6 Pembalap Juara Dunia Ini Harus Pensiun Akibat Cedera, Selanjutnya Marc Marquez?

oleh Hendry Wibowo diperbarui 29 Mar 2022, 11:30 WIB
MotoGP 2017 Marc Marquez (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Marc Marquez kemungkinan harus absen pada balapan seri ketiga MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, akhir pekan ini.

Masalahnya banyak media internasional meyakini fans MotoGP tidak akan melihat lagi sosok Marc Marquez di lintasan.

Advertisement

Ya, akibat problem penglihatan ganda usai kecelakaan parah di MotoGP Mandalika, Marc Marquez disebut dalam tanda tanya besar apakah bisa melanjutkan kariernya.

Apalagi dalam kurun waktu tiga setengah tahun terakhir, Marc Marquez terlalu banyak mengalami masalah fisik akibat sering kecelakaan.

Apakah ini sinyal kuat Marc Marquez kali ini bakal menyerah dan pensiun? Siapapun yang telah mengikuti Kejuaraan Dunia Balap Motor, tentu tahu, sangat banyak pembalap berstatus juara dunia harus mengakhiri karier akibat cedera.

Siapa saja mereka? Mengutip situs Speedweek, ada enam pembalap yang masuk kategori ini. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.

 

2 dari 7 halaman

1. Freddie Spencer

Freddie Spencer menggunakan nomor motor delapan. (Zimbio)

Freddie Spencer, juara dunia 500cc bersama Honda pada tahun 1983 dan 1985 dan juga juara dunia 250cc pada tahun 1985. Namun kemudian ia tidak mencetak satu poin pun di kelas 500cc 1986 karena tendonitis.

Dia baru berusia 24 tahun saat itu dan tidak pernah memenangkan balapan lagi setelah itu. Pada tahun 1987 (dengan Honda), 1989 dan 1993 (masing-masing dengan Yamaha) ia hanya berhasil finis di urutan 20, 16 dan 17 di kejuaraan dunia setelah upaya comeback yang gagal.

3 dari 7 halaman

2. Wayne Rainey

Wayne Rainey dan Kevin Schwantz (EPA/Salvatore Di Nolfi)

Juara dunia 500cc pada tahun 1990, 1991 dan 1992 bersama Yamaha ini terpaksa pensiun setelah mengalami cedera parah.

Pembalap asal California itu mengalami cedera tulang belakang dalam pertarungan perebutan gelar 1993 melawan Kevin Schwantz di Misano pada usia 32.

Sejak itu ia telah berada di kursi roda sampai dengan saat ini.

4 dari 7 halaman

3. Kevin Schwantz

Penggunaan teknologi dan berbagai peralatan elektronik yang berlebihan membuat balapan MotoGP dan F1 tak semenarik dulu.

Juara dunia 500cc 1993 bersama Suzuki. Namun kemudian pensiun selamanya dari balapan di Sirkuit Mugello tahun 1995.

Setelah beberapa kali cedera tangan di usia 31 tahun, ia merasa tak mampu lagi bertarung memperebutkan gelar juara dunia.

5 dari 7 halaman

4. Mick Doohan

Pebalap 500cc nomor satu dunia asal Australia Mick Doohan melambaikan topinya kepada para simpatisan saat upacara penyerahan piala Marlboro Indonesian Grand Prix di Sirkuit Sentul, 7 April 1996. Doohan menang dalam waktu 43:50.798. (JOHN MACDOUGALL/AFP)

Mick Doohan, khawatir kaki kanan bawahnya harus diamputasi setelah kecelakaan di Assen pada 1992. Pergelangan kakinya rusak permanen, tetapi ia masih memenangkan kelas 500cc lima kali berturut-turut dari 1994 hingga 1998.

Tapi setelah kecelakaan serius lainnya di Jerez pada tahun 1999, "Quick Mick" pensiun dari balap pada usia 34.

6 dari 7 halaman

5. Casey Stoner

Casey Stoner menjadi pembalap penguji Ducati di Sirkuit Sepang (MOHD RASFAN / AFP)

Casey Stoner pensiun pada akhir 2012 setelah memenangkan dua gelar juara dunia MotoGP di musim 2007 dan 2011. Kala itu usianya masih pada usia 27.

Casey Stoner menderita sindrom kelelahan kronis dan karena itu absen untuk empat balapan pada tahun 2009 (Donington, Brno, Indianapolis dan Misano).

"Saya memiliki masalah besar dengan kesehatan saya. Saya sampai pada titik di mana saya hampir tidak bisa meninggalkan sofa selama lima bulan," kata Stoner saat itu.

7 dari 7 halaman

6. Jorge Lorenzo

Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, ketika mengumumkan pensiun dari MotoGP di Valencia, Spanyol, Kamis (14/11/2019). (AFP/Jose Jordan)

Juara Dunia MotoGP pada 2010, 2012 dan 2015, semua bersama Yamaha. Hanya saja ia salah satu ruas tulang belakang Jorge Lorenzo patah saat balapan bersama Repsol Honda di Assen tahun 2019.

Usai itu ia tidak pernah finis di sepuluh besar. Pada akhir 2019, ia mengumumkan pengunduran dirinya pada usia 32 tahun.

Berita Terkait