Bola.com, Jakarta - Leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025 antara Barcelona dan Inter Milan di Estadi Olimpic Lluis Companys, Kamis (1/5/2025) dini hari WIB, berakhir dengan skor imbang 3-3.
Baca Juga
Advertisement
Meski hasil akhir tidak memuaskan, sorotan utama tertuju kepada penampilan luar biasa Lamine Yamal. Pemain berusia 17 tahun itu mencetak satu gol menakjubkan untuk Barcelona.
Selain itu, Lamine Yamal juga dua kali mendapatkan peluang yang mengenai mistar gawang, dan memperlihatkan sejumlah aksi brilian yang menunjukkan bakat besarnya.
Namun, terlepas dari penampilan individunya yang luar biasa, Lamine Yamal menegaskan bahwa dirinya belum puas.
“Saya bersyukur atas pujian yang diberikan,” ucap Yamal seusai laga.
“Bagus kalau mereka menghargai kerja saya, tapi saya hanya memikirkan sepak bola dan istirahat, karena kami akan memberikan segalanya di Milan. Kami lebih unggul meskipun hasilnya imbang, dan kami hanya fokus untuk menang,” lanjutnya.
Jelang Liga Champions Barcelona vs Inter, Lamine Yamal beri sindiran pedas untuk rival abadi mereka, Real Madrid.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermain Lewat Rasa Sakit
Sebelum pertandingan, Lamine Yamal sempat mengalami sedikit ketidaknyamanan saat pemanasan. Ia merasakan sesuatu yang aneh saat menendang bola dan harus masuk ke ruang ganti, tetapi tetap memaksakan diri tampil penuh.
“Saya merasa ada yang aneh saat menendang ketika pemanasan, lalu saya masuk ke ruang ganti. Namun, saya bisa bermain dengan baik. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk tim, semaksimal mungkin,” jelasnya.
Meski kecewa dengan hasil imbang tersebut, Lamine Yamal tetap optimistis menghadapi leg kedua semifinal Liga Champions yang akan berlangsung di Giuseppe Meazza, Milan.
“Ini tidak berjalan sesuai harapan. Saya ingin menang, tapi di leg kedua nanti kami akan memberikan segalanya dan meraih kemenangan," ujarnya.
Menariknya, Lamine Yamal mengakui bahwa salah satu tendangan yang mengenai mistar bukan bagian dari rencana.
“Saya ingin menendang ke arah gawang, tapi malah melambung tinggi,” katanya sambil tersenyum, menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi momen frustrasi.
Advertisement
Cubarsi: Evaluasi Diri, tapi Tetap Positif
Sementara itu, rekan muda Yamal, Pau Cubarsi, juga memberikan pendapatnya soal pertandingan. Bek berusia 18 tahun itu tampil cukup solid dan menunjukkan kedewasaan dalam menganalisis hasil imbang yang diperoleh timnya.
“Kami harus bersikap kritis terhadap diri sendiri karena kami punya sedikit peluang dan kebobolan tiga gol, tapi kami tidak boleh berpikiran negatif,” ujar Cubarsi.
Pemain berusia 18 tahun itu juga menekankan bahwa tim masih memiliki peluang besar di leg kedua semifinal Liga Champions. “Kami harus percaya bahwa kami bisa menang di leg kedua dan bahwa para fans mendukung kami,” ujarnya.
Cubarsi menilai performa tim di lini serang sudah baik, namun tetap harus memperbaiki permainan secara keseluruhan.
“Kami tidak bermain sebagaimana mestinya, tapi lini serang kami bagus. Pada leg kedua nanti, kami akan turun ke lapangan dengan semangat 0-0 dan niat untuk menang,” ujarnya.
Cubarsi juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa tampil di panggung sebesar ini di usia muda.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa bermain di semifinal Liga Champions di usia saya sekarang, tapi rekan setim dan keluarga saya terus mendukung saya," lanjutnya.
Sumber: Barca Universal