Bek Arema Ikut Menyesal Timnas U-22 Gagal ke Final SEA Games

oleh Iwan Setiawan diperbarui 28 Agu 2017, 08:15 WIB
Bagas Adi Nugroho berempati dengan kegagalan rekan-rekannya di Timnas Indonesia U-22 melaju ke final SEA Games 2017. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Malang - Kegagalan Timnas Indonesia U-22 menembus final SEA Games 2017 membuat banyak pihak kecewa. Tak terkecuali bek muda Arema FC, Bagas Adi Nugroho. Pemain asal Yogyakarta itu sebenarnya masuk Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2017. Namun, akhirnya dia tidak diberangkatkan karena mengalami cedera lutut.

"Tentu disayangkan Indonesia kalah dari Malaysia. Padahal, sudah menguasai permainan," kata Bagas yang kini masih menjalani pemulihan cedera di Jakarta.

Advertisement

Sebenarnya, permainan Malaysia sudah dibaca oleh Indonesia karena kedua tim sudah pernah bertemu di kualifikasi Piala Asia U-23 2018 bulan lalu. Waktu itu Timnas Indonesia U-22 dipermalukan dengan kekalahan telak tiga gol tanpa balas.

"Harus diakui Malaysia memang bagus dalam memanfaatkan bola mati. Gol-gol mereka prosesnya hampir sama," kata mantan pemain PSS Sleman itu.

Bagas melihat dari segi postur, sebenarnya pemain Malaysia sama dengan Indonesia. Namun, penempatan posisi pemain mereka yang tepat dan sedang dihinggapi keberuntungan.

"Dari segi postur, Hanif Sjahbandi dan Andi Setyo lebih tinggi daripada pemain Malaysia. Sekali lagi memang Indonesia tidak beruntung," imbuhnya.

Itulah mengapa, mantan kapten Timnas Indonesia U-19 ini memaklumi jika rekan-rekannya banyak yang menangis di lapangan seusai pertandingan. Laga final yang jadi target mereka sirna. "Kasihan teman-teman. Mereka sudah main bagus tapi tidak beruntung. Beginilah sepak bola," sambung Bagas.

Kini perjuangan Indonesia belum usai karena Tim Garuda Muda masih punya satu pertandingan lagi ,yaitu perebutan tempat ketiga atau medali perunggu. Ezra Walian dkk. akan bertemu Myanmar pada Selasa (29/8/2017).

"Sekarang yang penting harus bisa bawa pulang medali. Semua tahu kalau Timnas Indonesia U-22 sudah tampil bagus di SEA Games 2017," ujarnya.

Di sisi lain, Myanmar juga bukan lawan ringan. Mereka jadi kuda hitam yang sering membuat tim unggulan tumbang. Pesan Bagas, perjuangan teman-temannya masih belum usai. Jadi, pertemuan dengan Myanmar harus tetap dipandang sebagai partai puncak.