Sukses


Jude Bellingham Langgar Tradisi Carlo Ancelotti yang Berlaku untuk Pemain Muda di Real Madrid

Mantan pemain ungkap aturan tak tertulis pelatih Carlo Ancelotti yang tak diikuti Jude Bellingham di Real Madrid.

Bola.com, Jakarta - Carlo Ancelotti memiliki aturan tak tertulis dalam menangani pemain muda di Real Madrid — sebuah pendekatan yang biasanya mengharuskan mereka untuk menunggu dan belajar dari bangku cadangan.

Namun, Jude Bellingham adalah pengecualian yang mencolok dari filosofi itu.

Real Madrid dikenal sebagai klub yang agresif dalam merekrut talenta muda terbaik dari seluruh dunia. Nama-nama seperti Arda Guler dan Endrick menjadi contoh terbaru dari strategi transfer mereka.

Kendati akademi internal mereka juga kuat, Los Blancos tidak segan menginvestasikan dana besar untuk mendatangkan pemain remaja dengan potensi tinggi.

Bagi seorang pelatih kepala, mengelola perkembangan pemain muda adalah tantangan tersendiri. Setiap pemain punya jalur dan rencana yang berbeda.

Dalam kasus Guler dan Endrick, keduanya lebih sering duduk di bangku cadangan musim ini. Guler baru belakangan ini mulai mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pendekatan Khas Ancelotti

Mantan penyerang Real Madrid, Fernando Morientes, dalam wawancaranya dengan Mundo Deportivo, menjelaskan pendekatan khas Ancelotti terhadap para pemain muda — dan mengapa Bellingham adalah pengecualian.

"Ancelotti punya cara yang sangat jelas dalam menangani pemain muda: mereka harus duduk di bangku cadangan dan belajar bagaimana menghadapi ketidaknyamanan berada di klub sebesar Real Madrid," ujar Morientes.

Ia mengakui memahami filosofi tersebut, tetapi menambahkan bahwa "ada pengecualian seperti Bellingham, yang tidak banyak duduk di bangku cadangan."

3 dari 3 halaman

Perbedaan Bellingham dan Guler

Perbedaan utama antara Bellingham dan pemain seperti Guler terletak pada pengalaman. Meski usianya baru 20 tahun saat tiba di Madrid, Bellingham sudah memiliki reputasi kuat.

Ia tampil reguler di Bundesliga dan Liga Champions bersama Borussia Dortmund, menjadikannya sosok yang siap secara mental maupun teknis untuk langsung bermain di level tertinggi.

Sementara itu, Guler datang dari Fenerbahçe pada 2023 dalam usia 18 tahun. Ia harus bersabar menanti kesempatan bermain, dan baru dalam beberapa pekan terakhir mulai menunjukkan kemampuannya secara lebih konsisten di lapangan.

Jika Ancelotti benar-benar digantikan oleh Xabi Alonso musim panas ini, Guler berpeluang memulai dari awal — sesuatu yang bisa menguntungkannya, terlepas dari kemajuan yang sudah mulai ia capai belakangan ini.

 

Sumber: SI

Video Populer

Foto Populer