Sukses


James Hunt: Juara Dunia F1 yang Dikenal dengan Sebutan Sex, Breakfast of Champions

Bola.com, London - James Hunt memang hanya menjadi juara dunia Formula 1 sebanyak sekali yaitu musim 1976. Pada musim tersebut, ia memenangkan persaingan melawan rival sekaligus rekan dekatnya, Niki Lauda.

Beberapa tahun lalu, persaingan James Hunt-Lauda di F1 1976 dijadikan sebuah film dengan judul Rush. Dari film inilah, kita semua akan tahu, kenapa sosok Hunt begitu dikenang di F1 meski hanya jadi juara dunia sekali.

Ya, pembalap kelahiran Belmont, Inggris ini dikenal dengan sebutan Sex, Breakfast of Champions (berhubungan seks merupakan sarapan seorang juara dunia).

Media Inggris, Telegraph menulis selama hidupnya Hunt meniduri 5 ribu wanita. Menariknya hubungan seks ini seakan jadi ritual yang ia lakoni sebelum lomba.

Kesimpulannya, pernyataan Jackie Stewart yang tidak berhubungan seks satu minggu sebelum balapan sama sekali tidak berlaku buat James Hunt.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 3 halaman

Memori 1976

Media Inggris lainnya, Daily Mail turut menulis sebuah artikel khusus tentang Hunt pada akhir musim 1976. Kala itu jelang lomba putaran terakhir di Jepang, Hunt harus bekerja keras mengalahkan Lauda.

Namun caranya menghilangkan stres, berbeda dengan pembalap lainnya. Dua pekan sebelum lomba di Jepang, bersama juara dunia balap motor, Barry Sheene, keduanya justru berpesta seharian.

Kala itu, Hunt dan Sheene yang dikenal memang sangat dekat mengkonsumsi alkohol, ganja, dan kokain.

Hanya saja cerita paling menarik didapat Patrick Head kini co-owner tim Williams F1 yang tahun 1976 masih berstatus desainer mobil muda.

Kala itu ia salah masuk garasi tim. Siapa sangka, tanpa sengaja, ia melihat Hunt sedang bersama seorang gadis Jepang. Baju balap Hunt sudah terlucut sampai pergelangan kaki.

Menariknya bukannya marah, Hunt justru tertawa setelah tahu ada yang melihatnya berduaan dengan wanita sebelum lomba.

3 dari 3 halaman

Juara Dunia

Meskipun begitu, semua tahu betul, Hunt tetap terlihat gugup menuju lomba terakhir di F1 1976 di Sirkuit Fuji Speedway. Apalagi, lawannya, Lauda masih unggul tiga poin.

Lomba sendiri berlangsung pada cuaca hujan deras. Akhir lap kedua, Lauda masuk pit dan memutuskan mundur dari lomba karena ia nilai sangat berbahaya.

Maklum beberapa lomba sebelum putaran terakhir di Jepang, Lauda memang mengalami kecelakaan parah. Luka bakar yang ia dapat kala itu bahkan terlihat sampai sebelum ia meninggal dunia tahun 2019 lalu.

Hunt diuntungkan dengan mundurnya Lauda. Dia memang hanya finis ketiga di Jepang. Tapi sudah cukup buatnya untuk mengunci titel juara dunia F1 1976.

Sumber: Daily Mail, Telegraph

Video Populer

Foto Populer