Nginap Sih di Hotel Mewah, tapi Timnas Indonesia Bak Tahanan Rumah di Sepanjang Piala AFF 2020

Timnas Indonesia jadi satu-satunya tim yang menginap di Orchard Hotel Singapore. Tim-tim lain macam Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Myanmar menginap di Hotel Mercure.

"Cuma Indonesia dan tuan rumah Singapura yang menginap di hotel tanpa adanya tim lain. Pemilihan hotel bukan atas permintaan PSSI tapi dari panitia langsung," ujar Bandung Saputra.

Biasanya jika Timnas Indonesia bertandang ke Singapura (terakhir di Piala AFF 2018), penggawa Tim Garuda selalu menginap di Hotel Peninsula. Cuma kali ini berbeda.

Selama berada di hotel Rahmat Iriyanto dkk. tak boleh bebas berkeliaran. Kondisi mereka bisa dibilang mirip tahanan rumah.

Jika mau menggunakan fasilitas kolam renang atau gym buat latihan mereka harus memesan terlebih dulu ke pihak hotel. Kedua area tersebut harus disterilkan dari warga bisa yang menginap di Orchard. 

Di area hotel seluruh awak Timnas Indonesia kudu memakai masker. "Turun sedikit saja masker kami, langsung diingatkan petugas keamanan. Hebar kalau bicara soal protokoler kesehatan di Singapura," ucap Bandung.

Biasanya di saat normal para pemain menggunakan waktu kosong untuk jalan-jalan keluar area hotel. Seperti misalnya berbelanja ke mini market atau mencari-cari buah tangan buat oleh-oleh keluarga di Tanah Air.

Kegiatan seperti itu tidak diperbolehkan di Piala AFF 2020 ini. Untuk bisa masuk fasilitas umum para pemain kudu check-in dengan aplikasi Trust Together (semacam Peduli Lindungi di Indonesia). "Ketika check-in kan otomatis ketahuan pemain Timnas Indonesia keluar area hotel. Bisa kena hukuman denda atau bahkan penjara dari pemerintah Singapura," ujar Bandung Saputra.

Lonjakan kasus COVID-19 di Singapura dua bulan belakangan memaksa pemerintah Tim Negeri Singa memperketat aturan protokoler kesehatan di negaranya. Tengok saja yang terjadi pada bek Timnas Indonesia, Elkan Baggot.

Begitu ketahuan ada orang yang positif COVID-19 di pesawat yang ditumpangi stoper naturalisasi berdarah Inggris itu, ia dipaksa menjalani karantina semala lima hari.

Padahal, Baggot sudah sempat latihan bareng dengan pemain lain. Ia bahkan turun selama setengah babak dalam laga kedua Timnas Indonesia melawan Laos, Minggu (12/12/2021).

"Aturan tak masuk akal, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa," keluh Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia.

Protes nakhoda asal Korea Selatan itu mengacu tetap bolehnya pemain Malaysia bertanding walau ada rekannya yang positif terinfeksi virus corona. "Aturan soal karatina perjalanan pesawat di Singapura levelnya Undang-Undang Kesehatan yang enggak bisa ditawar. Apes buat timnas, tapi mau bagaimana lagi?" kata Bandung.

Kondisi ini membuat pemain Timnas Indonesia kudu pintar-pintar membuang rasa jenuh. Keseharian mereka hanya diisi latihan, bertanding, dan istirahat di kamarnya masing-masing.

“Ikhlas dalam berjuang adalah kemenangan yang abadi,” tulis winger Timnas Indonesia Yabes Roni di Instagram pribadinya yang mengambarkan perasaan para pemain saat ini: fokus 100 persen ke turnamen.

Timnas Indonesia akan menjalani laga pamungkas penyisihan Grup B pada Minggu (19/12/2021). Malaysia bakal menjadi lawan bagi Evan Dimas cs.

Laga ini bakal menjadi bentrok hidup dan mati bagi kedua tim, mempertaruhkan tiket ke semifinal Piala AFF 2020. Saat ini Timnas Indonesia ada di posisi puncak klasemen dengan torehan tujuh poin dari tiga pertandingan. Menyusul di bawahnya Vietnam dengan poin sama namun kalah selisih gol.

Malaysia ada di jajaran tiga besar dengan koleksi enam angka. Mereka harus saling bunuh dengan Tim Merah-Putih mengingat Vietnam akan menjajal lawan enteng Kamboja pada hari yang sama.

"Fokus utama kami adalah memenangkan pertandingan melawan Malaysia. Hal itu tidak mudah. Saya berharap pemain menjaga konsentrasi menyongsong laga ini," tutur Shin Tae-yong.

 

 

 

View this post on Instagram

A post shared by Bola.com (@bolacomid)