Meledak di Eintracht Frankfurt, Kini Diburu MU: Jejak Karier Moncer Hugo Ekitike yang Penuh Kejutan

Lahir dari ayah Kamerun dan ibu Prancis, Hugo Ekitike mengawali mimpinya di dunia sepak bola bersama Cormontreuil FC sebelum akhirnya bergabung dengan akademi Stade de Reims pada 2013.

Dedikasinya di tim junior membuahkan hasil, pada Julo 2020, dia resmi mendapatkan kontrak profesional pertamanya bersama klub Ligue 1 tersebut. Namun, jalan sang pemain menuju panggung utama tak selalu mulus.

Demi mendapatkan menit bermain yang berharga, Ekitike dipinjamkan ke klub Denmark, Vejle Boldklub, pada Januari 2021. Pengalaman singkat di tanah Skandinavia terbukti menjadi batu loncatan.

Dalam 11 penampilan, dia berhasil mencetak tiga gol sekaligus menunjukkan potensi yang menjanjikan. Musim panas 2021 menjadi titik balik. Kembali ke Reims, Ekitike mulai dipercaya tampil lebih sering.

Kesempatan tersebut tak disia-siakannya. Dia tampil gemilang dengan mengoleksi 11 gol dari 26 pertandingan di semua kompetisi bersama Reims. Statistik tersebut tentu saja menarik perhatian klub-klub besar, termasuk raksasa Prancis, Paris Saint-Germain.

Pada Juli 2022, Hugo Ekitike akhirnya digaet PSG dengan status pinjaman. Bermain di antara deretan bintang kelas dunia seperti Kylian Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi tentu menjadi pengalaman tak ternilai.

Meski tidak selalu menjadi pilihan utama, pemain yang kini berusia 22 tahun tersebut berhasil mencetak empat gol dari 32 pertandingan. Yang tak kalah penting, dia turut merasakan manisnya gelar juara Ligue 1 2022/2023 bersama PSG.

Penampilan itu membuat manajemen Les Parisiens cukup puas, dan akhirnya menebusnya secara permanen dari Reims pada Juni 2023 dengan banderol 28,5 juta euro plus bonus. Namun, tantangan sesungguhnya baru dimulai.

Dengan kehadiran Kylian Mbappe, Goncalo Ramos, dan Ousmane Dembele di lini depan Paris Saint-Germain, Ekitike kesulitan mendapatkan tempat reguler. Situasi ini, meskipun sulit, justru menjadi pemicu untuk mencari tantangan baru.

Pada Februari 2024, Ekitike membuat keputusan penting dalam kariernya: pindah ke Eintracht Frankfurt dengan status pinjaman. Di sinilah magis itu terjadi.

Bersama Frankfurt, Hugo Ekitike semakin tajam dan haus akan gol. Hanya bermain setengah musim, dia tampil moncer dengan mencetak empat gol dari 16 pertandingan di semua kompetisi.

Performa impresifnya membuat manajemen Frankfurt tidak ragu untuk menebusnya secara permanen dari PSG. Pada April 2024, Eintracht Frankfurt menggaet Ekitike dengan nilai transfer 16,5 juta euro, dan mengikatnya dengan kontrak hingga 30 Juni 2029.

Sejak saat itu, karier Hugo Ekitike di Eintracht Frankfurt terus menanjak. Dia mampu mengoleksi 22 gol plus 12 assist dari 48 pertandingan di semua ajang musim lalu.

Berkat kontribusi sang pemain, Frankfurt berhasil finis di urutan ketiga klasemen Bundesliga dan mengamankan tiket bergengsi ke Liga Champions 2025/2026. Sebuah pencapaian yang luar biasa!

Penampilan gemilang Hugo Ekitike di Jerman tak luput dari pantauan klub-klub top Eropa, termasuk Manchester United. Tim Setan Merah yang sedang membutuhkan striker haus gol untuk mengisi pos di lini depan, kini menjadikan Ekitike sebagai target utama.

Setelah kesulitan mendapatkan tanda tangan Viktor Gyokeres dari Sporting CP, Tim Setan Merah berupaya keras mengamankan jasa penyerang muda ini. Namun, mendapatkan Ekitike tidak akan mudah dan murah.

Manchester United harus merogoh kocek dalam-dalam karena banderolnya mencapai angka fantastis 85 juta poundsterling. Angka itu mencerminkan betapa besar potensi dan dampak yang diharapkan dari Ekitike di masa depan.

"Semuanya bergerak cepat dalam sepak bola. Anda (naik) di sana, lalu Anda (turun) di sana dengan sangat cepat. Yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa saya terus berkembang, bahwa itu linier dan bahwa saya terus menanjak." ucap Ekitike seperti dilansir Manchester Evening News.

"Saya masih muda dan saya menanjak dengan cepat, meskipun saya memiliki banyak hal untuk dipelajari dan disimpan, tetapi begitulah yang terjadi," lanjutnya. "Saya tidak ingin orang lain mengalaminya, itu tidak mudah. ​​Namun, saya masih di sini. Saya rasa saya memiliki pikiran yang jernih dan saya akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik."