6 Momen Kunci Marc Marquez Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2016

oleh Andhika Putra diperbarui 17 Jan 2017, 10:45 WIB
Marc Marquez menjalani musim yang cukup berat sebelum akhirnya bisa keluar menjadi juara dunia MotoGP 2016. (Crash)

Bola.com, Jakarta - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengunci gelar juara dunia untuk kali ketiga di kancah MotoGP setelah memenangi balapan Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, pada 16 Oktober 2016.

Kemenangan ini juga melengkapi raihan gelar juara dunia The Baby Alien menjadi lima kali di berbagai kelas, yaitu masing-masing sekali di kelas 125 cc dan Moto2, serta tiga kali di level MotoGP.

Advertisement

Jika ditarik ke belakang, perjuangan Marquez untuk menjadi juara dunia MotoGP 2016 tak berjalan dengan mulus. Dia harus melewati berbagai rintangan dan drama sebelum akhirnya bisa mengalahkan pesaing-pesaingnya seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Meski tak selalu finis di urutan pertama, Marquez tampil sangat konsisten pada MotoGP 2016. Sebelum menyegel titel juara dunia di MotoGP Jepang, hanya satu kali dia finis di luar sepuluh besar pada MotoGP Prancis, tepatnya di posisi ke-13.

Setelah itu, Marquez memang sempat sekali tak finis, yaitu di MotoGP Australia. Namun, insiden tersebut sudah tak lagi memengaruhi posisinya karena gelar juara dunia sudah ada dalam genggaman. 

Menurut situs Red Bull, ada enam momen kunci yang membuat Marc Marquez  menjadi juara dunia MotoGP 2016. Berikut ini Bola.com bakal menguraikan enam momen tersebut.

2 dari 7 halaman

MotoGP Qatar

Persaingan ketat terjadi antara Marc Marquez (kanan) dan Valentino Rossi pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Senin (21/3/2016) dini hari WIB. (AFP/Karim Jaafar)

MotoGP Qatar

Marc Marquez menyatakan balapan MotoGP Qatar pada awal musim 2016 menjadi titik balik kebangkitannya sehingga bisa meraih gelar juara dunia. Pada MotoGP Qatar, Repsol Honda berhasil menemukan setelan motor terbaik untuk The Baby Alien, setelah tampil buruk pada tes pramusim 2016. 

“Di Qatar, di menit-menit akhir kami membuat perubahan besar untuk keseimbangan motor dan akhirnya kami menemukan setelan yang pas untuk sirkuit. Itu merupakan setelan terbaik sepanjang musim,” kata Marquez dikutip dari situs resmi MotoGP, Selasa (17/1/2017).

Seri pembuka MotoGP Qatar memang menjadi momen krusial bagi Honda setelah tampil buruk sepanjang sesi pramusim. Setelan motor Honda kalah jauh dari Yamaha. Namun, kru Honda bisa mengatasi masalah dengan cepat sehingga tak mengganggu performa Marquez dalam perburuan gelar juara.

Selain menemukan setelan yang pas untuk motornya, MotoGP 2016 juga menjadi proses pendewasaan bagi Marquez terkait gaya membalap. Rider berusia 23 tahun itu tak lagi ceroboh di lintasan.

3 dari 7 halaman

MotoGP Argentina

Selebrasi Marc Marquez saat menyentuh finis pertama MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, Senin (4/4/2016) dini hari WIB. (AFP/Juan Mabromata))

MotoGP Argentina

MotoGP Argentina menjadi seri pertama yang dimenangi oleh Marc Marquez pada MotoGP 2016. The Baby Alien mengungguli Rossi yang saat itu hanya finis di urutan kedua.

Pebalap berusia 23 tahun ini menilai pergantian motor menjadi kunci kesuksesannya mengalahkan Rossi pada balapan kali ini. Dengan motor kedua, Marquez memang melesat tanpa bisa dikejar para rival.

"Pada motor kedua saya bisa melaju dan memberikan 100 persen, dan saya bisa mencatatkan lap tercepat sehingga menciptakan jarak," ujar Marquez.

Balapan di Autodromo Termas de Rio Hondo berlangsung berbeda daripada biasanya menyusul insiden pecah ban yang dialami Scott Redding pada sesi latihan bebas keempat sehari sebelumnya. Pebalap tetap diizinkan memakai ban berkompon keras dan medium, namun balapan dipotong dari 25 lap menjadi 20 lap. Para pebalap juga harus mengganti motor pada lap ke-9, 10 atau 11. 

