Cerita Ismed Sofyan soal Rahasia Crossing Akurat dan Bonus dari Marko Simic

oleh Iwan Setiawan diperbarui 29 Apr 2023, 17:15 WIB
Bek Persija Jakarta, Ismed Sofyan. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Bek kanan dengan crossing akurat, itu yang jadi label bagi pemain senior Ismed Sofyan. Pria 43 tahun yang belum gantung sepatu tersebut membuka rahasia itu dalam sesi wawancara bersama kanal Youtube Sportcast 77.

Ismed Sofyan mengasah akurasi crossing itu sejak awal kariernya di tim profesional, Persiraja Banda Aceh di tahun 2000-2002 silam.

Advertisement

"Itu dari kebiasaan latihan. Setelah berlatih dengan tim, saya menambah porsi latihan sendiri. Untuk tendangan bebas, penjuru dan crossing," kata Ismed. 

"Sejak di Persiraja saya lakukan itu. Karena kalau jadi penerima bola, heading saya agak susah. Kalau ketemu stoper yang besar, bisa tenggelam (kalah postur),” candanya.

 

2 dari 4 halaman

Terinspirasi David Beckham

David Beckham sering dianggap sebegai gelandang terbaik pada generasinya. Sepanjang kariernya di Old Trafford, ia berjasa membawa 6 gelar Liga Inggris, 1 trofi Liga Champions, dan 6 piala domestik. Namun, pertikaiannya dengan Sir Alex Ferguson membuatnya hengkang dari Setan Merah. (AFP/Paul Barker)

Kebiasan menambah porsi latihan itu terbawa hingga saat ini. Biasanya Ismed Sofyan meminta 7-10 bola kepada bagian perlengkapan untuk digunakan latihan crossing.

"Tanpa latihan rutin, pasti akurasi tidak maksimal. Salah satu inspirasi saya David Beckham tadinya. Pernah beli rekaman Manchester United, saya melihatnya hampir 80 persen gol berasal dari assist David Beckham," kata Ismed. 

"Karena itu saya mengasah tendangan sudut, bebas dan lainnya,” lanjut mantan pemain Persija Jakarta itu.

 

 

3 dari 4 halaman

Pahami Bola Keinginan Striker

Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan, saat mengikuti sesi latihan jelang laga Liga 1 di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Jumat (07/12). Persija akan berhadapan dengan Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Tapi, ada faktor lain yang membuat crossing Ismed bisa jadi makanan empuk bagi strikernya. Dia memahamai karakter penyerang di timnya. Apakah bola heading, bola jauh atau yang jatuhnya tepat di kaki.

"Harus memahami bola yang diinginkan striker juga. Istilahnya jangan sampai dia kerja dua kali setelah menerima crossing," kata Ismed. 

"Seperti Bambang Pamungkas, dia suka bola di kepala. Kalau Aliyudin (mantan striker Persija) bola daerah. Sedangkan Marko Simic bisa heading, bola di kaki juga,” terangnya.

Artinya, modal crossing akurat belum cukup. Memahami karakter penyerang di klub juga penting. Ismed mengamati keinginan striker dalam sesi latihan.

Dia menyebut hanya butuh 3 kali latihan untuk bisa memberikan bola matang kepada penyerang.

 

4 dari 4 halaman

Bonus Khusus dari Simic

Striker Persija Jakarta, Marko Simic, menggunakan bendera Kroasia merayakan gelar juara usai mengalahkan Mitra Kukar pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Minggu (9/12). Persija menang 2-1 atas Mitra. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Ada cerita menarik yang disimpan Ismed ketika membela Persija Jakarta. Tepatnya di musim 2018-2022. Waktu itu, Persija punya striker yang sedang gacor. Yakni Marko Simic.

Penyerang asal Kroasia itu juga dilayani dengan umpan dari Ismed dan pemain lainnya. Ternyata, Ismed dan rekannya rajin memberikan umpan matang kepada Simic karena ada bonus khusus. Striker asal Kroasia itu memberikan uang kepada pemberi assist.

"Sebelum main, Simic selalu bilang yang memberikan assist akan dapat uang. Karena setelah pertandingan dia pasti bawa uang cash. Makanya banyak yang suka kasih assist ke dia. Termasuk saya dan Riko Simanjuntak,” kenangnya.