Pelatih Brasil Khawatir Neymar dkk Tak Maksimal

Bomber Timnas Brasil, Gabriel Jesus (depan), berusaha melewati adangan pemian Honduras, Marcelo Pereira, pada laga cabang sepak bola Olimpiade Rio 2016, di Stadion Maracana (17/8/2016). Gabriel menjadi tulang punggung Brasil pada Kualifikasi Piala Dunia 2018. (EPA/Zsolt Czegledi)

Bola.com, Rio de Janeiro - Brasil bakal melakoni dua laga penting pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, yakni kontra Ekuador (2/9/2016) dan menjamu Kolombia (7/9/2016). Sayang, situasi tak menguntungkan sedang terjadi di kubu Tim Samba.

Mereka harus kehilangan Rodrigo Caio, yang mengalami cedera. Sang pengganti, Pedro Geromel dianggap kurang mumpuni karena berstatus debutan. Selain itu, usai meraih medali emas Olimpiade Rio 2016, tekanan publik semakin besar tertuju pada Neymar dkk.

Pelatih Brasil, Adenor Leonardo Bacchi mengungkapkan, timnya harus berjibaku dengan situasi kurang bagus tersebut. "Kami harus berkejaran dengan waktu. Tak banyak yang harus kita lakukan selain meningkatkan level mental. Ekuador dan Kolombia berada di atas kami, dan itu menyulitkan," tuturnya.

Arsitek tim yang biasa disapa Tite tersebut menganggap, dua lawan dalam rentang sepekan tersebut punya senjata tersembunyi. Brasil akan bermasalah ketika dijamu Ekuador, yang biasanya menempatkan sang tamu pada pertandingan di lapangan dengan udara tipis.

Sementara Kolombia datang dengan kekuatan maksimal. Apalagi mereka masih penasaran dengan dua kegagalan kala bersua Brasil, yakni pada ajang Piala Dunia 2014 dan Olimpiade Rio 2016.

Bagi Brasil, enam angka menjadi raihan mutlak. Posisi mereka yang berada di peringkat ke-6 terlalu riskan jika harus menuai hasil seri atau kalah kala bersua Ekuador dan Kolombia.

Beruntung Tite memiliki skuat ideal dengan kombinasi senior-junior. Ia memanggil 6 pemain yang belum memiliki caps, seperti kiper Weverton, bek asal klub Corinthian, Fagner dan gelandang Rafael Carioca.

Ada juga bek pengganti, Pedro Geromel, dan dua bomber, Gabriel Jesus serta penggawa Shakhtar Donetsk, Taison. Gelandang Brasil, Renato Augusto yakin komposisi 'campuran' antara pemain reguler dan personel eks Olimpiade Rio 2016, akan memberi banyak benefit.

"Tantangan semakin besar, dan saya pikir kami harus melupakan euforia medali emas. Kini saatnya berkonsentrasi penuh agar tak terpeleset," tegas pemain asal klub Beijing Guoan tersebut.

Sumber: Sambafoot

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini