Manajer Persik Mundur Disinyalir Akibat Tekanan Suporter

oleh Gatot Susetyo diperbarui 19 Mar 2020, 05:15 WIB
Manajer Persik Beny Kurniawan dan dua Persikmania ketika istirahat di Lampung dalam perjalanan Palembang-Kediri. (Dok. Istimewa)

Bola.com, Kediri - Manajer Persik Kediri, Beny Kurniawan, mengundurkan diri dari jabatan manajer tim. Keputusan mundur ini kali pertama diunggah pada akun pribadi Beny Kurniawan di Instagram dan Facebook, Rabu (18/3/2020). Tidak ada keterangan terperinci di balik aksi pengunduran diri tersebut.

Namun disinyalir dirinya mundur akibat desakan suporter. Untuk diketahui, kelompok Persikmania ordo CyberXtreme langsung menggelar aksi demo usai Persik Kediri dipermalukan Persiraja 0-1 pada pekan ketiga Shopee Liga 1 2020 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Sabtu (14/3/2020).

Advertisement

Saat demo tersebut, sekelompok anggota CyberXtreme menuntut perbaikan kinerja manajemen dan tim di Liga 1 ini agar tak terdegradasi. Namun, dengan jantan Beny Kurniawan siap mundur bila dirinya dianggap gagal.

"Kapan pun, kalau kalian menghendaki saya mundur, saya akan lakukan. Sekarang pun, saya siap mundur," kata Beny di depan pendukung CyberXtreme.

Selanjutnya Beny Kurniawan secara kesatria menyatakan siap menanggung risiko kekalahan tersebut. "Saya lah yang patut disalahkan. Biar saya yang menanggungnya," ucapnya.

Di tengah kerumunan suporter itu juga mengungkapkan perjuangannya mengembalikan marwah kejayaan Persik sejak Liga 3 2018 hingga menjuarai Liga 2 2019 sekaligus promosi ke Liga 1 2020.

"Saya tipe orang pantang menyerah. Kalian masih ingat saat Liga 3 ada aksi boikot dari suporter tidak mendukung perjuangan Persik. Tapi saya tetap bekerja dengan serius dan ikhlas. Awal Liga 2 juga masih diboikot. Tapi kami tunjukkan dengan prestasi," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Tekanan Terhadap Joko Susilo

Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Tanpa bermaksud menonjolkan jasa yang telah diperbuat untuk Persik, Beny Kurniawan pun akhirnya blak-blakkan terkait kesejahteraannya saat menjadi manajer tim.

"Sejak 2018 dan 2019, saya tidak digaji di Persik. Kalian bisa cek di bagian keuangan klub. Apakah saya digaji. Saya memang bukan orang Kediri, tapi saya sangat cinta sepak bola dan Persik," ujarnya.

Selama dua hari terakhir memang di akun media sosial marak unggahan #benyout, #jokoout, dan #jsout. Tagar #benyout ditujukan kepada sosok Beny Kurniawan. Sedangkan #jokoout dan #jsout dibidikkan untuk pelatih Joko Susilo.

"Saya pantang mundur. Kalau kalian ingin saya keluar dari Persik, pecat saya. Banci kalau saya mundur. Saya lebih terhormat kalau dipecat," ucap Joko Susilo di depan kelompok CyberXtreme.

Berita Terkait