Presiden UEFA Respons Konflik Gaza: Fokus Kemanusiaan, Bukan Menghukum Atlet

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, tegaskan sikap soal larangan Israel di tengah konflik Gaza.

Bola.com, Jakarta - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menegaskan bahwa federasi sepak bola Eropa itu tidak akan melarang Israel tampil di kompetisi UEFA, meski konflik di Gaza memicu seruan dari berbagai pihak untuk menghentikan partisipasi tim-tim Israel.

Ceferin menekankan bahwa atlet tidak dapat disalahkan atas tindakan pemerintah negaranya.

"Dari perspektif lain, saya bukan pendukung pelarangan atlet. Apa yang bisa dilakukan seorang atlet terhadap pemerintahnya untuk menghentikan perang? Sangat, sangat sulit," ujar Ceferin dalam wawancara dengan Politico.

Ia juga menyoroti bahwa meski tim-tim Rusia dibekukan dari kompetisi UEFA selama invasi ke Ukraina, perang tetap berlanjut.

Sikap ini muncul di tengah tekanan dari publik dan asosiasi pelatih, seperti Italian Football Coaches Association (AIAC), yang menuntut larangan Israel melalui surat terbuka.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penekanan UEFA

Selain itu, beberapa aksi protes publik terjadi, termasuk penggemar Italia yang membelakangi lagu kebangsaan Israel, serta insiden serupa di pertandingan basket kursi roda antara Inggris dan Israel.

Meski demikian, Ceferin menekankan kepedulian UEFA terhadap korban sipil di Gaza.

Ia sempat berdiri bersama dua anak Palestina saat UEFA Super Cup dan mendukung spanduk bertuliskan, "STOP KILLING CHILDREN - STOP KILLING CIVILIANS".

Angka kematian yang tinggi, termasuk lebih dari 17.000 anak, menjadi latar belakang meningkatnya keprihatinan dunia internasional.

3 dari 3 halaman

Upaya UEFA

Di sisi kompetisi, klub-klub Israel, termasuk Maccabi Tel Aviv, masih dijadwalkan tampil di fase grup Liga Europa musim ini dan akan menghadapi sejumlah tim Eropa seperti Aston Villa, Lyon, dan Bologna.

Ceferin menekankan, UEFA berupaya menyeimbangkan sportivitas dengan keprihatinan kemanusiaan, tanpa menghukum para atlet yang tidak terlibat langsung dalam konflik.

"Waktu telah tiba untuk berhenti berpura-pura bahwa kita adalah organisasi olahraga yang hidup di planet lain," kata Ceferin.

 

Sumber: Sportbible

Video Populer

Foto Populer