Sejumlah Voters PSSI Ingin KLB Dipercepat

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 27 Feb 2019, 22:25 WIB
Pertemuan sejumlah pemilik suara PSSI di The Rich Hotel, Sleman, Rabu (27/2/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Sleman - Sejumlah voter atau pemilik suara PSSI berkumpul di Sleman untuk konsolidasi terkait Kongres Luar Biasa KLB (PSSI), Rabu (27/2/2019). Pertemuan yang dihadiri perwakilan klub hingga Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI ini menginginkan adanya percepatan KLB.

Dihadiri oleh Sekjen Persis Solo, Dedi M. Lawe, Esti Puji Lestari (CEO Persijap Jepara), perwakilan klub Liga 3 Persinga Ngawi, Gembong Pranowo, Bambang Kuncuro (Ketua Umum Asprov PSSI DIY), dan Soekeno (CEO PSS Sleman), memiliki keinginan yang sama perihal solusi untuk PSSI.

Advertisement

Mereka bahkan berkeinginan agar KLB PSSI digelar pada Maret 2019.

"Kami mewakili hampir 2/3 voters yang menginginkan perbaikan di tubuh PSSI. Kami juga mewakili klub dan pengurus Asprov yang menginginkan KLB PSSI dipercepat," kata Dedi M. Lawe di The Rich Hotel, Sleman.

Menurutnya, mayoritas pemilik suara di PSSI yang mencapai 2/3 suara, mengharapkan adanya perbaikan di tubuh PSSI dan persepakbolaan di Indonesia. Cara itu diakui voters dilakukan lewat KLB yang efektif dipercepat pelaksanaannya.

"Dengan pertimbangan hasil Kongres PSSI di Bali dan perkembangan situasi PSSI pada saat ini, sesuai ketentuan statuta, kami segera mengajukan surat permintaan KLB ke PSSI," imbuhnya.

Pernyataan senada disampaikan bos Persijap, Esti Puji Lestari, langkah yang diambil 2/3 voters dilakukan untuk menjalankan hak mereka dengan mengajukan percepatan KLB.

"Kami mengajukan itu kan tidak salah. Dengan kami mengajukan percepatan itu (KLB), setidaknya merespons agar PSSI bisa segera bergerak (memproses KLB), karena sampai saat ini kami sebagai voters tidak tahu sudah sejauh mana langkah PSSI untuk melaksanakan KLB," beber Esti.

 

2 dari 2 halaman

Calon Ketua Umum Belum Diumbar

Sementara, Gembong Pranowo mengaku telah berkomunikasi dengan salah seorang anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menanyakan mekanisme penyelenggaran KLB. Adanya perwakilan PSSI yang harus bertemu dengan FIFA dianggap bertele-tele.

"Saya apresiasi ada respons dari PSSI untuk melaksanakan KLB. Tapi, kapan waktu penyelenggaraan juga belum ada sosialisasinya sampai harus menemui FIFA dulu. Lewat surat elektronik sebenarnya sudah cukup," tutur Gembong.

Dalam forum tersebut, memang belum membuka sosok yang paling pantas untuk memimpin PSSI hasil KLB nanti. Pemilik PSS, Soekeno, mengatakan sosok tidak perlu diumbar ke publik jika KLB belum jelas kapan digelar.

"Dalam pertemuan tadi, sempat dibahas termasuk figur-figur calon Ketua Umum. Tapi, masih prematur kalau dimunculkan sekarang. Terpenting adalah digelarnya segera KLB terlebih dulu saja," ujar Soekeno.

Tag Terkait

Berita Terkait