5 Fakta Menarik di Balik Gim 6 Final NBA 2016

oleh Oka Akhsan diperbarui 17 Jun 2016, 15:30 WIB
LeBron James (berlutut) memenangi duel dengan Stephen Curry (telungkup) pada Gim keenam Final NBA 2016 di Quicken Loans Arena, Cleveland, Jumat (17/6/2016) WIB. (Bola.com/Twitter)

Bola.com, Cleveland - Bintang Cleveland Cavaliers, LeBron James, mencuri perhatian lewat penampilan impresif pada Gim keenam Final NBA 2016 di Quicken Loans Arena, Cleveland, Jumat (17/6/2016) WIB.

Torehan 41 poin King James mengantar Cavaliers mengalahkan Golden State Warriors 115-101 dan membuat skor menjadi sama kuat 3-3. Siapa juara NBA 2016 ditentukan pada Gim ketujuh di Oracle Arena, Oakland, Senin (20/6/2016) WIB.

Advertisement

Selain James, MVP babak reguler, Stephen Curry, juga mencuri perhatian. Namun, kali ini Curry mendapat sorotan bukan hanya karena aksi lemparan tiga angkanya, tapi juga mendapat foul out dan diusir wasit (ejected) akibat tak mampu mengontrol emosi.

Apa saja fakta dan momen menarik lain yang terjadi pada Gim 6?

1. Aksi Heroik dan Rekor LeBron James

LeBron James menjadi pemain kelima sepanjang sejarah NBA yang mencetak 40 poin atau lebih dalam dua laga secara beruntun pada satu final NBA. King James mengikuti jejak Shaquille O'Neal (2000), Michael Jordan (1993), Jerry West (1965 dan 1969), serta Rick Barry (1967). Pada Gim kelima, James juga menorehkan 41 angka.

Selain itu, James naik ke posisi ketujuh dalam daftar pencetak angka terbanyak di Final NBA. James yang kini sudah mencetak 1.052 poin, melewati John Havlicek (1.081) dan Tom Heinsohn (1.037).

2. Semangat pantang menyerah Cleveland Cavaliers

Cavaliers menjadi tim ketiga sepanjang sejarah yang mampu menyamakan skor menjadi 3-3 dan memaksakan Gim ketujuh setelah tertinggal 1-3 di final NBA setelah New York Knicks pada 1951 (vs Rochester Royals) dan Los Angeles Lakers pada 1966 (vs Boston Celtics). Knicks dan Lakers akhirnya gagal jadi juara. Mampukah Cavaliers jadi tim pertama yang juara setelah sempat mengalami defisit 1-3?

3. Plus Minus Stephen Curry

Stephen Curry terkena foul out untuk pertama kali sejak 13 Desember 2013 saat menghadapi Houston Rockets. Dia menjadi MVP pertama yang mendapat foul out di final NBA sejak Shaquille O'Neal pada 2000.

Curry juga diusir wasit (ejected) untuk pertama kali sepanjang karier, baik pada babak reguler maupun playoff, setelah melempar pelindung mulut (mouthpiece) ke arah penonton. Dia menjadi pemain pertama yang diusir wasit (ejected) pada final NBA sejak Frank Brickowski (Seattle SuperSonics) pada 1996.

Aksi Curry didukung oleh pelatih Warriors, Steve Kerr. Bahkan, sang istri, Ayesha, meluapkan kekesalan kepada ofisial pertandingan lewat Twitter.

Curry kemungkinan besar akan mendapatkan denda dari NBA atas insiden tersebut. Pada 2006, Udonis Haslem pernah dihukum larangan bertanding karena melempar mouthpiece ke arah wasit.

Di luar catatan negatifnya, Curry juga membuat dua rekor baru. Dia memecahkan rekor Danny Green (27) dengan memasukkan 28 tembakan tiga angka pada seri Final NBA dan melewati Jason Kidd (236) untuk menempati posisi ke-10 dalam daftar pemain dengan tembakan tiga angka masuk terbanyak di playoff dengan 238 tiga angka.

4. Rekor buruk Golden State Warriors

Golden State Warriors dikenal sebagai tim super yang kerap memecahkan rekor. Pada Gim 6, tim besutan Steve Kerr itu juga mengukir rekor baru. Bedanya, kali ini rekor tersebut negatif.

Warriors cuma mencetak 11 poin pada kuarter pertama. Itu merupakan jumlah poin paling sedikit yang dicetak Warriors dalam satu kuarter sepanjang musim ini. Jika menengok lebih jauh, 11 poin merupakan rekor terburuk Warriors pada kuarter pembuka di playoff sejak 1954!

5. Momen penuh haru Craig Sager

Craig Sager sudah 34 tahun bekerja sebagai reporter pinggir lapangan (sideline reporter) di NBA. Namun, dia belum pernah sekali pun bertugas pada laga final NBA.

Setelah menunggu lebih dari tiga dekade, Sager akhirnya mendapat kesempatan langka itu pada Gim keenam final NBA 2016. TNT, tempat Sager bekerja, menjalin kontrak dengan ABC, stasiun TV yang menyiarkan laga, untuk menjadikan pria berusia 64 tahun itu sebagai sideline reporter.

Sager pun mendapat ucapan selamat dari LeBron James selepas laga. "Saya senang melihat Anda di sini. Respek dan cinta saya buat Anda. Kami sangat menghargai pekerjaan Anda," kata James.

Sager merupakan pengidap leukemia (kanker darah) dan sudah dua tahun berjuang melawan penyakit tersebut sejak 2014.