Bola.com, Kudus - Pelatih Timnas Indonesia Putri, Satoru Mochizuki, melihat langsung pertandingan final MilkLife Soccer Challenge All Stars (MLSC All Stars) di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025). Melihat aksi para pemain putri belia di lapangan hijau, Coach Mochi mengaku ada potensi bagus untuk masa depan mereka.
Dalam pertandingan final MLSC All Stars yang mempertemukan Kudus kontra Solo di Supersoccer Arena, Kudus, Coach Mochi hadir bersama jajaran kepelatihannya. Selain itu hadir tiga pemain Timnas Indonesia Putri, Shafira Ika Putri, Claudia Scheunemann, dan Sheva Imut.
Baca Juga
Advertisement
Pertandingan antara Kudus dan Solo berjalan seru, di mana kedua tim saling melakukan serangan tetapi juga bertahan dengan sangat baik. Akhirnya Kudus berhasil menjadi pemenang dalam laga tersebut dengan skor 1-0 dan menjadi juara.
Melihat aksi pemain-pemain terbaik dari tim Kudus dan Solo, Satoru Mochizuki mengaku sangat terkesan karena keinginan para pemain untuk menjadi juara sangat besar dalam pertandingan tersebut.
Namun, pelatih asal Jepang itu menegaskan bahwa jalan para pemain usia muda ini untuk bisa kemudian masuk ke level profesional dan Timnas Indonesia, masih sangat panjang.
"Hari ini, para pemain saya lihat sudah berusaha dengan keras untuk bisa menjadi juara. Sangat bagus memulainya ini dari usia sekarang. Para pemain terlihat berusaha sekuat tenaga, dan itu menjadi poin yang penting," ujar Coach Mochi.
"Namun, untuk bisa menjadi seorang pemain nasional, jalannya masih sangat jauh, masih lama," lanjut pelatih Timnas Indonesia Putri itu.
Berita video ajang MilkLife Soccer Challenge 2024 Series 1 telah sukses digelar di Jakarta. Ajang ini menjadi tempat lahirnya bibit muda pemain bola wanita Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ungkap Kebutuhan Timnas Indonesia Putri
Meski perjalanan anak-anak usia pelajar sekolah dasar dan menengah pertama ini masih jauh untuk mencapai level Timnas Indonesia putri, tetapi modal untuk menjadi pemain yang berkualitas memang sudah harus dipupuk sejak saat ini.
Coach Mochi pun memberikan pesan, terutama kepada para pelatih usia muda, mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh Timnas Indonesia putri, sehingga nantinya bisa dipersiapkan sejak dini dengan harapan semua sudah terpenuhi ketika sang pemain benar-benar masuk di usia untuk menjadi pemain nasional.
"Pertama yang dibutuhkan adalah pemain yang sempurna, termasuk ketika dia menerima bola pertama dan kemudian bisa masuk ke permainan," ujar Coach Mochi.
"Kemudian bisa beradaptasi dengan kondisi apa pun, seperti lawannya sekuat apa pun, cuaca panas seperti apa pun, pemain ini bisa beradaptasi dan melaluinya dengan baik."
"Selanjutnya kami juga membutuhkan pemain yang benar-benar memahami sepak bola, mengerti sepak bola. Jadi walau punya skill bagus, kalau dia mengambil keputusan yang salah, itu bukan sesuatu yang bagus," lanjutnya.
Advertisement
Peran Orang Tua Pesepak Bola Putri
Pelatih Timnas Indonesia putri asal Jepang itu juga bicara mengenai peran orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya yang menyukai sepak bola. Menurutnya, yang terpenting adalah dukungan penuh, sementara arahan akan menjadi wilayah para pelatih.
"Harus lebih memberikan dukungan yang berkelanjutan terus-menerus," ujar Satoru Mochizuki.
"Tidak perlu arah yang mendetail, karena yang dibutuhkan itu adalah dukungan agar si pemain semangat. Semua dukungan secara global, tidak perlu sampai yang kecil," ujar Coach Mochi.