuencer dr Tirta ikut membelinya.

Belakangan, Walikota Solo sekaligus calon wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming memberikan pujian di akun instagram. Dia berkomentar di akun instagram sneakerzone kediri. “Keren sih ini,” tulis Gibran.

Lantas apa yang menjadi daya tarik jersey away klub Liga 3 tersebut? Ternyata desain seperti sketsa dengan unsur sejarah Jawa yang membuat para kolektor tertarik. Sketsa garis biru yang tertuang di jersey dengan warna dasar putih membuatnya terlihat berbeda. Di bagian dada, ada ilustrasi tiga prajurit zaman kerajaan. 

3 dari 3 halaman

Tak Menyangka Viral

Pihak klub dan apparel jersey tidak menyangka akan viral. Saat ini, sudah 2.500 lebih jersey yang terjual. Tergolong luar biasa untuk ukuran jersey klub kasta ketiga. Pembelinya juga tidak hanya suporter Persedikab. Melainkan kolektor jersey tanah air hingga mancanegara.

Untuk urusan desain, apparel Jember ini menggandeng ilustrator asal Yogyakarta. Sedangkan ide atau tema, berdiskusi dengan manajemen Persedikab.

“Kami banyak melakukan diskusi. Karena ini terkait dengan sejarah daerah. Dari situ kami tuangkan dalam bentuk ilustrasi dan aplikasikan desainnya di jersey,” jelas Derry Cahya Novrianto, salah satu owner Noto Sportwear.

Lebih lanjut, proses kreatif jersey ini memakan waktu sekitar 4 bulan. Setelah itu baru memasuki proses produksi. Kini, jersey tersebut masih laris manis di pasar online. Sehingga apparel tersebut saat ini masih memproduksi ulang jersey itu.       

Video Populer

Foto Populer