Kota Tuan Rumah Tak Aman, Donald Trump: Laga Piala Dunia 2026 Pindah!

Dampak pencoretan satu atau lebih kota tuan rumah tidak sesederhana memindahkan jadwal pertandingan.

Keputusan itu bisa berimbas ke seluruh infrastruktur penyelenggaraan, termasuk basis tim, lokasi latihan, hingga rencana perjalanan resmi tim dan suporter dari seluruh dunia.

"Kalau saya pikir tidak aman, kita akan pindah ke kota lain. Tentu saja kami akan tetap menggelar Piala Dunia," ujar Trump.

"Jika ada kota yang menurut kami sedikit saja berbahaya untuk Piala Dunia atau Olimpiade … kami tidak akan membiarkannya berlangsung di sana," tegasnya.

Trump menyinggung angka kriminalitas di Chicago, Illinois, sebagai dasar ucapannya. Namun, kota tersebut sebenarnya tidak masuk daftar tuan rumah Piala Dunia 2026.

Ancaman itu juga dinilai sarat kepentingan politik. Kota-kota yang berstatus sanctuary cities, yakni wilayah yang membatasi kerja sama dengan aparat imigrasi federal, diperkirakan menjadi sasaran tekanan terbesar.

Pemerintahan Trump sebelumnya sudah mengancam akan memutus aliran dana federal ke kota-kota tersebut.

Beberapa kota besar seperti New York, Boston, Seattle, San Francisco, dan Los Angeles termasuk kategori itu.

Los Angeles bahkan dikenal sebagai satu di antara kota yang paling keras menolak operasi agen ICE (Immigration and Customs Enforcement) di bawah Trump.

Dengan rekam jejak Trump yang tak segan mengerahkan militer untuk menjalankan kebijakan dalam negeri, meski langkah itu ditolak wali kota Los Angeles dan gubernur California, ancaman memindahkan sejumlah pertandingan sepak bola demi menegaskan agenda politik tampaknya bukanlah keputusan besar bagi dirinya.

Sumber: Inside World Football