Sukses


Perbedaan Efektivitas MU dengan Bayern, Barcelona, dan Madrid

Manchester United seakan bermain hanya mengoper bola tanpa bisa memberikan banyak ancaman terhadap lini pertahanan lawan.

Bola.com - Strategi penguasaan bola yang diperagakan Manchester United sebenarnya hampir mirip dengan gaya bermain Bayern Munchen, Barcelona, ataupun Real Madrid. Namun, satu hal yang berbeda, Manchester United lebih gemar memberikan umpan ketimbang menciptakan peluang.

Menurut data Whoscored, Manchester United menempati peringkat pertama soal penguasaan bola tertinggi di Premier League hingga pekan ke-17. Tercatat, pasukan Louis van Gaal memiliki rataan 57,4 persen per laga.

Bila dibandingkan klub-klub yang bermain di lima kompetisi tertinggi Eropa-Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis-, Manchester United menempati urutan ke-11 dari 98 klub. Posisi pertama ditempati Bayern Munchen dengan rata-rata menguasai bola sebesar 67,1 persen per laga.

Akan tetapi, media-media Inggris mengklaim, beberapa pendukung Manchester United merasa bosan dengan strategi yang diterapkan Van Gaal. Pasalnya, The Red Devils seakan bermain hanya mengoper bola tanpa bisa memberikan banyak ancaman terhadap lini pertahanan lawan.

Sampai pekan ke-17 Premier League, Manchester United hanya mampu melepaskan rata-rata tembakan sebanyak 11,1 per laga. Bila dibandingkan 98 klub dari lima kompetisi tertinggi Eropa, Setan Merah berada di urutan ke-72.

Hal inilah yang mungkin dianggap para pendukung Manchester United sebagai sesuatu yang membosankan dari strategi ala Van Gaal. Pelatih asal Belanda itu dinilai tak mampu membuat timnya memaksimalkan kesempatan saat mendominasi suatu pertandingan.

Dari segi menciptakan peluang berbahaya, Manchester United pun hanya berada di urutan ke-18 dari 20 peserta Premier League. Menurut Squawka, The Red Devils hanya menciptakan 130 peluang berbahaya dalam 17 pertandingan. Jumlah tersebut lebih baik ketimbang ketimbang Newcastle United (115 peluang) dan West Bromwich Albion (109 peluang).

Namun, banyak faktor yang membuat strategi Van Gaal tidak berjalan sesuai harapan. Salah satu faktor terbesar adalah ketidakmampuan para pemain menerapkan instruksi Van Gaal saat bertanding. Hal itu sudah diamati mantan pemain Manchester United, Roy Keane.

"Menurut saya, Manchester United memiliki banyak pemain bagus dan hal itu tidak perlu lagi diragukan. Namun, mereka tidak cukup bagus bermain untuk skuat Manchester United," kata Keane setelah eks klubnya gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions, Rabu (9/12/2015).

"Manajer jelas akan mendapat kritik. Namun, banyak pemain yang sembunyi di balik masalah tersebut. Orang-orang berbicara mengenai sistem, taktik, namun ini semua tergantung dari pemain. Mereka hampir seperti robot."

"Mereka kurang berkualitas. Saat mendengar Manchester United, Anda mungkin mengaitkan mereka dengan satu atau dua pemain spesial yang bisa menghasilkan atau performa bagus. Sekarang, mereka seperti kurang pemain berkarakter seperti itu," ujar Keane.

Berikut ini adalah perbandingan statistik Manchester United, Bayern Munchen, Barcelona, dan Real Madrid:

Rata-rata penguasaan bola per laga:
Manchester United (57,4 persen), Bayern Munchen (67,1 persen), Barcelona (61,3 persen), dan Real Madrid (56 persen)

Tembakan per laga:
Manchester United (11,1 kali), Bayern Munchen (19,9 kali), Barcelona (16,9 kali), dan Real Madrid (20 kali)

Total menciptakan peluang berbahaya:
Manchester United (130 kali), Bayern Munchen (267 kali), Barcelona (191 kali), Real Madrid (254 kali)

Sumber: Whoscored, Squawka

 

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini:

Video Populer

Foto Populer