Sukses


Bandung Tuan Rumah Seri Kedua Sirkuit Nasional Padel Indonesia 2025, Antusiasme Peserta Meningkat

Bandung unjuk gigi di Sirnas Padel 2025. Lapangan siap, pemain bertambah.

Bola.com, Bandung - Setelah sukses digelar di Jakarta, Sirkuit Nasional Padel Indonesia 2025 melanjutkan putaran kedua di Kota Bandung.

Kejuaraan yang sedang naik daun ini berlangsung di Lapangan Padel Hill, Dago Resort, 24-27 Juli 2025.

Sebanyak 40 peserta dari berbagai kategori antusias beraksi di Sirkuit Nasional Padel Indonesia 2025 usai dibuka secara resmi Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana.

Ketua Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) Jawa Barat, Mirza Yudinar, mengungkapkan Bandung terpilih sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Sebab, lapangan Padel di Bandung sangat siap untuk menggelar turnamen nasional.

"Kami sampaikan ke PBPI pusat bahwa di Jawa Barat sudah ada lapangan yang sangat proper untuk turnamen nasional. Setelah disurvei, ternyata fasilitas di Bandung dinilai layak. Ditambah lagi, jumlah pemain Padel di Jabar terus meningkat pesat," ujar Mirza Yudinar di lapangan Padel Hill, Bandung.

Turnamen kali ini diikuti sekitar 40 peserta di kelas Open, dengan perincian sekitar 24 peserta pria dan 16 peserta wanita. Sementara untuk kelas Silver dan Bronze, masing-masing diikuti delapan peserta pria dan wanita (Silver), serta 32 pria dan 16 wanita di kelas Bronze.

Angka ini menunjukkan lonjakan minat yang signifikan dibanding seri pertama di Jakarta, Mei lalu.

"Alhamdulillah di kelas Open sekarang jumlah peserta lebih banyak. Artinya, minat masyarakat terus bertambah dari seri ke seri," kata Mirza Yudinar.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Angin Segar Perkembangan Padel

Pada seri pertama, atlet asal Jawa Barat berhasil melaju hingga semifinal di kategori wanita. Namun, wakil putra masih belum berhasil menunjukkan performa terbaik.

Di seri Bandung ini, Jawa Barat menurunkan kekuatan penuh, yakni empat pasangan di kelas Open, enam di Silver, dan satu pasangan di Bronze (pemula).

"Saya percaya dengan kemampuan wakil Jabar. Ada beberapa pemain yang kualitasnya sudah setara dengan mereka yang lebih dulu terjun di dunia padel," tambah Mirza, optimistis.

Kendati belum sepenuhnya menjangkau wilayah luar kota besar, kehadiran pemain-pemain baru di sirkuit ini jadi angin segar bagi perkembangan padel di Indonesia.

Menurut Mirza, nama-nama yang turun di sirkuit ini berbeda dengan pemain ekshibisi di PON, menandakan regenerasi dan penyebaran olahraga ini berjalan dengan baik.

Dengan semangat dan fasilitas yang memadai, Bandung tak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga motor penggerak semangat padel nasional. Turnamen ini diharapkan menjadi titik tolak makin luasnya jangkauan olahraga padel ke berbagai daerah di Tanah Air.

 

3 dari 3 halaman

Didorong Jadi Cabor Prestasi

Sementara itu, Wakil Ketua I PBPI Pusat, Mochtar Sarman menyatakan bahwa olahraga padel bukan hanya berkembang cepat di dalam negeri, tetapi juga secara global.

"Padel merupakan salah satu cabang olahraga yang perkembangannya cepat sekali. Saya rasa bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia," ujar Mochtar.

Mochtar mengungkap, PBPI kini mengemban tugas bukan sekadar mengenalkan padel sebagai olahraga rekreasi, tetapi juga mendorongnya menjadi cabang olahraga yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Hal ini sejalan arahan Ketua Umum PBPI yang menekankan pentingnya membangun prestasi, tidak hanya kesenangan semata.

"Pesan dari ketum kami itu, jangan hanya rekreasi saja, tapi harus berprestasi," imbuhnya.

Mochtar juga menyampaikan bahwa Federasi Padel Internasional (FIP) sedang mengupayakan agar padel dapat dipertandingkan di ajang Olimpiade. Jika hal tersebut terwujud, Indonesia memiliki waktu tujuh tahun untuk mempersiapkan atlet terbaik hingga Olimpiade Brisbane 2032.

"Semoga kita bisa menyiapkan atlet yang bisa menyumbangkan emas untuk Indonesia," kata Mochtar.

Setelah Sirnas kedua di Bandung ini, akan dilanjutkan di Surabaya sebelum akhirnya ditutup di Bali.

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer