Efektivitas Jadi Kunci Persib Berpesta di SUGBK

oleh Yovinus Krisantus diperbarui 19 Okt 2015, 13:59 WIB
Pemain Persib menerima trofi juara Piala Presiden 2015 dari Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Persib Bandung resmi menasbihkan diri sebagai juara Piala Presiden 2015 setelah di final mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10/2015). Dua gol yang tercipta di babak pertama melalui tendangan Ahmad Jufriyanto dan gol bunuh diri Dian Agus Prasetyo tak mampu dibalas oleh para pemain Sriwijaya hingga akhir pertandingan.

Jalannya pertandingan sendiri berlangsung seru. Persib yang merupakan salah satu unggulan sejak awal turnamen mendapatkan perlawanan sengit dari pemain Laskar Wong Kito. Bahkan, adu fisik antar pemain seringkali tak bisa terhindarkan. Tercatat, Persib melakukan 10 kali pelanggaran dengan 2 kartu kuning sedangkan Sriwijaya melakukan 13 kali pelanggaran dengan 1 kartu kuning. 

Advertisement

Namun, apa yang menjadi kunci kemenangan Persib pada pertandingan ini? Berikut ulasan beserta statistiknya.

Sriwijaya FC dominan, Persib lebih efektif

Gol cepat Persib pada menit ke-7 melalui tendangan bebas, Ahmad Jufriyanto mengubah drastis jalannya pertandingan. Setelah gol tersebut, Sriwijaya FC yang memainkan pola 4-2-3-1 praktis mengurung pertahanan Persib yang bermain dengan pola 4-3-3.

Hingga akhir babak kedua, Sriwijaya menguasai 59% penguasaan bola berbanding 41% milik Persib. Sriwijaya yang dimotori duet Yu Hyun Koo dan Asri Akbar di lini tengah sukses melakukan 371 operan dari 460 kali percobaan dengan rasio kesuksesan sebesar 81%. Persib sendiri melakukan 245 operan sukses dari 322 kali percobaan dengan rasio kesuksesan sebesar 76%.

Di sisi lain, Persib yang seringkali ditekan justru lebih efektif dengan serangan balik cepat melalui trio Atep-Zulham Zamrun-Makan Konate yang ditopang Firman Utina. Dua gol yang tercipta di babak pertama terjadi melalui skema serangan balik cepat melalui kombinasi ketiga pemain ini.

Tercatat, Persib melakukan total 10 kali tembakan ke arah gawang dimana 4 diantaranya tepat mengarah ke gawang, 5 melenceng dan 1 diblok. Berbanding terbalik dengan Sriwijaya yang melakukan 1 tendangan tepat ke arah gawang, 6 melenceng dan 4 diblok oleh pemain belakang Persib.

Pada pertandingan ini, barisan pertahanan tim Maung Bandung yang dipimpin oleh duet Vladimir Vujovic dan Ahmad Jufriyanto tampil luar biasa menghadapi gempuran Sriwijaya FC. Terbukti dengan catatan total 32 kali intersep, 28 sapuan, dan memenangi 36 duel udara.

Sriwijaya seringkali terlihat kehilangan akal dalam membongkar pertahanan Persib sehingga serangan anak asuh Benny Dollo “digeser” ke sektor sayap Persib. Total, Sriwijaya melakukan 32 kali umpan silang, namun hanya 4 yang mengenai sasaran dengan rasio kesuksesan umpan silang sebesar 13%. Jumlah tersebut kalah jauh dibandingkan rasio milik Persib yang mencapai 33% dengan 6 umpan silang sukses dari 18 percobaan.

Foto dok. Bola.com

Pemain terbaik: Ahmad Jufriyanto

Pemain berusia 28 tahun yang juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan ini layak menjadi pemain terbaik dalam pertandingan ini. Selain mencetak gol, kontribusinya bersama Vladimir Vujovic di jantung pertahanan Persib dalam menahan gempuran para pemain Sriwijaya patut diacungi jempol.

Pada pertandingan ini, meski tidak memenangi satu tekel pun, dengan ketenangannya ia sukses melakukan 10 intersep, 8 sapuan, memenangi 10 duel udara dan hanya sekali kehilangan bola.

Ketika Persib menyerang, Jupe, begitu ia akrab disapa, mencatatkan 22 kali operan sukses dari 23 kali percobaan. Selain 1 gol melalui tendangan bebas, ia juga melakukan 1 tandukan yang sayangnya tidak mengarah ke gawang.

Foto dok. Bola.com

Baca juga :

Kisah Bonekmania dalam Lautan Bobotoh di SUGBK

Umuh Muchtar: Terima Kasih Bobotoh dan Jakmania!

Lagu Bandung Lautan Biru Iringi Ahok Menyapa Bobotoh di SUGBK