Cerita Wasit Wanita Pertama di Liga Champions: Berawal dari Bosan Main Bola

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 02 Des 2020, 10:45 WIB
Stephanie Frappart. (Philippe DESMAZES / AFP)

Bola.com, Jakarta - Wasit asal Prancis, Stephanie Frappart akan menjadi wasit wanita pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions putra saat Juventus menjamu Dynamo Kyiv, Kamis (3/12/2020) dini hari.

“Selama beberapa tahun sekarang, Stephanie Frappart telah membuktikan bahwa dia adalah satu di antara wasit wanita terbaik tidak hanya di kancah Eropa tetapi juga dalam skala global,” jelas Roberto Rosetti, kepala manajer wasit UEFA, dikutip dari CNews.

Advertisement

Frappart yang berusia 36 tahun, juga membuat sejarah ketika dia menjadi wanita pertama yang menjadi wasit pertandingan utama UEFA pria saat Liverpool dan Chelsea bertemu di final Piala Super di Istanbul tahun lalu.

Frappart juga mendapat tugas untuk final Piala Dunia Wanita 2019 antara Amerika Serikat dan Belanda dan menjadi wasit wanita pertama yang memimpin pertandingan Ligue 1 Prancis saat Amiens melawan Strasbourg pada April tahun lalu.

Dia juga mengalami pertandingan Liga Europa pertamanya pada bulan Oktober ketika Leicester City menjamu Zorya Luhansk.

Pada masa kecil, Frappart tertarik dengan sepak bola dan mencoba untuk jadi pemain.

“Saya bermain sepak bola di rumah di Val d'Oise, kemudian sekitar pukul 13-14 saya menjadi tertarik dengan hukum permainan,” kata Frappart dalam wawancara dengan surat kabar Prancis, L’Express pada tahun 2014, dikutip dari talkSPORT, Selasa (1/12/2020).

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Berhenti Main Bola

4. Stephanie Frappart - Stephanie Frappart menjadi wasit perempuan yang memimpin jalannya pertandingan Piala Super Eropa 2019. Wasit asal Prancis ini juga tercatat pernah memimpin pertandingan di laga Piala Dunia wanita dan Liga Prancis. (AFP/Damien Meyer)

Frappart pertama kali belajar peraturan pertandingan sepak bola saat masih remaja. Ia begitu menikmati pertandingan sepak bola. Namun, dia berhenti bermain pada usia 18 tahun untuk mengejar mimpinya menjadi seorang wasit.

Menurut dia, menjadi wasit akan lebih menantang dan memberikan pengalaman baru. Ia pun langsung fokus mengikuti kursus wasit dari level terendah.

“Saya pindah dan segera mulai menjadi wasit pertandingan. Sekitar 18-20 tahun, saya harus memilih antara sepak bola dan wasit," katanya.

Frappart mengikuti jejak Bibiana Steinhaus dari Jerman, wanita pertama yang memimpin pertandingan Bundesliga, dan Nelly Viennot, yang memimpin divisi pertama Prancis tetapi hanya di pinggir lapangan, sebagai asisten wasit.

Frappart menjadi wanita kedua yang menjadi wasit pertandingan kompetisi pria UEFA setelah Nicole Petignat dari Swiss, yang memimpin tiga pertandingan kualifikasi Piala Eropa antara 2004 dan 2009.

“Dia pintar dalam berdiplomasi. Ketika Anda seorang pelatih, bung, Anda berada di bawah tekanan, Anda marah, dia hanya perlu melihat, tersenyum, memberi isyarat, dan itu berhenti. Saya mempercayai dia," kata pelatih Lille, Christophe Galtier.

 

Sumber: talkSPORT, CNews

Berita Terkait