Sukses


Tinggal Seorang Diri, Novak Djokovic Sedih Rival-Rival Terbesar Telah Pergi

Era yang berakhir. Novak Djokovic refleksikan kepergian rival-rival terbesarnya.

Bola.com, Jakarta - Sesaat sebelum melangkah ke lapangan Philippe Chatrier bersama dua ikon tenis, Roger Federer dan Andy Murray, untuk memberikan penghormatan kepada Rafael Nadal yang baru saja pensiun dari Roland Garros, Novak Djokovic mengakui bahwa sebagian besar kesuksesannya tidak lepas dari persaingan dengan ketiga rivalnya tersebut.

Empat legenda tenis yang dikenal sebagai "Big Four" itu sempat berkumpul kembali, meski hanya sejenak.

Kini, hanya Djokovic yang masih aktif bertanding. Sementara Federer sudah gantung raket, Nadal mengucapkan salam perpisahan di Roland Garros tahun ini, dan Murray tidak ambil bagian di Prancis Terbuka.

Di saat ketiganya sudah tak lagi bersaing, Djokovic yang kini mengoleksi rekor 24 gelar Grand Slam, tetap melanjutkan perjuangannya, dimulai dari babak pertama Prancis Terbuka pada Selasa ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Merefleksikan Kepergian Para Rival

Pada sesi konferensi pers yang digelar Senin waktu setempat, Novak Djokovic mengungkapkan perasaannya.

"Saya juga sempat memikirkan soal akhir perjalanan saya, kemarin malam atau kemarin, ketika kami menyaksikan Rafa menyampaikan pidato perpisahannya. Khususnya saat kami bertiga—saya, Federer, dan Murray—berada di ruang belakang dan berbincang tentang momen-momen perpisahan mereka, tentang kenangan lama dan rivalitas yang kami jalani. Tentu, ada bagian dari diri saya yang merasa bangga karena saya masih di sini, saya masih melangkah," ujar Djokovic.

"Tapi, di saat yang sama, saya juga merasa—dan masih merasa—sedikit sedih karena mereka semua telah pergi, mereka adalah motivasi terbesar saya selama ini. Mereka alasan mengapa saya terus bersaing dengan begitu intens dan begitu lama," ungkap petenis asal Serbia itu.

3 dari 3 halaman

Berpisah dengan Murray

Akhir pekan lalu, Djokovic meraih gelar ke-100 dalam karier tunggalnya setelah menjuarai Geneva Terbuka—pencapaian yang datang hanya beberapa waktu setelah ia berpisah dengan pelatihnya, yang tak lain adalah Andy Murray.

Hubungan mereka sebagai pelatih dan pemain memang tak berlangsung lama, tetapi momen tersebut tetap menyisakan kesan tersendiri bagi keduanya.

"Ada semacam lelucon soal turnamen itu. Dia (Murray) mengucapkan selamat kepada saya, dan berkata, 'sekarang kamu punya pelatih yang benar, kamu mulai menang turnamen'," cerita Djokovic sambil tersenyum.

"Saya tidak menganggapnya sebagai lelucon. Tentu dia sedang bercanda, tapi saya ingin mengatakan lagi: Andy adalah pribadi yang luar biasa... Bagi saya, bisa bekerja bersamanya dalam hubungan pelatih-pemain adalah sesuatu yang luar biasa, baik untuk kami berdua maupun untuk dunia tenis," tuturnya.

"Saya merasa sangat terhormat dan beruntung. Saya masih yakin bahwa dia adalah salah satu sosok dengan kecerdasan tenis paling brilian di luar sana," kata Djokovic.

 

Sumber: Reuters via The Star

Video Populer

Foto Populer