5 Fakta Trofi Liga Champions: Berapa Nilai Si Kuping Besar?

Si Kuping Besar adalah trofi yang sangat diidam-idamkan semua pesepak bola yang berkarier di Eropa.

Bola.com, Jakarta - Trofi Liga Champions UEFA, atau yang sering dijuluki Big Ears karena bentuknya yang ikonik dengan dua pegangan besar di sisi, adalah salah satu simbol paling bergengsi dalam dunia olahraga profesional.

Trofi ini telah diangkat para legenda sepak bola dunia, seperti Franz Beckenbauer, Johan Cruyff, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Steven Gerrard.

Namun, seberapa banyak kita benar-benar mengetahui tentang trofi Liga Champions yang menjadi lambang supremasi klub sepak bola Eropa ini?

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Sejarah Trofi Liga Champions

Sebelum dikenal dengan nama Liga Champions seperti sekarang sejak 1992, kompetisi ini lebih dikenal sebagai European Cup.

Nama resmi trofi ini sebenarnya adalah European Champion Clubs’ Cup, yang merupakan terjemahan dari bahasa Prancis Coupe des Clubs Champions Européens.

Asal-usulnya bermula dari media olahraga ternama asal Prancis, L’Équipe, yang menggagas trofi ini pada era 1950-an.

Trofi pertama diberikan secara permanen kepada Real Madrid setelah mereka memenangkan kompetisi ini lima kali berturut-turut dari 1955 hingga 1960. Trofi tersebut kini dipajang di museum klub Real Madrid.

Hingga kini, sudah ada lima versi berbeda dari desain yang sama, dengan versi terbaru mulai digunakan sejak 2006. Trofi ini terakhir kali diangkat oleh Chelsea, Real Madrid, dan Manchester City dalam beberapa musim terakhir.

3 dari 6 halaman

Siapa yang Berhak Menyimpan Trofi?

 

Pada akhir 1960-an, UEFA menetapkan aturan klub yang memenangkan kompetisi ini tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan berhak menyimpan trofi secara permanen.

Inilah alasan Liverpool bisa menyimpan trofi yang mereka menangkan pada 2005 — gelar kelima mereka. Klub-klub lain seperti Ajax, Bayern Munchen, dan AC Milan juga memiliki trofi asli di koleksi mereka.

Namun, pada 2008, UEFA mengubah kebijakan tersebut. Sejak saat itu, trofi asli tidak lagi diberikan kepada klub, melainkan disimpan UEFA sepanjang tahun. Klub juara hanya mengangkat trofi itu pada malam final dan harus mengembalikannya.

Meski begitu, UEFA memberikan replika trofi seukuran asli yang telah diukir nama klub pemenang. Klub juga diperbolehkan membuat replika tambahan, tapi harus berukuran maksimal 80 pesen dari trofi asli dan harus diberi tanda khusus bahwa itu adalah replika.

4 dari 6 halaman

Ukuran dan Berat Trofi Liga Champions

 

Trofi Liga Champions saat ini memiliki tinggi 73,5 cm dan berat 7,5 kg. Sebagai perbandingan, trofi Premier League di Inggris memiliki tinggi 104 cm dan jauh lebih berat.

Tak heran jika Didier Drogba pernah berpura-pura terbang sambil membawa trofi ini usai kemenangan Chelsea pada 2012—trofi ini cukup ringan untuk diangkat dengan gaya.

5 dari 6 halaman

Material dan Desain Trofi

Desain trofi yang digunakan saat ini dipesan oleh Sekretaris Jenderal UEFA, Hans Bangerter, pada 1967 setelah trofi asli diberikan kepada Real Madrid.

Piala ini dibuat oleh perajin perhiasan asal Bern, Swiss, bernama Jürg Stadelmann. Terbuat dari perak, trofi ini memerlukan waktu pengerjaan selama 340 jam.

Proses desain pun cukup unik. Jürg dan ayahnya, Hans, membawa beragam sketsa ke kantor UEFA dan menerima masukan dari Bangerter yang mempertimbangkan selera estetika dari berbagai negara Eropa.

6 dari 6 halaman

Berapa Nilai Trofi Liga Champions?

Meski menjadi simbol kehormatan tinggi, nilai materiil trofi ini tergolong rendah. Menurut estimasi dari merek perlengkapan olahraga Canterbury, nilai trofi Liga Champions hanya sekitar USD 15.000, atau sekitar 13,2 ribu euro atau nyaris bernilai Rp244 juta.

Sebagai perbandingan, trofi Piala FA diperkirakan bernilai sekitar USD 1 juta atau sekitar Rp16 miliar, sementara Piala Dunia FIFA memiliki nilai fantastis hingga USD 20 juta, atau sekitar Rp325 miliar, karena terbuat dari emas 18 karat.

Video Populer

Foto Populer