Dari Maluku ke Bandung, Langkah Berani Dian Aprilia Pary Mengejar Mimpi di Lapangan Hijau

Bola.com, Bandung - Suasana lapangan Infini Pusdikpom, Cimahi, Sabtu (25/102025) pagi mulai terlihat ramai oleh aksi para pemain sepak bola putri yang bertanding.

Di tengah para pemain sepak bola putri yang bertanding, terlihat aksi gadis dengan rambut kuncir tampak lincah menggiring bola, matanya fokus, kakinya tangkas menari di atas rumput hijau. Dialah Dian Aprilia Pary, remaja 14 tahun asal Maluku yang kini menapaki mimpinya menjadi pesepak bola profesional.

Kecintaannya pada sepak bola bukan muncul tiba-tiba. Sejak kecil, Dian Aprilia Pary sudah akrab dengan si kulit bundar di kampung halamannya, di Maluku. "Sejak kecil saya memang suka sepak bola,” kenangnya usai beraksi diajang Hydroplus Soccer League 2025.

Namun, di kampung halamannya, kesempatan untuk perempuan bermain sepak bola masih sangat terbatas. "Di sana jarang ada tim sepak bola putri, kalau di sini (Bandung) banyak. Jadi peluang untuk berkembangnya lebih besar,” ujar Dian Aprilia Pary.

2 dari 4 halaman

Merantau dari Maluku ke Bandung

Tekad itu membuat Dian mengambil keputusan besar di usianya yang baru 13 tahun dengan merantau ke Kota Bandung, meninggalkan orang tuanya di Maluku demi satu hal, yakni menjadi pemain sepak bola profesional.

Beruntung, di Bandung ia ada pamannya, yang mendukung penuh langkah beraninya itu. Perjuangannya tidak sia-sia. Bersama tim Goal Aksis Cimahi, kemampuan Dian semakin terasah.

Permainannya yang konsisten dan penuh semangat mengantarkannya menembus Timnas Indonesia Putri U-17. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk gadis yang baru menginjak usia 14 tahun.

Namun, jalan menuju mimpi besar tak selalu mulus. Dalam ajang Kualifikasi Piala Asia Putri U-17 2026, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan menyakitkan dari Myanmar.

“Tentu kecewa, tapi banyak pelajaran yang saya dapat selama di Timnas,” tutur Dian.

3 dari 4 halaman

Tambah Pengalaman

Kini, Dian kembali menimba pengalaman lewat Hydroplus Soccer League 2025, kompetisi yang mempertemukan talenta-talenta muda dari berbagai kota.

Ia kembali membela Goal Aksis Cimahi di ajang yang berlangsung sejak 12 Oktober di Lapangan Infini Soegiri Pusdikpom, Cimahi, salah satu dari empat kota penyelenggara bersama Jakarta, Surabaya, dan Kudus.

"Liga Hydroplus bagus sekali buat kita berkembang. Banyak pengalaman yang bisa diambil,” kata Dian usai pertandingan.

Meski sempat mengeluh soal ukuran lapangan yang lebih kecil dari biasanya, ia tetap menanggapinya dengan senyum. "Ya, harus adaptasi lagi karena lapangannya lebih kecil, tapi bagus sih, jadi bisa belajar menyesuaikan permainan,” tuturnya.

4 dari 4 halaman

Proses, Kerja Keras, Disiplin, dan Keberanian

Bagi Dian, setiap pertandingan bukan sekadar soal menang atau kalah. Ini tentang proses, tentang kerja keras, disiplin, dan keberanian untuk terus mencoba.

Ia berharap kompetisi seperti ini terus digelar agar semakin banyak pemain putri muda yang berani bermimpi sepertinya.

“Persaingan di Hydroplus cukup ketat, banyak pemain-pemain yang bagus, mudah-mudahan kompetisi seperti ini ada terus,” harapnya sambil mengakhiri.