7 Event Olahraga yang Paling Banyak Ditonton di Seluruh Dunia, Mendulang Pundi-pundi Uang yang Luar Biasa!

Formula 1, yang sering disebut sebagai puncak olahraga bermotor, memadukan teknologi mutakhir, kecepatan luar biasa, dan balapan cerdas di lintasan terkenal di seluruh dunia. Dalam semusim tersaji balapan di lebih dari 20 negara di lima benua. Drama di luar sirkuit , aksi menyalip yang berani, dan pembalap terkenal membuat setiap balapan menjadi acara yang penuh energi.

Jumlah Penonton

Formula 1 musim 2024 menunjukkan popularitas global yang luar biasa, menarik total pemirsa TV sebanyak 1,6 miliar. Itu berarti rata-rata 66 juta pemirsa per balapan di TV biasa. Selain itu, Formula Satu 2024 dihadiri lebih dari 6,5 juta penggemar yang datang ke sirkuit.

Kehadiran daring F1 juga tumbuh pesat. Pengikut media sosial F1 mencapai 97 juta. F1 TV, layanan streaming mereka, pelanggannya meningkat sebesar 15%, dengan pertumbuhan terbesar di AS.  Ini menunjukkan banyaknya orang yang sekarang menonton langsung melalui platform streaming mereka.

Di AS, meskipun jumlah penonton keseluruhan di saluran ESPN tetap sama seperti pada 2023 (rata-rata 1,1 juta penonton per balapan), pada 2024 memiliki beberapa momen besar. Tujuh balapan memecahkan rekor jumlah penonton di ABC.

Selain itu, 12 balapan disaksikan lebih banyak penonton daripada tahun sebelumnya. Persaingan yang seru, dengan juara baru seperti Lando Norris dan Oscar Piastri, benar-benar meningkatkan keterlibatan penggemar.

Pendapatan

Formula 1 kembali mencatatkan rekor tahun keuangan pada 2024. Total pendapatan naik menjadi 3,65 miliar dolar AS (Rp59,8 triliun).

Sebagian besar uang ini berasal dari hak media (32,8%), biaya promosi balapan (29,3%), dan sponsor (18,6%). Jumlah penonton juga mencapai titik tertinggi, dengan lebih dari 6,5 juta penggemar datang ke balapan sepanjang musim, meningkat 9% dibanding tahun sebelumnya, berkat tambahan seri kalender menjadi 24. 

Olimpiade Musim Dingin menampilkan perpaduan menarik antara olahraga salju dan es. Olimpiade ini menawarkan kegembiraan yang berbeda dengan acara-acara seperti ski, papan seluncur salju, hoki es, dan seluncur indah.

Event ini menampilkan 15 disiplin dalam 7 cabang olahraga, dan sering kali berlatar belakang salju yang menakjubkan. Keindahan olahraga ini menarik perhatian penonton global yang berdedikasi.

Jumlah Penonton

Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 ditonton oleh 2,01 miliar pemirsa unik di seluruh dunia dan memiliki interaksi daring lebih banyak daripada Olimpiade Musim Dingin mana pun sebelumnya!

Para penggemar menyaksikan Olimpiade selama 713 miliar menit di saluran yang memegang hak siar acara Olimpiade, meningkat 18% dibandingkan Olimpiade PyeongChang 2018.

Selain itu, platform daring menyediakan liputan selama 120.670 jam.

Di Eropa, Discovery melaporkan bahwa hampir 372 juta orang menonton di platform mereka, dengan lebih dari 1,2 miliar menit disiarkan melalui layanan berlangganan Discovery+ dan Eurosport.

Pendapatan

Menurut Global Times China, Beijing 2022 menghasilkan lebih dari 13 miliar dolar AS (Rp213,1 triliun) dalam total aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata, infrastruktur, dan bisnis terkait acara.

Pendapatan dilaporkan sebesar 2,29 miliar dolar AS (Rp37,5 triliun) dengan laba sebesar 52 juta dolar AS (Rp852 miliar). Sumber pendapatan terbesar adalah pengembangan pasar domestik dan pendapatan bisnis resmi. 

Piala Dunia Wanita 2023 merupakan momen penting bagi sepak bola wanita, yang menunjukkan kecepatan olahraga ini berkembang di seluruh dunia. Event ini diikuti 32 negara dan berhasil  memecahkan rekor jumlah penonton, serta memicu tingkat keterlibatan dan investasi penggemar yang baru.

Jumlah penonton

Piala Dunia 2023, yang diselenggarakan bersama oleh Australia dan Selandia Baru, mencapai total keterlibatan media hampir 2 miliar orang.

Acara penting ini juga mencetak rekor digital baru. Saluran digital FIFA menarik 160 juta pengguna individu.

Di negara tuan rumah Australia, pertandingan semifinal yang menampilkan tim kesayangan mereka, Matildas, melawan Inggris menjadi acara yang paling banyak ditonton di Australia, dengan 957.000 orang menonton di 7plus. Secara total, warga Australia menonton 580 juta menit di 7plus.

