Waduh! 5 Klub Liga 1 Disebut Menunggak Gaji Pemain

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Nov 2023, 14:27 WIB
BRI Liga 1 - Ilustrasi Trofi Liga 1 dan Logo Klub (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), M. Hardika Aji, mengungkapkan bahwa sedikitnya lima klub Liga 1 2023/2024 menunggak gaji para pemainnya.

Hardika Aji mengatakan bahwa APPI mendapatkan informasi ini dari pemain yang bermain untuk lima klub Liga 1 tersebut.

Advertisement

Namun, APPI belum bisa bertindak. Sebab, pemain belum melapor secara resmi kepada pihaknya. Hardika Aji juga tidak merinci siapa lima tim Liga 1 penunggak gaji pemainnya itu.

"Ada penunggakan gaji, tapi belum melapor. Lebih kepada berkomunikasi. Jumlahnya berapa, cukup lumayan," ujar Hardika Aji di Jakarta pada Rabu (1/11/2023),

2 dari 5 halaman

Penjelasan APPI

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberi keterangan usai menerima audiensi dari perwakilan klub-klub sepak bola Liga 2 dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), di ruang kerjanya lantai 10 Gedung Kemenpora Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023). Ini merupakan pertemuan kedua Menpora dengan klub Liga 2 dan APPI setelah sebelumnya dilakukan pada 16 Januari lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Cuma, ketimbang tahun lalu, di tengah musim ini, lebih banyak untuk yang tunggakan gaji. Ada laporan, tapi bukan laporan untuk memberikan kuasa kepada APPI buat bertikdak," jelas Hardika Aji.

"Lebih kepada informasi dan bagaimana untuk menyiasati agar terjadi win-win solution. Klubnya ada sekitar lima tim atau lebih," imbuh Hardika Aji.

Hardika Aji mendengar bahwa penunggakan gaji pemain oleh klub BRI Liga 1 berkaitan dengan tahun politik. Namun, kondisi itu tidak dapat menjadi alasan menahan hak pesepak bola.

3 dari 5 halaman

Tahun Politik

"Justru itu komunikasi pemain dengan klub atau bahkan kalau melalui APPI, hal-hal yang butuh kita dengar dan tahu alasannya," jelas Hardika Aji.

"Tadi, apakah karena musim politik, meski itu sebenarnya tidak cukup okelah. Cuma penganggaran klub yang harusnya dilihat dari awal. Apakah memang karena ada pembatasan suporter yang mana beberapa klub menjadikan penonton di stadion sebagai satu di antara income mereka, bisa jadi juga."

"Ya, kalau tahun politik urusannya sama sponsor. Kita tahu di dunia usaha sekarang masih belum mudah pasca-pandemi COVID-19, tragedi Kanjuruhan, dan sekarang masuk tahun politik. Pasti tidak akan semudah itu."

"Tapi seyogyanya apa yang sudah dicapai di awal dijalankan dengan komitmen. Kita perlu lihat tim mananya, apakah make sense dengan alasannya, perlu dilihat lebih jauh," ucapnya.

4 dari 5 halaman

Tunggakan Bervariatif

"Untuk berapa bulan tunggakannya, macam-macam. Bahkan dalam satu tim itu, beda-beda tunggakannya," ungkap Hardika Aji.

"APPI belum bisa bersikap karena belum dilaporkan secara resmi, masih tahap komunikasi dan advokasi. Kita masih menunggu update pemain bagaimana tindak lanjutnya."

"Apakah setelah ada kesepakatan antara pemain dan klub, apakah klub ada komunikasi yang intensif atau baik antara pemain dan klub, apakah perlu APPI untuk mewakili mereka, itu masih kita tunggu beberapa hari ke depan," kata Hardika Aji.

5 dari 5 halaman

Persaingan Musim Ini

Berita Terkait