Sukses


Sisi Unik Sadio Mane, Tak Doyan Berpesta dan Main Playstation

Bola.com, Liverpool - Sadio Mane menikmati performa mengesankan di Liverpool pada musim ini. Dia menjadi pilar penting laju impresif The Reds yang sedang bersaing dengan Manchester City pada pacuan gelar Premier League dan masih melaju di Liga Champions.

Tak heran, Mane menempati posisi teratas di daftar belanja Real Madrid pada musim ini. Bahkan, Zinedine Zidane dikabarkan sudah meminta kepada manajemen Real Madrid untuk menggaet Mane dari Liverpool.

Namun, berbagai sorotan yang terarah kepadanya tak membuat Mane besar kepala. Mantan pemain Red Bull Salzburg dan Southampton itu masih tetap rendah hati dan berpijak di bumi.

Sane juga tak pernah bertingkah bak selebritas seperti sebagian pesepak bola top dunia. Pemain asal Senegal tersebut sama sekali tak doyan berpesta. Bahkan, dia tak pernah pergi ke pesta sendirian, kecuali ketika ada acara bersama klubnya.

Dia mengaku pernah pergi berpesta setelah mengantarkan Salzburg menjuarai Liga Austria pada musim 2013-2014. Dia pergi ke kelab malam bersama rekan-rekan setimnya untuk merayakan kesuksesan klub. Mane jadi salah satu bintang karena musim itu menyumbangkan 45 gol dalam 78 pertandingan.

"Saya tak pernah pergi ke pesta atas kemauan sendiri. Saya tak pernah memikirkannya. Jika saya tak memberikan segalanya yang saya punya untuk jadi pesepak bola, maka saya tak akan mencapai apa pun," kata Sadio Mane kepada El Pais tentang alasannya tak doyan berpesta, seperti dilansir Express, Selasa (26/3/2019).

 

2 dari 3 halaman

Playstation Buang Waktu

Fakta unik lainnya, Mane juga tak pernah menyukai Playstation. Padahal games tersebut sangat populer di kalangan pesepak bola. 

"Saya tak pernah menyukainya dan tak pernah memainkannya. Saya merasa bermain Playstation membuang-buang waktu. Saya tak ingin melakukan sesuatu yang sia-sia," urai dia.

Di luar lapangan, Mane juga kerap terlibat dalam kegiatan sosial. Dia diketahui mendonasikan 200.000 euro (Rp 3,2 miliar) untuk membangun pusat pendidikan di Bambali, Senegal, pada tahun lalu.

Tekad Sadio Mane fokus ke karier sepak bolanya bukan tanpa alasan. Dia punya semangat besar dan tekad baja sejak dulu, demi mewujudkan impiannya menjadi pesepak bola dunia.

 

3 dari 3 halaman

Tak Didukung Geluti Sepak Bola

Bahkan, dalam berbagai wawancara Mane menceritakan bagaimana dulu kerap berlatih sepak bola tanpa sepatu. Metode itu dilakukan agar kakinya kuat.

Meski keinginannya bermain sepak bola sangat besar, Mane sempat tak mendapat dukungan dari orang tuanya. Namun, dia tetap kukuh dengan impiannya.

"Orang tua saya tak pernah memahami mengapa saya ingin bermain sepak bola. Mereka membujuk saya supaya meninggalkan klub, tapi saya tak melakukannya," ujar Mane menceritakan sikap orang tuanya ketika dia bergabung ke Akademi Generation Football di Dakar.

Keteguhan Sadio Mane tak sia-sia. Tekad kuat dan kerja keras telah mengantarnya menjadi salah satu pesepak bola papan atas dunia.

Video Populer

Foto Populer