Sukses


Eksklusif dari Melbourne: Rio Haryanto Membawa Euforia dan Bangga

Bola.com, Melbourne - Sri Mawarni sebenarnya bukan fans berat Formula 1 (F1). Beberapa tahun lalu, balapan jet darat tersebut hanyalah olahraga yang terlalu macho dan tak menarik untuk dilirik. Namun, semuanya berubah sejak Rio Haryanto resmi digaet sebagai pebalap tim Formula 1 (F1) Manor Racing pada 18 Februari 2016. 

Mahasiswi Monash University, Melbourne, tersebut mulai rajin mencari-cari informasi tentang F1, terutama kiprah Rio. Berita-berita di media, maupun media sosial soal Rio jadi santapannya sehari-hari. Dia larut dalam euforia masyarakat Indonesia yang mendadak terjangkit demam Rio Haryanto. Fakta ada pebalap Indonesia yang akhirnya bisa menembus pentas bergengsi F1 membuatnya ikut bangga.

Tak heran, saat ada kabar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne menggelar acara meet and greet dengan Rio Haryanto, Sri Mawarni dengan antusias datang bersama keempat temannya. Tiket nonton langsung F1 di Sirkuit Albert Park, Minggu (20/3/2016), sudah ada dalam genggaman mereka.

“Ya kami semua mau nonton F1. Mumpung sedang kuliah di Melbourne dan untuk kali pertama ada pebalap Indonesia yang tampil di Formula 1, ya kami nonton,” kata Sri Mawarni, saat dijumpai bola.com di halaman KJRI di Melbourne.

Untuk menonton aksi Rio di Albert Park, Sri Mawarni harus merogoh kocek sekitar 70 dolar Australia atau sekitar Rp 700.000. Ini tentu bukan jumlah yang kecil bagi para mahasiswa. Namun, mereka rela melakukannya demi mendukung anak bangsa yang akan berjuang di pentas olahraga internasional itu.

“Kami mendapat info soal tiket ini dari grup-grup Whatsapp. Sejak Rio masuk F1, kami sering membicarakannya di grup WA atau Facebook,” kata dia.

Ambisi mendukung Rio secara langsung di Sirkuit Albert Park juga membuat Melinda Paramitha tak ragu-ragu merogoh kocek untuk membeli tiket menonton F1. Sambil bercanda, dia mengaku rela selama sepekan makan mi instan terus menerus asalkan bisa datang ke balapan perdana F1 musim 2016 tersebut.

“Tak apa-apa deh kalau seminggu ke depan makan mi terus. Kalau bukan kami masyarakat Indonesia yang mendukung Rio, siapa lagi?” ujar mahasiswi La Trobe University tersebut, sambil tersenyum lebar.

Melinda juga tak mendukung secara membabi buta. Dia tahu kans Rio untuk naik podium sangat kecil karena Manor Racing bukan tim papan atas di F1. Baginya, keberadaan Rio di Formula 1 sudah menjadi kebanggan yang luar biasa. Oleh karena itu, dia juga menjadi salah satu orang yang berbondong-bondong datang ke KJRI untuk bertemu dan memberi dukungan untuk pebalap asal Solo, Jawa Tengah, itu.

“Semoga prestasi Rio Haryanto bisa memotivasi anak-anak muda Indonesia lainnya untuk berprestasi di ajang internasional. Buat Rio, kami realistis saja. Kami tahu sulit mengharap dia juara. Dia bisa tampil di F1 saja sudah sangat membanggakan,” kata perempuan yang mengambil studi Master of Laws ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

2

Sementara itu, Hanson dan Catur Nila, mengakui sebenarnya tak terlalu menyukai F1. Namun, kesempatan menjadi saksi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia tak mau dilewatkan begitu saja. Mereka larut dalam euforia Rio Haryanto. Tiket nonton F1 di Albert F1 seharga 99 dolar Australia sudah mereka tebus.

“Mumpung lagi di Melbourne, ada balapan F1, dan ada Rio Haryanto. Kami harus nonton. Mungkin ini kesempatan sekali seumur hidup, jangan sampai dilewatkan,” ujar warga Indonesia, pemegang work and holiday visa ini.

Meskipun mengaku sebelumnya tak terlalu mengenal Rio Haryanto, Hanson sangat antusias menyambut sang pebalap saat tiba di halaman Kantor KJRI Melbourne, Rabu malam. Dia langsung merangsek maju ke depan mendekati Rio untuk berfoto bersama. Hal yang sama dilakukan para WNI lainnya yang malam itu datang ke acara Meet and Greet. Kehebohan dan kegembiraan menyelimuti halaman Kantor KJRI di Melbourne.

Rio Haryanto pun sampai kewalahan menghadapi para WNI malam itu. Pebalap yang musim lalu memperkuat tim GP2 Campos Racing itu sampai perlu meminta maaf sebelum meninggalkan acara karena tak bisa memenuhi seluruh permintaan untuk berfoto bersama atau memberi tanda tangan. Rio mengaku takjub dan berterima kasih atas dukungan besar WNI yang ada di Melbourne.

Minggu ini bakal menjadi momen yang bersejarah bagi Sri Mawarni, Melinda, Catur Nila, dan Hanson saat menyaksikan Rio Haryanto tampil di trek. Mereka bakal merasakan momen perdana duduk di tribune di Albert Park dan momen pertama nonton langsung balapan F1. Eforia dan secuil kebanggaan bangsa yang mendorong mereka kompak memburu pengalaman bersejarah tersebut.

 

Video Populer

Foto Populer