Di Brasil, saluran YouTube milik streamer Casimiro, CazeTV, berhasil mengumpulkan 32,4 juta jam waktu tonton yang mencengangkan untuk turnamen tersebut, yang menjadikannya rekor sebagai streaming langsung pertandingan sepak bola wanita yang paling banyak ditonton di YouTube.

Selain itu, di Inggris, BBC iPlayer dan situs web/aplikasi BBC Sport secara kolektif mencatat 25,7 juta streaming, meningkat 75% dari tahun 2019.

Pendapatan

Piala Dunia Wanita 2023 menghasilkan total pendapatan lebih dari 570 juta dolar AS (Rp9,35 triliun). Sumber pendapatan terbesar adalah hak pemasaran, yang menghasilkan 456 juta dolar AS (Rp7,48 triliun), berkat jajaran sponsor dengan 30 mitra dan sponsor.

Hak siar menghasilkan 267 juta dolar AS (Rp4,06 triliun). Pertandingan ditayangkan di lebih dari 200 wilayah oleh 130 penyiar dan FIFA+. Pendapatan tiket dan perhotelan mencapai 43 juta dolar (Rp705 mliar), dan rekor kehadiran hampir 2 juta tiket terjual, dengan rata-rata kehadiran pertandingan 87% di 64 pertandingan.

ICC Cricket World Cup atau Piala Dunia Kriket adalah kompetisi teratas untuk kriket One Day International (ODI), yang sangat populer di Asia Selatan, Inggris, Australia, dan negara-negara Persemakmuran lainnya.

Event ini mempertemukan 10 negara kriket terbaik di dunia, persaingan yang ketat, penyelesaian yang seru, dan semangat yang besar dari basis penggemarnya, terutama di India. Alhasil, event ini menghasilkan jumlah pemirsa global yang sangat besar.

Jumlah penonton

Piala Dunia Kriket 2023 dilaporkan menarik 2,6 miliar pemirsa di seluruh dunia (angka yang sebagian besar dikaitkan dengan IconScout berdasarkan jumlah pemirsa Asia Selatan yang sangat besar), menjadikannya acara yang benar-benar global. Selain itu, turnamen tersebut secara resmi mencatat 1 triliun menit siaran langsung global.

Ini secara resmi menjadi Piala Dunia Kriket terbesar yang pernah tercatat. Laga final India vs Australia menjadi pertandingan ICC yang paling banyak ditonton dalam sejarah, memikat penggemar selama 87,6 miliar menit langsung di seluruh dunia.

Di India, Disney+ Hotstar memecahkan rekor streaming global ketika 59 juta pemirsa menonton pada waktu yang sama selama final.

Lebih jauh lagi, saluran daring ICC memperoleh 16,9 miliar tayangan video, yang 158% lebih banyak dari Piala Dunia T20 terakhir. Ini membuktikan mengapa Piala Dunia Kriket merupakan salah satu ajang olahraga terbesar di dunia. 

Pendapatan 

Menurut ICC, turnamen tersebut menghasilkan dampak ekonomi total sebesar 300 juta dolar AS (Rp4,92 triliun) bagi India. Pariwisata di 10 kota tuan rumah menyumbang 861,4 juta dolar (Rp14,1 triliun), dengan pengunjung internasional saja menyumbang 281,2 juta dolar (Rp4,61 triliun).

Pengeluaran sekunder berjumlah 515,7 juta dolar (Rp8,46 triliun). Acara tersebut juga menciptakan lebih dari 48.000 lapangan pekerjaan dan menghasilkan dampak media sebesar 70,7 juta dolar (Rp1,16 triliun) melalui liputan dan pencitraan merek yang luas.

Tour de France adalah ajang balap sepeda multi-tahap yang tersohor. Balapan membentang sejauh sekitar 3.500 kilometer di lansekap Prancis yang indah dan terkadang di negara-negara tetangga.

Acara ini terkenal dengan tantangan ketahanan yang berat, taktik tim, dan upaya individu. Medan yang bervariasi, mulai dari sprint datar hingga tanjakan gunung yang curam, menjadikannya tontonan yang benar-benar unik.

Jumlah penonton

Tour de France memikat sekitar 3,5 miliar pemirsa global kumulatif setiap tahun, di 21 tahapannya yang melelahkan.

France Télévisions, saluran TV besar di Prancis, mencatat rata-rata 4,2 juta orang yang menonton liputan langsung Tour 2023 pada sore hari, dengan angka tertinggi 8,7 juta untuk satu tahapan tertentu.

Selain itu, Warner Bros. Discovery (WBD) mengatakan lebih banyak orang, meningkat 23% dari tahun sebelumnya, berinteraksi dengan platform daring mereka (seperti aplikasi Eurosport dan Discovery+).

Selain itu, jumlah orang yang menonton di aplikasi Eurosport naik hampir sepertiga dibandingkan dengan balapan pada 2022.

