Sukses


Kabar dari Prancis: Menyapa Senyum Misterius Mona Lisa (1)

 

Laporan langsung jurnalis Bola.com, Ary Wibowo dan Vitalis Yogi Trisna, dari Paris, Prancis Musim panas, namun hawa dingin tetap menusuk kulit. Ada ratusan tamu siang itu. Mona Lisa tetap duduk dengan senyum di beranda Denon. Sebagai perempuan yang "lahir" pada abad pertengahan, ia pun terlihat sangat molek dan elegan.  

Mona Lisa adalah daya tarik utama dari Museum Louvre, yang begitu tersohor di penjuru dunia. Museum yang terletak di Paris, Prancis, itu berbentuk seperti piramid kaca modern dengan Istana Louvre, yang menurut catatan sejarah, merupakan benteng perang pada awal abad ke-12.

Meski udara cukup dingin, antrean panjang terlihat di loket karcis masuk museum. Ada beberapa kelompok keluarga, lengkap dengan ayah, ibu, serta anak yang lucu, ada wanita yang tangannya tak pernah lepas dari genggaman sang pria, ada pula pasangan muda yang saling bercanda.

Kamera, mulai yang dari tipe profesional, saku, hingga go-pro, serta smartphone berbagai merk pun berada di tangan mereka. Maklum saja, siapa sih yang ingin melewatkan mengabadikan momen bersama berbagai koleksi Museum Louvre, termasuk Mona Lisa, yang begitu menggoda.

Berdasar keterangan brosur museum, luksan Mona Lisa adalah salah satu dari total 35.000 koleksi yang berasal dari masa prasejarah hingga abad ke-19. Puluhan ribu koleksi tersebut dikumpulkan semenjak Raja Louis XIV memutuskan untuk menetap di Istana Versailles.

Hangat
Saat kaki melangkah ke dalam museum, kehangatan langsung terasa menyebar ke tubuh. Ratusan pengunjung terlihat sudah memadati hall utama yang merupakan akses ke beberapa ruang koleksi. Di salah satu sudut ruangan, ada pula toko berbagai jenis souvenir. 

Para pengunjung Louvre tidak perlu repot mencari pemandu. Di saat mengantre tiket, ada pilihan ingin mencari koleksi sendiri melalui secarik kertas peta biasa atau dengan peta virtual yang berisi berbagai informasi ribuan koleksi di Louvre dengan gambar dan keterangan.

 Pengunjung menggunakan alat bantu informasi di Museum Louve, Paris, Rabu (29/6/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna).

Jika menekan "Mona Lisa", misalnya, muncullah peta arah dari tempat posisi kita berdiri untuk menuju karya pelukis legendaris, Leonardo Da Vinci tersebut. Setelah itu, para pengunjung hanya tinggal mengikuti arahan dari peta untuk mencapai tempat tujuan. 

Mona Lisa memang begitu istimewa di Louvre. Selain memiliki ruangan khusus di lantai dua beranda Denon, para pengunjung pun tidak bisa sembarangan mengabadikan momen. Lantaran dibatasi tali pengaman, kamera lensa hanya bisa menyapa dari jarak kurang lebih tiga meter. 

Jika dirasa terlalu dekat, para petugas bakal sigap meminta para pengunjung untuk mundur. Andai mau selfie? Boleh saja, tetapi tetap harus melalui perjuangan berat. Sebab, setiap hari ada ratusan tamu dari berbagai negara yang ingin secara khusus ingin menyapa Mona Lisa. 

Misterius
Da Vinci, sang pecipta Mona Lisa tidak pernah bercerita banyak mengenai lukisan berukuran 77 cm x 53 cm itu. Berbagai dugaan dan klaim mengenai lukisan tersebut sejak ratusan tahun lalu pun bermunculan. 

Senyum Mona Lisa yang dianggap selalu berubah-ubah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pakar seni di berbagai belahan dunia.Ada yang bilang terjadi karena kemahiran teknik percampuran warna Da Vinci, ada pula yang menghubungkan dengan berbagai hal irasional. 

Alhasil, Mona Lisa hingga detik ini tentunya masih menjadi objek pembahasan menarik. Belum lagi bicara soal siapa perempuan yang dijadikan model Da Vinci. Berbagai misteri sosok dan senyuman dari Mona Lisa itulah ikhwal yang membuat banyak tamu di Louvre jatuh hati.

Bersambung...

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer