UEFA Tunda Keputusan, Nasib Crystal Palace di Liga Europa Masih Menggantung

UEFA melarang satu investor memiliki kendali atau pengaruh pengambilan keputusan di dua klub berbeda yang sama-sama lolos ke kompetisi Eropa.

Dalam kasus ini, John Textor tercatat sebagai pemilik Lyon sekaligus pemegang 43 persen saham Crystal Palace, meski disebut tidak memiliki kuasa penuh dalam pengelolaan klub asal London tersebut.

Ia kabarnya telah sepakat menjual sahamnya di Palace kepada Woody Johnson, pemilik klub NFL, New York Jets.

Situasi rumit ini bisa saja berakhir menguntungkan bagi Palace apabila Lyon benar-benar terdegradasi ke Ligue 2. Klub Prancis itu sedang berada dalam proses banding atas keputusan otoritas finansial sepak bola Prancis (DNCG) yang merekomendasikan degradasi karena kondisi keuangan yang buruk.

UEFA bahkan menyatakan bahwa Lyon sebelumnya telah "menyetujui sanksi berupa larangan tampil di kompetisi klub UEFA musim 2025/26 jika DNCG mengonfirmasi degradasi tersebut."

Di sisi lain, Palace yang belum pernah tampil di kompetisi Eropa sepanjang 70 tahun sejarah UEFA, kini harus menunggu hasil keputusan akhir yang bisa sangat memengaruhi debut bersejarah mereka.

UEFA sebelumnya sudah beberapa kali mengambil langkah tegas dalam kasus kepemilikan multi-klub.

Dalam Conference League musim ini, klub Slovakia, FC DAC 1904, dicoret karena memiliki pemilik yang sama dengan Gyor dari Hungaria, yaitu Oszkar Vilagi, pengusaha yang dekat dengan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. Gyor pun diberi jatah menggantikan DAC.

Hal serupa juga terjadi ketika Drogheda United (Irlandia) dikeluarkan dari Conference League karena berbagi kepemilikan dengan Silkeborg IF asal Denmark. UEFA memberikan tempat kepada Silkeborg, dan keputusan tersebut telah dikukuhkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Kasus Lyon dan Palace pun berpotensi berujung ke CAS, apalagi jika ada klub lain yang terdampak langsung oleh keputusan UEFA, seperti Nottingham Forest. Klub yang finis di peringkat tujuh Premier League itu seharusnya masuk ke babak play-off Conference League.

Selain kasus kepemilikan ganda, UEFA juga dijadwalkan mengumumkan keputusan terhadap sejumlah klub yang melanggar aturan keuangan (Financial Fair Play). Klub-klub besar seperti Barcelona dan Chelsea dilaporkan masuk daftar pantauan badan sepak bola Eropa tersebut.

Sumber: AP News