Mantan Asisten Mitra Kukar Klaim Diincar Aspire Academy Qatar

oleh Aning Jati diperbarui 01 Feb 2016, 10:00 WIB
Kontrak Rudy Eka Priyambada dengan Al Najma belum berakhir, tapi ia sudah ditawari bergabung dengan East Riffa dan Aspire Academy di Qatar. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta - Kiprah Rudy Eka Priyambada bersama Al Najma belum tuntas. Kontrak mantan asisten pelatih Mitra Kukar itu di klub peserta Divisi Dua Liga Bahrain tersebut masih berlaku hingga April 2016.

Akan tetapi, Rudy Eka Priyambada mengaku sudah mulai mendapat tawaran melatih dari sejumlah klub. Pelatih berusia 33 tahun itu mengklaim salah satu yang menawari dirinya bekerja sama adalah Aspire Academy yang berbasis di Qatar.

Aspire Academy didirikan pada 2004 oleh pemerintah Qatar bekerja sama dengan keluarga kerajaan dengan tujuan mencetak atlet putra andal, khususnya di cabang olah raga sepak bola dan bola tangan.

Akademi ini menjadi pusat pelatihan olahraga berskala internasional dengan dilengkapi fasilitas modern. Namun, tak hanya menjadi wadah menempa calon atlet di masa depan, Aspire Academy tetap memberikan pendidikan akademi pada calon atlet.

Setiap tahun Aspire Academy mengadakan pencarian bakat untuk menjaring pemuda-pemuda berbakat di seluruh negeri, dididik dan dilatih dalam lingkungan olahraga serta akademis yang seimbang.

Tak hanya pemuda lokal, warga negara asing, seperti Warga Negara Indonesia juga tercatat pernah menimba ilmu di Aspire Qatar. Mereka yang pernah merasakan didikan akademi ini, seperti Farri Agri yang kini bermain Al Ahli, Andri Syahputra (Al Gharafa), Khuwailid Mustafa (Lekhwiya SC). Selain itu ada pula Abdurahman Iwan Kuswanto yang saat ini masuk U-10.

Advertisement

Dengan visi dan misi yang tak ringan itu, Aspire Academy dikenal memiliki tenaga pengajar dan pelatih yang terlatih dan mumpuni di bidangnya.

"Saya bangga dan senang mendapat tawaran bergabung dengan Aspire Academy, tapi bagaimana akhirnya, dilihat nanti karena saat ini saya masih terikat kontrak dengan Al Najma," kata Rudy Eka.

Asisten pelatih yang sempat berkiprah menukangi klub amatir di Australia itu juga mengklaim mendapat tawaran dari bekas klub Adam Alis, East Riffa, yang tampil di kasta terelite liga Bahrain, Bahrain Premier League. East Riffa belum lama ini diketahui memecat pelatih mereka, Isa Al Sidoon.

"East Riffa sudah menghubungi saya, tetapi lagi-lagi karena masih memiliki kontrak dengan Al Najma, saya belum berpikir ke sana dulu," imbuhnya.

Beberapa waktu lalu Rudy Eka Priyambada menuturkan memiliki ketertarikan jadi pelatih Persija Jakarta. Sebagai warga Jakarta, ia mengaku tertantang memoles Macan Kemayoran dan memberikan prestasi kepada klub ibu kota negara itu. Tetapi, belakangan manajemen Persija dikabarkan lebih memilih pelatih asing.

"Saya bersyukur dengan tawaran dan ajakan bekerja sama yang sudah saya terima. Saya tak mau terburu-buru mengambil keputusan. Saya masih ingin mencetak sejarah dulu di Bahrain dengan ikut membawa Al Najma juara sekaligus promosi ke Bahrain Premier League. Masih ada 12 pekan lagi waktu saya untuk mewujudkan hal itu," tutur pria yang mendapat beasiswa dari AFC untuk mengikuti kursus kepelatihan Future Asia pada 2011-2012 itu.

Tak hanya di kompetisi reguler, Rudy Eka juga berambisi membawa Al Najma ke pencapaian terbaik di ajang turnamen domestik. Pada Minggu (31/1/2016) malam WIB, Al Najma sukses melaju ke semifinal King's Cup setelah di perempat final menumbangkan rival selevel di Divisi Dua, Bahrain SC, dengan skor 3-1.

Di semifinal tim asuhan pelatih Ali Ashoor ini bersua klub Bahrain Premier League, Muharraq, yang di fase sebelumnya mengalahkan Manama 6-2 (30/1/2016).