Sukses


Pemerintah Bakal Pulangkan 78 WNI di Nepal Secara Bertahap, Ditarget Rampung pada 18 September 2025

Proses pemulangan 78 warga negara Indonesia (WNI) dari Nepal sudah dimulai.

Bola.com, Jakarta - Proses pemulangan 78 warga negara Indonesia (WNI)  dari Nepal sudah dimulai. Proses pemulangan itu dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri RI. 

Sebanyak 78 WNI tersebut sedang melakukan perjalanan singkat ke Nepal saat terjadi kerusuhan. Mereka dipulangkan dengan menggunakan pesawat komersial dari Bandara Kathmandu, Nepal.

"Sebanyak 78 WNI yang melakukan kunjungan singkat baik untuk konferensi internasional maupun wisatawan. Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini, sejak bandara Katmandu dibuka sudah ada gelombang pemulangan WNI kita melalui penerbangan komersial," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (13/8/2025).

Proses pemulangan telah dimulai pada 11 September 2025. Sebanyak 18 WNI sudah dipulangkan. Hingga 13 September 2025, total ada 57 WNI yang dipulangkan ke Tanah Air.

"Pada 11 September ada 18 orang, 12 September ada 22, dan hari ini jam 13 waktu Kathmandu dan malam akan ada 17 WNI pulang. Sehingga total ada 57 WNI yamg dapat kita pulangkan per tanggal 13 hari ini, malam nanti," jelas Judha.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Ada 56 WNI yang Menetap di Nepal

Dia menjelaskan masih tersisa 21 WNI yang masih dalam proses pemulangan. Judha menuturkan semua WNI yang melakukan kunjungan singkat ke Nepal sudah berada di Tanah Air pada 18 September 2025.

"Masih tersisa 21 orang, rencananya besok 17 akan kembali pulang. Tanggal 15 September ada 2 orang dan 18 September ada 2. Jadi total Insya Allah pada tanggal 18 September seluruh WNI yang melakukan kunjungan singkat dapat kembali pulang ke Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, kata dia, ada 56 WNI yang menetap di Nepal dan memilih tidak pulang ke Indonesia. Judha menyebut mereka memutuskan menetap di Nepal karena memiliki keluarga di sana.

"Dan untuk yang menetap memang mereka memilih untuk tetap tinggal di sana karena mereka memiliki keluarga," ujar Judha.

 

 

3 dari 3 halaman

Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

Judha memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan di Nepal. Menurut dia, 134 WNI yang berada di Nepal dalam kondisi baik sebab telah dievakuasi saat terjadi kerusuhan.

"Alhamdulillah semuanya dalam kondisi baik. Memang sebagian delegasi ada yang pernah menginap di Hotel Hilton yang kemudian menjadi sasaran amuk masa. Tapi pada saat itu kita bisa segera evakuasi ke hotel yang lain," pungkas dia.

"Jadi dapat kami sampaikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dari kerusuhan ini," sambung Judha.

Menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dhaka telah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi apabila ada ekslakasi lanjutan di Nepal. Judha menekankan pihaknya sudah menyiapkan skenario untuk melindungi rakyat Indonesia.

"Dan mudah-mudahan situasi di Nepal kembali aman. Namun dalam konteks kontingensi kami persiapkan berbagai macam skenario jika terjadi eskalasi," ucap Judha. 

Sumber: Merdeka.com/Antara

Video Populer

Foto Populer