Sukses


Daftar Menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang Direkomendasikan

Bola.com, Jakarta - Makanan pendamping ASI (MPASI) adalah makanan yang mudah dicerna oleh bayi dan mengandung nutrisi tinggi.

MPASI yang diberikan harus mengandung nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Bayi memang mendapatkan nutrisi melalui ASI selama enam bulan pertama.

Namun, mengonsumsi ASI saja tidak cukup. Pada usia lebih dari 6 bulan, biasanya bayi akan mengonsumsi makanan pendamping ASI.

MPASI diperlukan setelah berusia 6 bulan karena pada saat tersebut bayi membutuhkan tambahan energi, protein, dan zat besi. Hal itu tidak bisa diperoleh bayi dengan mengonsumsi ASI saja.

Jadi, MPASI umumnya diberikan orang tua saat bayi berada pada masa transisi dari mengkonsumsi ASI atau pada makanan padat.

Namun, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) memang kerap membuat orang tua bingung. Apalagi bila berat badan bayi tak kunjung naik.

Berikut ini menu makanan pendamping ASI (MPASI) yang direkomendasikan, dilansir dari diskes.badungkab.go.id, Kamis (14/9/2023).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Manfaat Pemberian MPASI bagi Bayi

MPASI Membuat Bayi Memiliki Sumber Nutrisi yang Lebih Lengkap

Seperti diketahui, ASI merupakan makanan terbaik bayi. Namun, setelah berusia lebih dari 6 bulan bayi membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat.

Kebutuhan gizi yang tinggi ini tidak bisa hanya didapatkan dari ASI, tetapi juga membutuhkan tambahan dari makanan pendamping ASI (MPASI).

Namun, MPASI bukan berarti menghentikan pemberian ASI. Hal itu karena selama tahun pertama MPASI hanya sebagai sarana untuk melengkapi ASI.

MPASI Membuat Bayi Tidak Ketergantungan untuk Mengonsumsi ASI Berlebih

Pemberian MPASI bertujuan untuk melatih dan membiasakan bayi mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya seiring dengan pertambahan usianya.

Selain itu, MPASI membantu mengembangkan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan makanan.

3 dari 5 halaman

Menu Makanan Pendamping ASI yang Direkomendasikan

Mungkin banyak orang tua yang bingung menentukan menu apa yang pas diberikan sebagai makanan pendamping ASI. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menggunakan bahan lokal yang terjangkau dan mudah didapat, tetapi tetap bernutrisi.

Berikut adalah contoh variasi bahan makanan di sekitar kita yang bisa diolah menjadi MPASI bernutrisi:

  • Nasi, ubi, singkong, dan gandum sebagai sumber karbohidrat.
  • Sumber protein hewani, seperti telur, ayam, hati ayam, ceker, daging sapi, ikan, teri dan udang, serta susu dan produk turunannya seperti yoghurt dan keju.
  • Sumber protein nabati terdapat dalam kacang-kacangan, seperti kacang polong, buncis, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, dan olahan kedelai, seperti tahu dan tempe.
  • Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin A, vitamin C, zat beso, dan fosfor. Jenis sayuran yang bisa diolah menjadi makanan pendamping ASI misalnya bayam, kangkong, labu siam, labu kuning, wortel, brokoli, buncis, dan tomat.
  • Buah-buahan merupakan sumber vitamin A, B, B1, B6, mineral, dan serat. Buah-buahan seperti pisang, alpukat, papaya, manga, jeruk, melon, semangka, apel, jambu air, dan rambutan dapat diberikan sebagai selingan.
  • Asam lemak, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, lemak sapi, dan brutu ayam juga dibutuhkan oleh bayi untuk menambah kalori dan mendukung perkembangan otak, sarat, menyerap vitamin, serta produksi hormon.
4 dari 5 halaman

Menu Makanan Pendamping ASI yang Direkomendasikan

Berikut ini adalah beberapa rekomendasi menu makanan pendamping ASI sederhana yang bernutrisi dan mudah dibuat:

  • Nasi, ikan kembung, labu kuning, dan minyak kelapa.
  • Nasi, ati ayam, bayam, tempe, dan minyak zaitun.
  • Kentang, telur, wortel, kacang polong, dan minyak dari brutu ayam yang ditumis.
  • Ubi, daging sapi, kacang merah, buncis, dan minyak dari lemak sapi yang ditumis.

Anda bisa berkreasi dengan cara mengukus, merebus, atau menumis dengan tambahan bumbu aromatik, seperti bawang merah, bawang putih, sereh, dan daun salam.

Selain menambah cita rasa, menambahkan rempah-rempah khas lokal juga bisa menambah nilai gizi pada MPASI. Namun, hindari menambahkan garam dan gula.

5 dari 5 halaman

Tekstur dan Frekuensi Pemberian Makanan pendamping ASI

Saat baru mulai memberikan makanan pendamping ASI, berikan MPASI dalam tekstur bubur saring (puree). Pastikan teksturnya halus, tetapi konsistensinya kental atau tidak mudah jatuh dari sendok.

Untuk mendapatkan tekstur yang tepat, Anda tidak perlu menghaluskan dengan bantuan blender, tetapi cukup gunakan saringan.

Berikan MPASI sebanyak 2-3 kali sehari, disertai 1-2 kali makanan selingan. Porsinya dimulai dari 3 sendok makan, lalu perlahan naik hingga 125 ml.

Barulah setelah si kecil berusia 9 bulan, Anda bisa mulai menaikkan tekstur MPASI menjadi cincang halus. Untuk makanan selingan, Anda bisa memberikan finger food. Frekuensi makannya pun bertambah menjadi 3-4 kali sehari, disertai 1-2 kali makanan selingan.

Jika si kecil sudah mulai terbiasa, teksturnya dapat dinaikkan menjadi cincang kasar. Perubahan tekstur dan porsi makan yang bertahap akan memudahkan Si kecil beradaptasi untuk mennyantap menu keluarga di usia 1 tahun.

 

Sumber: diskes.badungkab.go.id

Baca artikel seputar edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer