Kejutan Pahit, Kevin / Marcus Tersingkir dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 21 Agu 2019, 17:34 WIB
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Bola.com, Basel - Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, secara mengejutkan tersingkir dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Pada babak kedua, di Jacobsville, Basel, Swiss, Rabu (21/8/2019), Kevin/Marcus takluk dari ganda Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung-jae, dalam tiga gim 21-16, 14-21, 21-23.  

Hasil tersebut sangat di luar dugaan karena Kevin/Marcus menjadi salah satu tumpuan Indonesia untuk merealisasikan target membawa pulang satu gelar dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. 

Advertisement

Pasangan berjuluk Minions tersebut bukan hanya berstatus ganda putra nomor satu dunia dan unggulan pertama. Mereka juga datang ke turnamen ini dengan modal meyakinkan setelah menjuarai Indonesia Open dan Jepang Terbuka 2019. 

Namun, perjuangan Kevin/Marcus, yang mendapat bye pada babak pertama, tak berjalan semulus yang diperkirakan. Ganda Korea, Choi/Seo memberikan perlawanan alot untuk meredam permainan cepat Kevin/Marcus. 

Usaha Choi/Seo membendung keganasan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon gagal terwujud. Gim pertama dimenangi Kevin/Marcus dengan skor 21-16

2 dari 2 halaman

Ganda Korsel Balik Unggul

Kevin Sanjaya / Marcus Fernaldi Gideon. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Ganda Korea Selatan bangkit pada gim kedua. Mereka berhasil meredam permainan cepat Kevin/Marcus. Perolehan poin mereka juga banyak terbantu oleh kesalahan sendiri yang kerap dilakukan Minions.

Beberapa kali pengembalian shuttlecock dari Kevin/Marcus keluar lapangan atau malah menyangkut di net. Gim kedua dimenangi Choi/Seo dengan skor 21-14.

Gim penentuan juga berjalan menegangkan bagi Kevin/Marcus. Ganda Korsel bermain sangat taktis dan punya pertahanan rapat. Serangan demi serangan yang dilancarkan Minions tak mudah menghasilkan angka. 

Choi/Seo terus memimpin perolehan poin, setelah berhasil meredam permainan cepat Kevin/Marcus. Saat jeda, Kevin/Marcus balik unggul 11-10. 

Ganda Korea kembali bangkit setelah interval, mereka balik memimpin, bahkan hingga tiga poin pada kedudukan 17-14. 

Kevin/Marcus sempat menyamakan skor hingga memaksakan terjadinya setting. Pada momen krusial ini Kevin/Marcus gagal mengunci poin-poin penting. Mereka akhirnya harus mengubur harapan untuk meraih gelar juara dunia untuk kali pertama karena harus angkat koper lebih awal.