Enzo Maresca setelah The Blues Bungkam MU: Jangan Nilai Chelsea dari Masa Lalunya

Namun, Maresca menilai banyak pihak masih terjebak dalam bayang-bayang era kepemilikan Roman Abramovich, saat Chelsea mengoleksi 21 trofi dalam 19 tahun, termasuk dua gelar Liga Champions.

"Menurut saya, masalahnya datang dari Anda, media," ujar Maresca kepada Sky Sports.

"Anda berpikir ini masih Chelsea yang dulu. Tapi, ini bukan tim yang sama lagi." 

"Sejak saya datang, saya tidak merasa kami menghabiskan lebih banyak uang dibanding klub lain. Ini soal membangun sesuatu yang penting. Orang-orang harus percaya kepada kami — kami sedang menuju ke arah yang benar," tegas pelatih asal Italia itu.

Atmosfer penuh emosi tampak saat peluit akhir dibunyikan. Maresca, staf pelatih, para pemain, dan suporter merayakan kemenangan ini dengan penuh sukacita.

"Dari segi permainan tanpa bola, kami tampil luar biasa," tambah Maresca.

"Tim sangat agresif sampai akhir laga, kami terus menekan tinggi, dan saya rasa kami pantas menang," ulasnya.

"Rasanya menyenangkan ketika apa yang dilatih berhasil diwujudkan menjadi gol," katanya lagi.

Laga ini menjadi pertandingan kandang terakhir Chelsea musim ini. Di bawah asuhan Maresca, performa Chelsea memang belum stabil, tetapi ada progres yang terlihat.

Setelah laga, para pemain menyapa penonton dengan melakukan lap of honour sebelum meninggalkan lapangan.

Bek sekaligus kapten Reece James — yang memberikan assist untuk gol Cucurella — menegaskan pentingnya kemenangan ini dan ambisi klub untuk kembali ke panggung tertinggi.

"Liga Champions adalah tempat yang seharusnya menjadi milik klub ini — bersaing di level tertinggi," kata James kepada Sky Sports.

"Orang-orang senang meremehkan kami, menyebut kami tim muda, tapi kami baru saja mengalahkan tim Manchester United yang berpengalaman, dan kami berhasil meraih tiga poin yang kami butuhkan," ucapnya.

Sumber: ESPN