 

4 dari 7 halaman

MotoGP Austin

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, merayakan keberhasilannya juara MotoGP Austin di Texas, Amerika Serikat, Senin (11/4/2016) dini hari WIB. Pebalap Spanyol ini juga masih memimpin klasemen sementara MotoGP. (AFP/Thomas B. Shea)

MotoGP Austin

Marc Marquez menjadi pemenang pada balapan MotoGP Austin, Senin (11/4/2016) dini hari WIB. Marquez mencatatkan waktu 43 menit 57,945 detik.

Pada posisi kedua ada pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang terpaut lebih dari 6 detik dari Marquez. Sedangkan posisi ketiga ditempati pebalap Ducati, Andrea Iannone, dengan selisih 10,947 detik dari rider berusia 23 tahun tersebut.

Pada balapan kali ini, Marquez memang sangat dominan. Pebalap berusia 23 tahun itu memimpin balapan sejak lap pertama. The Baby Alien jauh meninggalkan Lorenzo yang ada di posisi kedua hingga garis finis.

Ini menjadi kemenangan kedua Marquez musim ini setelah finis pertama pada balapan MotoGP Argentina. Dengan hasil ini, pebalap asal Spanyol tersebut kukuh di puncak klasemen sementara pebalap dengan 66 poin.

5 dari 7 halaman

MotoGP Catalunya

Momen jabat tangan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi menjadi suguhan paling menarik di MotoGP Catalunya.

MotoGP Catalunya

Valentino Rossi memang menjadi pemenang balapan MotoGP Catalunya, Minggu (5/6/2016). Rossi mengungguli dua pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, yang finis kedua dan ketiga.

Namun, MotoGP Catalunya tetap menjadi momen kunci Marc Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP 2016 karena seri ini menjadi titik balik kebangkitan The Baby Alien setelah finis di posisi ke-13 pada MotoGP Prancis dan kehilangan posisi puncak klasemen saat itu.

Balapan MotoGP ini juga menjadi momen rekonsiliasi hubungan Rossi dan Marquez. Kedua pebalap yang terlibat perang dingin sejak akhir musim 2016 berjabat tangan setelah balapan usai. Ini tentu juga menjadi pemompa semangat Marquez pada balapan-balapan berikutnya.  

6 dari 7 halaman

MotoGP Jerman

Marc Marquez dengan trofi MotoGP Jerman, Minggu (17/7/2016). Ini adalah kemenangan ke-7 beruntun Marquez dari 7 kali pole di Sirkuit Sachsenring, Jerman. (AFP/Robert Michael)

MotoGP Jerman

MotoGP Jerman menjadi salah satu kunci keberhasilan Marquez menjadi juara dunia karena pada seri ini jarak antara dirinya dengan Rossi kian melebar di papan klasemen. The Baby Alien keluar sebagai juara pada seri tersebut sedang Rossi hanya mampu finis kedelapan.

Saat itulah Marc Marquez terus menjaga keunggulan dari The Doctor. Dia merasa jarak lebar tersebut menjadi modal sangat krusial dalam perburuan gelar juara dunia. 

"Ketika Anda memiliki keunggulan besar, sangat mudah untuk mengontrolnya," ujar pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP itu.

7 dari 7 halaman

MotoGP Aragon

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, merayakan kemenangan di depan pendukungnya dalam balapan MotoGP Aragon di Sirkuit Aragon, Spanyol, Minggu (25/9/2016). (AFP/Jose Jordan)

MotoGP Aragon

Performa buruk Rossi pada MotoGP Jerman kembali terulang saat melakoni seri MotoGP Aragon di Spanyol yang menjadi keuntungan untuk Marquez.

The Baby Alien menjadi juara sementara Rossi harus puas finis ketiga di belakang Lorenzo. Kemenangan ini juga membuat selisih poin antara Marquez dan Rossi semakin lebar di papan klasemen, menjadi 52 poin.

Dengan sisa empat seri, Marquez sudah makin bisa berhitung kapan jadi juara dunia MotoGP 2016. The Baby Alien kemudian benar-benar keluar sebagai juara dunia MotoGP 2016 di Sirkuit Motegi setelah Rossi dan Lorenzo tak bisa menyelesaikan balapan karena mengalami crash.

 

 

Berita Terkait