Pendapatan 

GlobalData melaporkan Tour de France edisi 2023 menghasilkan pendapatan sponsor sekitar 70,06 juta dolar (Rp1,01 triliun) saja. Hak media menyumbang sekitar 23,85 juta dolar (Rp391,3 miliar), berdasarkan perjanjian enam tahun dengan Eurosport.

Aliran pendapatan tambahan termasuk biaya penyelenggaraan kota, dengan kota start membayar sekitar 97.000 dolar (Rp1,59 miliar) dan kota finis 140.000 dolar (Rp2,29 miliar).

Olimpiade Musim Panas adalah pertemuan global para atlet papan atas dari lebih dari 200 Komite Olimpiade Nasional. Mereka berkompetisi dalam banyak cabang olahraga yang berbeda.

Dengan sejarah yang kaya yang dimulai sejak Yunani kuno, Olimpiade ini menampilkan kisah-kisah inspiratif tentang kerja keras dan kemenangan, yang memikat miliaran orang di seluruh dunia.

Jumlah penonton

Sekitar 5 miliar orang, yang mewakili 84% dari potensi penonton global, mengikuti Olimpiade Paris 2024, menjadikannya acara olahraga terbesar kedua di dunia.

Selain itu, platform digital menghasilkan sekitar 412 miliar interaksi dari 270 juta unggahan media sosial, yang menandai peningkatan 290% dibanding Olimpiade edisi sebelumnya.

Pemegang Hak Media juga mencapai hasil yang luar biasa karena peningkatan visibilitas di saluran digital.

Secara global, interaksi media sosial pada akun MRH 13 kali lebih tinggi daripada Olimpiade sebelumnya, dengan 70% penonton global berinteraksi di platform televisi dan digital.

Pendapatan 

Olimpiade Paris 2024 menghasilkan pendapatan dari berbagai sumber. Kesepakatan sponsor saja menghasilkan sekitar 1,34 miliar dolar (Rp21,99 triliun), meningkat signifikan sebesar 60% dari Olimpiade Tokyo 2020.

Hak siar menghasilkan sekitar 3,3 miliar dolar (Rp54,1 triliun). Penjualan tiket dan perhotelan menyumbang sekitar 1,4 miliar euro (Rp26,3 triliun), dengan 1,1 miliar euro (Rp20,6 triliun) hanya berasal dari penjualan tiket.

Di AS, NBC Universal mencetak rekor dengan pendapatan iklan sebesar 1,2 miliar dolar (Rp19,6 triliun), dengan hampir setengahnya berasal dari sponsor baru.

Piala Dunia adalah panggung sepak bola termegah dan benar-benar acara olahraga tunggal terbesar di dunia. Setiap empat tahun, acara ini menyatukan 32 negara dalam perayaan selama sebulan penuh dengan keterampilan yang menakjubkan, semangat yang membara, dan kebanggaan nasional yang membara.

Pertandingannya sering kali membuat seluruh negara terhenti, memikat populasi besar di seluruh dunia.

Jumlah penonton

Piala Dunia 2022 di Qatar merupakan tontonan yang menarik. Sebanyak 5 miliar orang terlibat dengan turnamen ini di semua platform media, menjadikannya fenomena yang benar-benar universal.

Final yang tak terlupakan antara Argentina dan Prancis, pertandingan yang tak lekang oleh waktu, ditonton hampir 1,5 miliar orang di seluruh dunia.

Edisi ini juga menandai kesuksesan besar di ranah digital. Acara ini memperoleh 262 miliar penonton di semua program, melengkapi 186 miliar menit yang ditonton di TV tradisional di seluruh dunia.

Di Layanan daring FIFA, seperti FIFA+, menarik 211,8 juta pengguna individu, yang menunjukkan perubahan dalam kebiasaan menonton.

Di AS, streaming daring Telemundo untuk pertandingan final mencatat rata-rata 3,0 juta orang menonton setiap menit, menjadikannya pertandingan Piala Dunia FIFA yang paling banyak ditonton dalam sejarah AS, apa pun bahasanya.

Secara global, platform daring di China, termasuk Douyin dan Miguvideo, memainkan peran besar, berkontribusi terhadap total 2,7 miliar pemirsa yang menonton secara daring atau melalui streaming.

Pendapatan 

Menurut laporan tahunan FIFA pada 2022, Piala Dunia Qatar memainkan peran utama dalam pendapatan organisasi tersebut sebesar 5,7 miliar dolar (Rp93,5 triliun) selama siklus 2019–2022—angka yang memecahkan rekor.

FIFA melaporkan laba bersih sebesar 2,37 miliar dolar (Rp38,9 triliun) untuk 2022, yang membantu meningkatkan total hasil bersih untuk siklus 2019–2022 menjadi 1,19 miliar dolar (Rp19,53 triliun), melampaui ekspektasi.

Sumber: Mirror Review