Curhat Pelatih Mitra Kukar dan Sriwijaya FC yang Rawan Dipecat

oleh Riskha Prasetya diperbarui 30 Sep 2017, 09:01 WIB
Hasil akhir Mitra Kukar Vs Sriwijaya FC amat penting bagi Yudi Suryata dan Hartono Ruslan (tengah). (Bola.com/Riskha Prasetya)

Bola.com, Tenggarong - Yudi Suryata dan Hartono Ruslan dalam posisi tertekan. Mitra Kukar dan Sriwijaya FC performanya tengah terpuruk di pentas Liga 1 2017. Kedua tim terlibat bentok di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (30/9/2017).

Tim Naga Mekes memang tengah mengalami periode buruk dan mengalami empat kekalahan beruntun sebelum menjamu Laskar Wong Kito. Rentetan hasil jelek ini membuat Yudi Suryata rawan pecat.

Advertisement

“Pertemuan dengan Sriwijaya jadi pertandingan kelima bagi saya bersama Mitra. Apa yang akan saya katakan ke manajemen dan suporter bila kami kalah lagi? Saya sudah bicara ke pemain, jika ingin menang maka sekarang waktunya dan tidak boleh terus terpuruk,” ujarnya.

Yudi didatangkan Mitra Kukar menggantikan posisi posisi Jafri Sastra, yang mengundurkan diri karena merasa gagal mewujudkan target ada di jajaran atas Liga 1. Nyatanya penggantinya terlihat kepayahan menangani Mitra Kukar, yang sejatinya dihuni banyak pemain berlabel bintang, termasuk marquee player Mohammed Sissoko eks bintang Juventus.

Namun meskipun tengah dalam tekanan, Yudi Suryata mengaku tidak akan panik. Ia tetap fokus memperbaiki kelemahan tim asuhannya. Sang mentor juga menegaskan bahwa kondisi psikologis Mohammed Sissoko dkk. tidak terganggu meski tren penampilan tim tengah menukik.

Dirinya pun menolak anggapan bahwa jika ingin memenangkan pertandingan nantinya, maka  harus membangkitkan semangat bertanding anak asuhnya.

“Saya tidak akan menyampingkan faktor mental atau psikologis, tetapi saya berpandangan teknik dan skill juga sangat menentukan hasil akhir pertandingan. Penting bagi saya membuat pemain tampil tenang, tidak memberi tekanan berlebihan, agar hasil akhir pertandingan berpihak pada kami,” tutur Yudi.

Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan mengaku enggan mengomentari performa tim lawan yang tengah menurun.

“Saya paham bagaimana situasi di tim lawan, karena memang mirip dengan apa yang dialami Sriwijaya FC. Saya justru khawatir mereka akan tampil menggila karena punya motivasi kuat bangkit dari keterpurukan,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, Mitra Kukar tetap tim yang sangat berbahaya dan punya sederet pemain berkualitas.

“David Septian David Maulana dan Hendra Bayauw adalah gelandang sayap yang punya kecepatan dan naluri mencetak gol sangat tinggi. Sementara itu, Bayu Pradana adalah gelandang jangkar andalan Timnas Indonesia yang kualitasnya sudah tidak perlu diragukan.

Mitra Kukar tim yang lengkap. Saya akan tetap fokus memperbaiki kekurangan di tim sendiri, jika mampu meminimalisir kesalahan maka saya tetap yakin Sriwijaya FC mampu mencuri poin disini,” ucap Hartono.

Hartono Ruslan sadar posisinya juga rawan gusur. Datang menggantikan Oswaldo Lessa, ia belum terlihat mulus menstabilkan permainan Sriwijaya FC.