Cerita dari Warga Qatar: Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Antusiasmenya Seperti Idulfitri

oleh Hendry Wibowo diperbarui 28 Nov 2022, 14:07 WIB
Afnan Afif (dua dari kanan) saudara dari pemain Timnas Qatar, Akram Afif saat menyaksikan langsung pertandingan di stadion pada ajang Piala Dunia 2022. (Istimewa)

Laporan Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar

Warga Qatar sangat gembira setelah negara mereka mencetak sejarah sebagai negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Advertisement

Kegembiraan makin lengkap lantaran menyaksikan langsung Timnas Qatar bertanding di Piala Dunia 2022.

Rasa bangga di atas salah satunya dirasakan Afnan Afif yang merupakan saudara kandung pemain Timnas Qatar, Akram Afif.

Menurutnya ia sangat bangga ketika duduk di Stadion Al Bayt atau saat partai pembuka antara Qatar versus Ekuador.

"Ketika saya terbangun pagi harinya, saya merasa persis seperti sedang merayakan Hari Raya Idulfitri," kata Afnan Afif.

"Saya sangat bersemangat dan bangun lebih cepat dari biasanya. Semua orang di dalam negeri ini merayakannya. Kami terkena demam sepak bola," lanjutnya.

2 dari 5 halaman

Kebanggaan Keluarga

Penyerang Qatar, Akram Afif berusaha melewati dua pemain Senegal selama pertandingan grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Jumat (25/11/2022). Sementara Qatar harus gigit jari lantaran hampir dipastikan gagal lolos ke fase gugur. (AP Photo/Ariel Schalit)

Afnan Afif turut bangga melihat Akram bermain di Piala Dunia 2022. Meski saat ini, Timnas Qatar sudah menelan kekalahan dua kali.

Artinya Qatar sudah tidak punya peluang untuk lolos dari Grup A. "Saya senang melihatnya bermain, itu mengingatkan saya pada masa kecil kami," kata Afnan Afif.

"Kami semua sangat bangga padanya dan yakin dia bisa tampil di level tinggi. Fakta bahwa dia bermain di Piala Dunia sangat besar untuk semua orang," tambahnya.

3 dari 5 halaman

Bangga

Timnas Qatar berfoto sebelum dimulainya laga matchday pertama Grup A Piala Dunia 2022 menghadapi Timnas Ekuador di Al-Bayt Stadium, Qatar, Minggu (20/11/2022) malam WIB. (AP/Hassan Ammar)

Afnan Afif turut memastikan meski Qatar sudah tidak punya peluang melangkah jauh dari Piala Dunia 2022, dirinya tetap merasa bangga.

"Melihat Akram masuk stadion, menyanyikan lagu kebangsaan, lalu atmosfer pertandingannya, sangat fantastis," kata Afnan Afif.

Warga Qatar sangat bahagia menjadi bagian dari sejarah negaranya menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Tak hanya itu, Qatar juga mencetak sejarah, negara Arab yang pertama kali menjadi host ajang sepak bola paling bergengsi ini.

 

4 dari 5 halaman

Timnas Qatar Langsung Fokus ke Piala Asia

Bek Qatar, Pedro Miguel berebut bola dengan bek Ekuador, Pervis Estupinan pada pertandingan grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Minggu (20/11/2022). Ekuador berhak memimpin klasemen sementara dengan koleksi tiga poin. (AP Photo/Darko Bandik)

Timnas Qatar langsung fokus untuk Piala Asia 2023, setelah hanya jadi penggembira di Piala Dunia.

Qatar terpilih di antara dua negara lain yang juga mengajukan bidding untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023, yakni Indonesia dan Korea Selatan. Kepastian AFC memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Asia 2023 diumumkan pada Senin (17/10/2022).

Dalam pengumuman tersebut, AFC turut menjelaskan alasan pihaknya memilih Qatar menjadi tuan rumah Piala Asia 2023. Presiden AFC Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengatakan bahwa Qatar memiliki riwayat apik dalam menggelar event olahraga bertaraf internasional. Qatar juga disebut memiliki perhatian terhadap detail saat bertanggung jawab menggelar ajang-ajang internasional tersebut.

"Kemampuan dan rekam jejak Qatar dalam menyelenggarakan acara olahraga internasional besar dan perhatian mereka yang cermat terhadap detail sangat dikagumi di seluruh dunia," kata Shaikh Salman, dikutip dari laman resmi AFC.

Di Piala Asia nanti, Timnas Indonesia bakal jadi salah satu kontestan. Tim asuhan Shin Tae-yong, lolos ke putaran final secara dramatis. Tim Garuda sudah lama absen di ajang ini. Terakhir tampil pada edisi 2004 lalu.

 

5 dari 5 halaman