Bola.com, Jakarta - Duel Tottenham Hotspur versus Manchester United pada final Liga Europa 2024/2025 terbilang unik. Pasalnya, Tottenham dan MU saat ini berada di papan bawah klasemen Premier League.
Tim Setan Merah lolos ke final dengan catatan yang amat menjanjikan. Pasukan Ruben Amorim tersebut tak pernah kalah sejak awal Liga Europa 2024/2025. Manchester United lolos ke final setelah menang 7-1 secara agregat atas Athletic Bilbao.
Baca Juga
Advertisement
Tottenham juga punya catatan impresif di Liga Europa. Dominic Solanke dan kolega tampil sangat bagus pada dua laga semifinal lawan Bodo/Glimt. Tottenham menang dengan agregat 5-1.
Dua tim yang sedari awal tampil bagus lolos ke final Liga Europa 2024/2025. Ini adalah final yang ideal untuk Liga Europa. Namun, melihat prestasi pada level domestik, final ini adalah ironi bagi kedua tim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
MU Terpuruk di Peringkat ke-15
Tanpa final Liga Europa, musim 2024/2025 akan terasa sangat buruk bagi Manchester United. Mereka gagal total pada level domestik. MU gagal di Piala FA, Piala Liga, dan Premier League.
Di Premier League, performa MU bahkan sangat mengkhawatirkan. Jangankan bersaing di papan atas, tengah pun sulit. The Red Devils belakangan justru lebih sering berada di papan bawah. Untungnya, mereka selamat dari degradasi.
Pada pekan ke-35 Premier League, MU hanya mendapatkan 39 poin. Tim Setan Merah hanya mencatat 10 kemenangan dari 35 laga yang sudah dimainkan. Manchester United juga hanya mencetak 42 gol dan kebobolan 51 kali.
Posisi itu tidak lepas dari MU yang mulai terkesan 'melepas' Premier League. Bruno Fernandes dkk. lebih banyak memainkan pemain muda dalam beberapa laga terakhir demi tampil optimal di Liga Europa.
Advertisement
Tottenham Berada di Peringkat ke-16
Tottenham tidak lebih baik dari MU. Bahkan, jumlah kebobolan The Lilywhites lebih banyak. Tottenham sudah kebobolan 57 kali dari 35 laga yang dimainkan. Enam gol lebih banyak dibanding dengan MU.
Secara peringkat, Tottenham juga tidak lebih baik. Son Heung-min dan kolega kini berada di peringkat ke-16. Mereka punya satu poin lebih sedikit dibanding MU di klasemen.
Situasi sulit yang dihadapi Tottenham di pentas domestik sempat membuat manajer Ange Postecoglou diterpa rumor pemecatan. Namun, dia masih terselamatkan karena laju positif yang dijalani Spurs di Liga Europa.
Pertaruhan Ruben Amorim dan Ange Postecoglou
Final Liga Europa akan jadi momen penting bagi MU dan Tottenham. Secara khusus, untuk Ruben Amorim dan Ange Postecoglou, final Liga Europa akan berdampak pada masa depan proyek yang mereka susun di klub masing-masing.
"Memenangkan gelar sebagai pelatih menghadirkan perasaan, perasaan bahwa kami dapat melakukan hal-hal baik, bahwa kami dapat memberikan sesuatu kepada para penggemar kami," ucap Ruben Amorim.
"Saya setuju bahwa ini bukan hanya tentang bermain di Liga Champions musim depan. Ini adalah perasaan bahwa kami dapat mengubah banyak hal," tegas pelatih asal Portugal tersebut.
Sumber: BBC Sport
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin/Published: 09/05/2025)
Advertisement