Dianggap Dedengkot ESL, Barcelona - Juventus - Real Madrid Merasa Dizalimi UEFA

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 08 Mei 2021, 20:30 WIB
Pemain Barcelona Lionel Messi, kanan, dan Cristiano Ronaldo dari Juventus saat pertandingan sepak bola grup G Liga Champions antara FC Barcelona dan Juventus di stadion Camp Nou di Barcelona, ​​Spanyol, Selasa, 8 Desember 2020. (AP Photo / Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta Barcelona, Juventus dan Real Madrid baru-baru ini memberikan kritikan keras kepada UEFA dan FIFA. Ketiga klub ini merasa Dizalimi akibat Liga Super Eropa.

Bulan lalu, sempat ada wacara pembenutkan kompetisi bertajuk Liga Super Eropa. Ada 12 klub termasuk Juventus, Barcelona dan Real Madrid yang memprakarsai turnamen tersebut.

Advertisement

Namun Liga Super mengalami penolakan yang luar biasa besar dari berbagai pihak. Alhasil sembilan klub menyatakan mundur dari keterlibatan mereka di dalam turnamen tersebut.

Kesembilan klub itu bahkan diberitakan sudah rujuk dengan UEFA. Sementara Juventus, Real Madrid dan Barcelona dikabarkan terancam mendapat hukuman yang sangat berat jika mereka masih ngotot menggelar Liga Super.

Melalui laman resmi Barcelona, Ketiga klub ini mengkritik UEFA dan FIFA karena terus menekan mereka terkait Liga Super dan menghalang-halangi mereka mewujudkan turnamen tersebut.

"Klub-klub pendiri (Liga Super Eropa) telah menderita dan akan terus menderita setelah kami mendapatkan tekanan dan ancaman dari pihak ketiga agar kami meninggalkan proyek ini. Mereka juga mengabaikan hak dan kewajiban mereka untuk memberikan solusi bagi ekosismtem sepak bola melalui penawaran yang konkret dan diskusi yang konstruktif."

"Situasi ini tidak bisa ditolerir karena jika mengacu pada hukum dan hasil putusan pengadilan bahwa UEFA dan FIFA tidak berhak menghalang-halangi pembentukan inisiatif ini selama proses peradilan masih berjalan."

Video

2 dari 2 halaman

Diskusi

12 Klub penggagas Liga Super Eropa. (Bola.com/Dody Iryawan)

Ketiga klub ini menegaskan bahwa mereka membuka diri untuk berdiskusi dengan FIFA dan UEFA terakhir Liga Super dan mereka berharap dua institusi sepakbola itu tidak terus menekan mereka.

"Kami ingin FIFA, UEFA dan para stakeholder sepakbola untuk berdiskusik terkait Super League, seperti yang selalu kami suarakan sejak mendirikan kompetisi ini,"

"Kami berharap diskusi ini dibarengi dengan rasa hormat dan juga tanpa tekan-tekanan yang tidak bisa ditolerir, agar kita semua bisa menemukan solusi untuk kesinambungan seluruh dunia sepak bola," tutup pernyataan resmi tersebut.

Kesembilan klub yang mundur dari Liga Super Eropa kabarnya akan mendapatkan masalah baru. Ketiga klub tersebut dilaporkan akan menggugat kesembilan tim itu di pengadilan karena mundur dari proyek ini.

Sumber: FC Barcelona

Disadur dari: Bola.net (Serafin Unus Pasi, published 8/5/2021)

Berita Terkait