Sukses


Tenis Kenalkan Teknologi Anyar, iPad Khusus untuk Pelatih

Bola.com, Jakarta Selama bertahun-tahun perubahan terjadi di dunia tenis. Sepatu tenis semakin bagus, raket kian ringan, dan baju para petenis bertambah trendi. Namun, perubahan seolah tak menyentuh sisi teknologi tenis. Aroma tradisional teknologi tenis sangat menonjol, tertinggal jauh dari cabang olahraga lain, seperti sepak bola, basket, maupun balap mobil dan motor.

Namun, sinyal perubahan terasa kuat di turnamen putri Bank of The West Classic, di Stanford, California, Amerika Serikat, awal pekan ini. Sebuah pemandangan langka tersaji di pinggir lapangan pertandingan. Christopher Kas, pelatih petenis Jerman Sabine Lisicki, melihat penampilan anak asuhnya sembari memegang benda yang biasanya harus dijauhkan dari jangkauan. Sebuah iPad.

Ya, tenis putri dunia memang sedang menguji terobosan dan aturan baru. Pelatih dibekali iPad yang menyajikan berbagai data terkait pertandingan yang sedang berlangsung. Ada 10 kamera khusus yang dipasang di lapangan untuk mendukung penggunaan teknologi ini.

Software perangkat canggih tersebut didesain SAP, yang menjadi partner teknologi tur tenis putri dunia sejak 2013 lalu. Statistik yang disajikan standar, seperti aces, persentase servis pertama, unforced error, dan lain-lain. Untuk pertandingan di lapangan yang dilengkapi Hawk Eye, ada banyak statistik tambahan, salah satunya grafis posisi jatuhnya bola saat servis.

Dengan mengalisis data-data tersebut, pelatih bisa menilai apakah pemainnya tampil kurang agresif, posisi terbaik untuk mengarahkan servis, dan lain-lain. Jeda antarset pun bisa dimanfaatkan pelatih untuk memberi arahan pemainnya berdasar berbagai statistik yang didapatnya lewat iPad.

“Idenya sama seperti di sepak bola. Ini mengubah seni melatih di tenis,” kata Kas, seperti dilansir Fortune, Kamis (6/8/2015).

CEO Women’s Tennis Association, Stacey Allaster, mengakui tenis memang butuh sentuhan perubahan. “Tenis adalah olahraga yang sangat tradisional. Sebagian mungkin mengatakan tak ada yang berubah sejak kami mengubah warna bola tenis dari putih menjadi kuning,” ujar Allaster.

Sementara itu CEO SAP, Quentin Clark, membeberkan alasan di balik eksperimen teknologi baru ini. “Ada tantangan untuk menolong cara pandang otak manusia dan untuk memahami pola yang mereka mungkin tidak melihatnya,” kata Clark.

Pengenalan teknologi anyar ini mendapat tanggapan beragam. Ada yang antusias, namun ada juga yang menanggapinya datar, seperti yang diungkapkan petenis Jerman, Angelique Kerber. “Ketika Anda di lapangan pertandingan, Anda tak akan memikirkan statistik. Anda hanya berpikir untuk bermain,” ujar Kerber.

Baca Juga:

Comeback Andy Murray di Citi Open 2015 Berakhir Pahit

Rafael Nadal Juara Hamburg Terbuka 2015

[[Feature] Titel Hamburg Terbuka 2015, Perjudian Manis Nadal](2286412 "") 

Serunya Lari di Maybank Marathon

Video Populer

Foto Populer