Perusahaan Asal Boyolali Kembangkan Rumput Hybrid di Indonesia

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 06 Jul 2020, 13:00 WIB
Lapangan desa Pusporenggo, Kabupaten Boyolali yang dikelola oleh Harapan Jaya Lestarindo. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Solo - Kualitas rumput lapangan sepak bola di Indonesia dalam waktu dekat bakal mengalami kemajuan. Indonesia kini telah mengembangkan teknologi rumput berjenis hybrid.

Rumput jenis ini adalah perpaduan antara rumput alami dan sintetis. Sejumlah stadion beken Eropa telah menggunakan rumput Hybrid karena memiliki banyak keunggulan dibanding rumput alami.

Advertisement

Bola.com berkunjung ke satu di antara lapangan yang dikelola Harapan Jaya Lestarindo di Boyolali, Jawa Tengah. Mereka baru membuka lapangan di Pusporenggo, Musuk.

Lapangan ini 100 persen menggunakan rumput alami dengan jenis Zoysia Matrela Linmerr, seperti Stadion Maguwoharjo, I Wayan Dipta, Segiri, Surajaya, dan Papua Bangkit.

Pakar rumput sekaligus direktur Lestarindo, Marwoto menuturkan, di Asia Tenggara, baru Malaysia yang mulai mengembangkan jenis hibrid, namun hingga kini belum bisa berkembang dengan maksimal.

Ia menyebut di Indonesia akan ada stadion baru yang menggunakan lapangan rumput hybrid. Kualitas lapangan nanti setara dengan stadion top Eropa seperti Santiago Bernabeu yang merupakan markas Real Madrid.

"Jadi rumput hybrid itu perpaduan 95 persen rumput alami dan 5 persen sintetis. Banyak keuntungan, di antaranya rumput tidak cepat rusak, pemakaian sering tidak menjadi persoalan. Jika lapangan biasa idealnya digunakan 300 jam pertahun, rumput hibrid bisa 1.000 jam per tahun," terangnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Rumput Istimewa

Lapangan desa Pusporenggo, Musik, Boyolali yang kini disulap megah oleh Harapan Jaya Lestarindo. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Rumput jenis yang hybrid dikembangkan di suatu media tanam khusus dan butuh penanganan khusus untuk rumput istimewa tersebut.

"Harganya memang mahal, bisa 7 kali lipat dari rumput alami. Tapi banyak sekali keuntungannya, tidak cepat rusak terutama di daerah penjaga gawang yang banyak menumpuk pemain," lanjutnya.

Hanya, pihaknya masih merahasiakan lokasi penggunaan rumput hibrid untuk stadion di Indonesia, karena masih menantikan kerja sama resmi. Namun, pengerjaan lapangan selesai akhir tahun 2020 ini dan bisa digunakan pertengahan tahun depan.

"Nantinya dua lapangan latihan dan satu untuk lapangan utama di dalam stadion. Semoga akhir tahun ini selesai lapangan latihan dan bisa dipakai setelah empat bulan kemudian," jelas Marwoto.

Berita Terkait